36 menaikkan volume ekstrak pada 0,5 ml darah, mulai dari 10 μl, 20 μl, 30 μl, 40 μl,
50 μl, 60 μl, 70 μl, 80 μl, 90 μl, 100 μl, 110 μl, 120 μl dan seterusnya hingga
diperoleh konsentrasi di mana terjadi proses koagulasi darah, di mana volume ekstrak etanol daun kelor yang akan digunakan dalam 0,5 ml darah adalah jumlah
di mana darah telah membeku terbentuk gumpalan di bawah waktu normal.
3.10 Uji Aktivitas Koagulan
Uji aktivitas koagulan ekstrak etanol daun kelor dilakukan secara in vitro dan in vivo.
3.10.1 Uji aktivitas koagulan secara in vitro
Uji aktivitas koagulan secara in vitro dilakukan dengan metode Lee-White dan meotde Eustrek hapusan darah.
3.10.1.1 Waktu koagulasi dengan metode Lee-White
Metode ini digunakan untuk menentukan masa koagulasi darah yang diamati secara visual. Pada pengujian ini, hewan percobaan berupa 5 ekor tikus
putih jantan diambil darahnya 2 ml melalui pembedahan jantung, kemudian darah diisi ke dalam 4 tabung masing-masing sebanyak 0,5 ml.
Caranya adalah sebagai berikut: a.
tikus dianestesi, kemudian dibedah dan diambil darahnya dari jantung sebanyak 2 ml setiap 1 ekor tikus.
b. disiapkan 4 buah tabung yang bersih, masing-masing diberi label nomor 1
hingga nomor 4. c.
tabung nomor 1, berupa tabung kontrol yang berisi darah segar sebanyak 0,5 ml.
Universitas Sumatera Utara
37 d.
tabung nomor 2, berisi darah segar sebanyak 0,5 ml, kemudian ditambahkan EDTA 15 sebanyak 0,5 ml.
e. tabung nomor 3, berisi darah segar sebanyak 0,5 ml, kemudian ditambahkan
Ekstrak Etanol Daun Kelor EEDK 1 sebanyak 100 μl f.
tabung nomor 4, berisi darah segar sebanyak 0,5 ml, kemudian ditambahkan EDTA 15 sebanyak 0,5 ml dan EEDK 1 sebanyak 10
0 μl. Pada saat memasukkan bahan uji ke dalam setiap tabung, stopwatch dijalankan
untuk melihat waktu koagulasi darah. Setiap 30 detik sekali, setiap tabung dimiringkan dan diamati koagulasi darah yang terjadi hingga terjadi koagulasi
atau terbentuk gumpalan clot selama 2 jam. Waktu yang diperoleh digenapkan 30 detik Tangkery, 2013.
3.10.1.2 Koagulasi secara mikroskopik dengan teknik Eustrek hapusan Darah
Metode ini dilakukan untuk melihat keadaan sel darah secara mikroskopik. Caranya adalah sebagai berikut:
a. disiapkan 4 buah kaca objek yang bersih dan bebas lemak, masing-masing
diberi label nomor 1 sampai nomor 4. b.
diambil darah dari tabung nomor 1 sampai 4 setelah proses koagulasi menggunakan metode Lee-White ditotolkan pada ujung sisi kaca objek nomor
1 sampai nomor 4 secara berurutan. c.
disentuh tetesan darah pada kaca objek dengan kaca objek lain sehingga tetesan akan melebar, kemudian dengan arah berlawanan menuju sisi kaca objek yang
lain, tarik hingga membentuk seperti lidah, dan akan terbentuk lapisan yang tipis.
Universitas Sumatera Utara
38 d.
diamati bentuk sel darah setelah koagulasi dibawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 10x10 dan 10x100 dan didokumentasikan dengan kamera.
3.10.2 Uji Aktivitas Koagulan Secara in vivo 3.10.2.1 Waktu perdarahan dengan metode Duke
Tikus dikelompokkan secara acak menjadi 5 kelompok, masing–masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus. Tikus kelompok 1 hingga 5 diukur waktu
perdarahan normal, kemudian diinduksi Heparin dengan dosis 450 IUkgBB secara intraperitoneal. Satu jam setelah pemberian, diukur waktu perdarahannya
lalu diberi perlakuan secara oral, sebagai berikut: a.
kelompok 1 merupakan kelompok kontrol negatif yang diinduksi dengan heparin dosis 450 IUKgBB dan diberi CMC Na 0,5
b. kelompok 2 merupakan kelompok kontrol positif yang yang diinduksi dengan
heparin dengan dosis 450 IUkgBB dan diberikan asam traneksamat 10 dengan dosis 94,5 mgKgBB.
c. kelompok 3, 4, dan 5 adalah kelompok perlakuan yang diinduksi dengan
heparin dengan dosis 450 IUkgBB dan dengan pemberian variasi dosis EEDK 1 yang berbeda yaitu 100 mgkgBB, 150 mgkgBB, dan 200 mgkgBB.
Waktu perdarahan ditentukan dengan metode Duke pada menit ke 60 dan 120 setelah perlakuan. Cara yang dilakukan adalah ujung ekor tikus dibersihkan
dengan alkohol 70, lalu ekor tikus dilukai secara melintang dengan pisau pemotong yang dengan jarak lebih kurang 4 mm dari ujung ekor, darah yang
keluar diserap dengan kertas penyerap. Interval waktu antara timbulnya tetes pertama darah hingga darah berhenti mengalir adalah waktu perdarahan
Sukandar, dkk., 2008.
Universitas Sumatera Utara
39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Identifikasi Tumbuhan