6. Processing Manager
a. Membantu direksi dan memberikan saran baik diminta maupun
tidak dalam hal perencanaan dan kebijaksanaan pokok perusahaan dalam bidang produksi CPO, kernel dan hasil lainnya.
b. Bertanggung jawab terhadap pengolahan aspek HBS, kelancaran
pengolahan, dan terhadap mutu CPO yang dihasilkan. c.
Bertanggung jawab atas PKS secara menyeluruh yang meliputi pengoperasian peralatan dengan baik dan aman, pengorganisasian
sumber daya manusia, pengendalian PKS, pengawasan terhadap semua kegiatan yang berkaitan dengan produksi.
7. Trading Manager
a. Menentukan rencana penyerahan CPO, kernel, dan
memperhatikan keadaan harga pasar, persediaan, produksi dan muatan.
b. Menetapkan kebijaksanaan dan bertanggung jawab terhadap
pemasaran CPO, kernel, dan terhadap aspek kualitas dan kuantitas TBS yang dipasok ke pabrik.
c. Bertanggung jawab terhadap tersedianya suku cadang pabrik,
baik jumlah maupun mutunya.
8. Staff Manager
a. Bertanggung jawab terhadap aspek tanaman dan kultur
tekhnis secara umum. 19
b. Melakukan penelitian menerus terhadap produksi TBS.
c. Merumuskan secarapembibitan, pupuk, dan pengaplikasian
serta pemeliharaan dan perawatan tanaman.
9. Biro Keuangan
a. Melakukan kebijaksanaan pengendalian keuangan secara
optimal sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan serta penghematan biaya.
b. menerima pembayaran dan mengeluarkan bukti tanda terima
yang sah serta melakukan penyetoran dan pengambilan uang ke dan dari bank, serta melakukan pembayaran kepada para
supplier dalam bentuk uang kas atau cek atau giro. c.
Mengawasi dan mengendalikan administrasi keuangan kebun.
10. Biro Personalia
a. Mengusahakan tenaga kerja yang diperlukan, melaksanakan
prosedur penerimaan dan pemberhentian pegawai atas usul kepala departemen yang bersangkutan dan dengan persetujuan
direksi. b.
Mengadakan koordinasi dan kerja sama dengan kepala departemen dan instansi terkait lainnya yang menyangkut
sumber daya manusia dan merumuskan perbaikan kesejahteraan karyawan.
11. Staff Khusus
a. Menambah cepatnya pertumbuhan dana dengan membuat
proyek, leveransir dan supplier. b.
Menjalin hubungan baik dnegan lembaga keuangan ataupun instansi terkait guna memperoleh pembinaan yang sebaik-
baiknya demi kemajuan dan kesejahteraan karyawan.
12. Bagian Produksi
a. Mengawasi semua kegiatan proses produksi yang
berlangsung. b.
Mengkoordinir dan mengarahkan seriap bawahannya serta menentukan pembagian tugas bagi setiap bawahannya.
c. Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan produksi agar
dapat mengetahui kekurangan dan penyimpangankesalahan sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk kegiatan
berikutnya.
13. Koperasi
a. Memenuhi kesejahteraan karyawan dalam jangka pendek,
seperti unit simpan pinjam. b.
Melayani angkutan TBS atau pelayanan lainnya.
14. Yayasan Bank Dana Pensiun
a. Mengurus dan mengelola dana pensiun karyawan.
21
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Kompensasi
Menurut Wibowo 2010 Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan organisasiperusahaan kepada karyawan, yang dapat bersifat finansial maupun
nonfinansial, pada periode yang tetap. Sistem kompensasi yang baik akan mampu memberikan kepuasan bagi karyawan dan memungkinkan perusahaan
memperoleh, mempekerjakan, dan mempertahankan karyawan. Bagi organisasiperusahaan, kompensasi memiliki arti penting karena
kompensasi mencerminkan upaya organisasi dalam mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan karyawan. Pengalaman menunjukan bahwa
kompensasi yang tidak memadai dapat menurunkan prestasi kerja, motivasi kerja, dan kepuasan kerja karyawan. Berikut ini adalah beberapa definisi
kompensasi menurut para ahli : 1.
Menurut Mathis Jackson 2002;118 Kompensasi adalah faktor penting yang mempengaruhi bagaimana dan mengapa orang-orang bekerja pada
suatu organisasi dan bukan pada organisasi lainnya. Pengusaha harus cukup kompetitif dengan beberapa jenis kompensasi untuk
mempekerjakan, mempertahankan, dan memberi imbalan terhadap kinerja setiap individu dalam organisasi.
2.
Menurut Handoko 2009:183 Kompensasi adalah sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka dan biasanya
diberikan dalam bentuk uang. Kompensasi finansial karyawan dapat
22
digolongkan pada dua kategori, kompensasi financial secara langsung dan kompensasi financial tidak langsung, seperti bayaran pokok gaji dan
upah, bayaran prestasi, bayaran intensif bonus, komisi, pembagian labakeuntungan dan opsi saham dan bayaran tertangguh program
tabungan dan anuitas pembelian saham, dan biasanya kompensasi ini lebih banyak diberikan kepada karyawan bagian produksi dibandingkan
tenaga outsourching. 3.
Menurut Singodimejo dalam Sutrisno 2009:182 mengemukakan kompensasi adalah semua balas jasa yang diterima seorang karyawan dari
perusahaannya sebagai akibat dari jasatenaga yang telah diberikannya pada perusahaan tersebut.
4. Menurut Wibowo 2010:348 Kompensasi merupakan kontraprestasi
terhadap penggunaan tenaga atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja.
5. Menurut Sikula dalam Mangkunegara 2011:83 Kompensasi merupakan
sesuatu yang dipertimbangkan sebagai sesuatu yang sebanding dalam kepegawaian, hadiah yang bersifat uang merupakan kompensasi yang
diberikan kepada pegawai sebagai penghargaan dari pelayanan mereka. 6.
Menurut Mondy 2008: 4 kompensasi adalah total seluruh imbalan yang diterima karyawan sebagai pengganti jasa mereka.
Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan sebagai
penghargaan atas apa yang telah diberikan karyawan kepada perusahaan. Kompensasi yang teratur dan layak diberikan kepada karyawan, berfungsi
23
sebagai kelangsungan perusahaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia. Dalam hal ini penentuan besarnya kompensasi sangat penting agar karyawan
merasa puas dan perusahaan juga tidak dirugikan.
B. Tujuan Pemberian Kompensasi
Secara umum tujuan kompensasi adalah untuk membantu perusahaan mencapai tujuan keberhasilan strategis perusahaan dan menjamin terciptanya
keadilan internal dan eksternal. Menurut Rivai 2004:359 tujuan kompensasi yaitu :
1. Memperoleh SDM yang berkualitas
Kompensasi yang cukup tinggi sangat dibutuhkan untuk memberi daya tarik kepada para pelamar. Tingkat pembayaran harus responsive terhadap
penawaran dan permintaan pasar kerja karena para pengusaha berkompetisi untuk mendapatkan karyawan yang diharapkan.
2. Mempertahankan karyawan yang ada
Para karyawan dapat keluar jika besaran kompensasi tidak kompetitif dan akibatnya akan menimbulkan perputaran karyawan yang semakin tinggi.
3. Menjamin keadilan
Kompensasi selalu berupaya agar keadilan internal dan eksternal dapat terwujud. Keadilan internal mensyaratkan bahwa pembayaran dikaitkan
dengan nilai relatif sebuah pekerjaan sehingga pekerjaan yang sama dibayar dengan besaran yang sama. Keadilan eksternal berarti pembayaran
terhadap pekerja merupakan yang dapat dibandingkan dengan perusahaan lain di pasar kerja.
24