39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Identifikasi Tumbuhan
Hasil identifikasi tumbuhan dilakukan di Herbarium Bogoriense, Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi - LIPI, menyebutkan bahwa tumbuhan yang
digunakan adalah tumbuhan kelor Moringa oliefera Lam. Hasil identifikasi tumbuhan dapat dilihat pada Lampiran 1.
4.2. Hasil Karakterisasi Simplisia Daun Kelor
Hasil karakterisasi serbuk simplisia daun kelor dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Hasil karakterisasi serbuk simplisia daun kelor
No Karakterisasi Hasil
Persyaratan MMI 1
Penetapan kadar air 5,64
10 2
Penetapan kadar sari larut dalam air 38,91
5 3
Penetapan kadar sari larut dalam etanol 15,65
5 4
Penetapan kadar abu 9,08
11 5
Penetapan kadar abu tidak larut dalam asam 0,88
1 Hasil karakterisasi simplisia daun kelor menunjukkan penetapan kadar air
sebesar 5,64 dari serbuk simplisia daun kelor. Menurut Materia Medika Indonesia edisi ke 5 1989, penetapan kadar air pada simplisia daun kelor tidak
boleh melebihi 10. Hasil yang diperoleh memenuhi persyaratan karakterisasi simplisia, karena apabila terdapat kadar air yang berlebih dalam tanaman obat
Universitas Sumatera Utara
40 maka akan mendorong pertumbuhan mikroba, keberadaan jamur, serta mendorong
kerusakan kandungan sel karena adanya proses hidrolisis WHO,1998. Penetapan kadar sari dilakukan terhadap dua pelarut, yaitu air dan etanol.
Hasil karakterisasi simplisia daun kelor menunjukkan kadar sari larut dalam air adalah 38,91, dan kadar sari larut dalam etanol 15,65. Menurut Materia
Medika Indonesia edisi 5 1989 , kadar sari larut dalam air dan kadar sari larut dalam etanol simplisia daun kelor sama-sama tidak boleh kurang dari 5, hal ini
berarti kadar sari larut dalam air dan etanol simplisia daun kelor memenuhi
persyaratan karakterisasi simplisia.
Penetapan kadar abu pada serbuk simplisia daun kelor menunjukkan nilai sebesar 9,08 . Menurut Materia Medika Indonesia edisi 5 1989, kadar abu
pada simplisia daun kelor tidak boleh melebihi 11. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka simplisia daun kelor memenuhi persyaratan karakterisasi
simplisia. Hasil penetapan kadar abu tidak larut dalam asam yang diperoleh dari
simplisia daun kelor adalah sebesar 0,88 . Menurut Materia Medika Indonesia edisi 5 1989, kadar abu tidak larut dalam asam pada simplisia daun kelor tidak
boleh melebihi 1, maka hasil yang diperoleh memenuhi syarat karakterisasi simplisia.
4.3 Hasil Skrining Fitokimia