2. Penawaran bersama antara perusahaan dan pegawai
Kebijakan dalam menentukan kompensasi dapat dipengaruhi pula pada saat terjadinya tawar menawar mengenai besarnya upah yang diberikan
oleh perusahaan kepada pegawainya. Hal ini terutama dilakukan oleh perusahaan dalam merekrut pegawai yang mempunyai keahlian dalam
bidang tertentu yang sangat dibutuhkan di perusahaan. 3.
Standart dan biaya hidup pegawai Kebijakan kompensasi perlu mempertimbangkan standart dan biaya
hidup minimal pegawai. Hal ini karena kebutuhan dasar pegawai harus terpenuhi. Dengan terpenuhinya kebutuhan dasar pegawai akan
memungkinkan pegawai apat bekerja dengan penuh motivasi untuk tujuan perusahaan.
4. Ukuran perbandingan upah
Kebijakan dalam menentukan kompensasi dipengaruhi juga oleh ukuran besar kecilnya perusahaan, tingkat pendidikan pegawai, masa kerja
pegawai. Artinya, perbandingan tingkat upah pegawai perlu memperhatikan tingkat pendidikan, masa kerja, dan ukuran perusahaan.
5. Permintaan dan persediaan
Dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai perlu mempertimbangkan persediaan dan permintaan pasar. Artinya, kondisi
pasar saat itu dijadikan pertimbangan dalam menentukan tingkat upah pegawai.
36
6. Kemampuan membayar
Dalam menentukan kebijakan pegawai perlu didasarkan pada kemampuan perusahaan dalam membayar upah pegawai.
E. Sistem Pembayaran Kompensasi
Menurut Hasibuan 2003:124 sistem pembayaran kompensasi adalah : 1.
Sistem Waktu dalam sistem waktu, besarnya kompensasi gaji,upah ditetapkan
berdasarkan standart waktu seperti jam, minggu, atau bulan. Administrasi pengupahan sistem waktu yang relatif mudah serta dapat
diterapkan kepada karyawan tetap maupun pekerja harian. 2.
Sistem Hasil Dalam sistem hasil, besarnya kompensasiupah ditetapkan oleh
kesatuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti perpotong, meter, liter dan kilogram. dalam sistem hasil, besarnya kompensasi yang dibayar
selalu didasarkan atas banyaknya hasil yang dikerjakan bukan kepada lama waktu yang dikerjakannya.
3. Sistem Borongan
Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama
mengerjakannya. Penetapan besarnya balas jasa didasarkan sistem borongan cukup rumit, lama mengerjakannya, serta banyak alat yang
diperlukan untuk menyelesaikannya. 37
Sistem pemberian kompensasi pada PT. Asam Jawa Medan diberikan pada bulan-bulan tertentu sesuai dengan sistem penggajian
yang ditetapkan oleh perusahaan.
Tabel 1.2 Sistem pemberian kompensasi
Sistem Penggajian Tanggal pemberian
Sistem waktu, dengan
perhitungan gaji menurut jam kerja, sesuai dengan laporan
yang dibuat per 8 jam kerja. Dan memakai jasa bank yang
akan memberikan gaji langsung kepada karyawan PT.
Asam Jawa Medan. Setiap bulan ditanggal 25
Sumber. PT. Asam Jawa 2015
Bentuk kompensasi yang diterima karyawan PT. Asam Jawa diberikan berdasarkan tingkat pengalaman kerja, tingkat pendidikan, serta jabatan
karyawan dalam perusahaan. Hal ini tidak membuat karyawan surut dalam mengembangkan produksi yang berdampak positif yaitu dapat
dilihat dari hasil produksi karyawan bagian produksi terhadap masyarakat sebagai bentuk pelayanan perusahaan dalam mengolah
sumber daya alam yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari pada umumnya.
F. Pengertian kinerja
Pada dasarnya seorang karyawan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya diharapkan untuk menunjukan suatu performance yang
bisa ditunjukan oleh karyawan tersebut, selain itu performance yang ditunjukan oleh seorang karyawan tentu saja di pengaruhi oleh berbagai faktor yang
penting artinya bagi peningkatan hasil kerja yang menjadi tujuan organisasi atau instansi dimana karyawan tersebut bekerja.Berikut ini adalah beberapa
definisi kinerja menurut para ahli : 1.
Menurut Sulistiyani Rosidah 2003:223 Kinerja adalah kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerja
seseorang. 2.
Menurut Bernardin 2003:224 kinerja merupakan catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi pegawai tertentu atau kegiatan yang dilakukan
selama periode waktu tertentu. 3.
Menurut Lawler dan Potter dalam Moh As’ad 2003 menyatakan bahwa kinerja adalah “Succesfull role achievement” yang diperoleh seseorang
dari perbuatan-perbuatannya. 4.
Menurut Rivai dan Basri 2005:50 kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasran atau kriteria yang telah ditentukan
terlebih dahulu telah disepakati bersama. 39