Sebab Tuhan melihat yang tidak mereka lihat “tetapi mereka itu tidaklah sadar”ujung ayat
50. Tuhan mengetahui siasat buruk mereka, namun mereka sedikit pun tidak mengetahui
siasat yang diatur Tuhannya. Maka mereka-mereka yang kafir itu habis dimusnahkan azab. Nabi Shalih dan orang-orang yang beriman dipeliharakan oleh Tuhan.
“maka perhatikanlah betapa jadinya akibat dari makar mereka itu” ayat 51. Semuanya musnah, semuanya hancur. Negerinya menjadi tumpukan puing. Orang-orangnya
bergelimpangan di tengah jalan, setelah menderita azab siksaan kuning muka dihari pertama, merah dihari kedua dan hitam di hari ketiga, dan sorenya mati ranap mendengar bunyi pekik
jerit.
61
“Sesungguhnya Kami telah menghancur-leburkan mereka dan kaum mereka seluruhnya.” ayat 51. Tidak ada sisanya lagi.
D. Kisah Nabi Nuh a.s dan Kaumnya
Firman Allah dalam surat Nuh Ayat 22:
Dan mereka telah menipu dengan sebesar- besar tipudayanya. Dalam ayat ini dikisahkan bagaimana umat Nabi Nuh saat itu, bahwa syitan- ayaitan
penipu yang menyesatkan mereka itu dari kebenaran, baik syaitan halus atau syaitan kasar, yaitu manusia yang menjalankan lakon syaitan, mereka itulah yang selalu membujuk,
menipu, merayu membawa orang- orang yang tidak mau mengikuti ajaran Nabi itu, supaya mereka tinggalkan jalan yang benar dan tempuh jalan yang sesat.
61
Hamka, TafsirAl –Azhar, Pustaka Panjimas, Jakarta 1984.hal:223-225.
Menurut suatu riwayat dari Imam Bukhari, lima berhala pusaka kaum Nuh yang tersesat ini jadi waris turun- temurun bagi bangsa Arab yang jauh datang kemudian.
62
Bertambah lama bertambah jauhlah mereka terpesona daripada ajaran yang benar, sudah sukar diharapkan untuk sembuh kembali.
Sesungguhnya sebab
kesalahan- kesalahan
mereka, merekapun
ditenggelamkan .pangkal ayat 25. Bahwa kesalahan itu sudah terlalu banyak, maka jika
datang hukuman Allah sudah wajar. Merekapun ditenggelamkan di dalam banjir besar yang telah meliputi bumi, sehingga puncak- puncak gunung yang tinggipun tidak kelihatan lagi,
dari sangat naiknya air bah itu. Dan berkata Nuh: Ya Tuhanku Janganlah engkau biarkan diatas bumi, untuk orang
yang kafir itu, suatu tempat tinggalpun . pangkal ayat 26. Dari sangat kecewanya Nabi Nuh
a.s melihat kedurhakaan kaumnya di waktu itu, beliau memohon kepada Allah agar mereka musnah semua, jangan seorangpun tinggal hidup. Karena hidup pun mereka tiada gunanya.
63
62
Hamka, TafsirAl –Azhar, Pustaka Panjimas, Jakarta 1984.hal:143.
63
Hamka, TafsirAl –Azhar, Pustaka Panjimas, Jakarta 1984.hal:142-144.