ix
BAB I 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Sebagian besar pelajar dan mahasiswa menganggap statistika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan, sebagaimana mereka memandang
pelajaran matematika. Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan karena statistika sangat penting dan banyak digunakan, baik di kehidupan sehari-hari dalam bentuk
yang sederhana maupun digunakan oleh pimpinan perusahaan dalam mengambil kebijakan. Statistik sesungguhnya telah menjadi bagian dari hidup kita dan
banyak membantu untuk mengambil keputusan yang cermat. Pemerintah pun menggunakan statistik untuk menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APBN. Apalagi mahasiswa, mata kuliah statistika sangat penting karena akan sangat berguna untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan
menginterpretasikan data ketika menyusun skripsi. Di negara-negara maju seperti Amerika, Eropa dan Jepang telah menerapkan ilmu statistika dalam memecahkan
masalah-masalah pembangunan. Statistika telah menjadi barometer untuk menentukan kemajuan suatu bangsa. Boediono dan Wayan Koster, 2002:2
Pemahaman mengenai statistika, baik untuk diketahui sejak dini agar pada tingkat yang lebih tinggi dapat mengimplementasikan statistika dengan lebih baik.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP Sekolah Menengah Pertama tahun 2007, materi statistika merupakan materi baru yang harus dikuasai
siswa kelas IX. Dalam kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Berbasis
x Kompetensi KBK statistika tidak dipelajari pada tingkat SMP, statistika baru
akan dipelajari pada tingkat Sekolah Menengah Atas SMA. Metode pembelajaran konvensional yang biasa diterapkan dikelas
memiliki keterbatasan, yaitu kesulitan dalam menjelaskan hal-hal yang bersifat abstrak, interaksi lebih cenderung teacher centered berpusat pada guru sehingga
siswa menjadi pasif, guru kurang mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa menguasai pelajaran, siswa dapat membentuk konsep lain dari yang dimaksudkan
guru, kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir dan memecahkan masalah karena diarahkan untuk mengikuti pikiran guru, kurang
memberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapat sendiri, siswa harus belajar menurut kecepatan umumnya yang ditentukan oleh kecepatan guru
mengajar. Rahmi Nurrahmah, 2006:31 Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dapat dipadukan
dengan metode belajar konvensional untuk menciptakan suatu metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Computer Assisted Instruction
CAI adalah model atau metode belajar dengan memanfaatkan komputer sebagai alat bantu untuk mempermudah pemahaman pelajaran. Dwi Ratna S dan Inu L.
Wibowo, 2001:8 Kelebihan metode pembelajaran dengan CAI adalah mendukung siswa
untuk berperan aktif dalam proses belajar Davies dan Crowther dalam Suyanto, 2003:340, dapat memaparkan rumus-rumus dan teori-teori dengan bantuan
gambar, animasi dan suara sehingga menjadi lebih menarik, dapat mensimulasikan banyak hal yang tidak dapat dijabarkan oleh alat peraga
xi konvensional Ronald Anderson, 1994:195-197, siswa yang lemah dapat
mengulang materi berkali-kali dan latihan tambahan untuk membantu memahami materi baru, mendukung siswa mengikuti pelajaran tanpa tekanan psikologis
Bagio Budiarjo, 1991:60, mendukung pembelajaran individual dimana sistem pembelajaran individual dianjurkan dalam pendidikan Tsai dan Pohl, 1981 dalam
Mustamin, 2002:10, membiasakan siswa dengan komputer yang merupakan tuntutan masyarakat modern Dhaif, 1989 dalam Mustamin, 2002:10. Selain itu
siswa dapat memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu belajar daripada hanya menggunakan komputer sebagai sarana bermain.
Metode pembelajaran dengan CAI sangat efektif dan efisien dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional. Siswa akan lebih cepat memahami
materi pelajaran, menguasai materi lebih banyak dan mengingat lebih banyak dari yang sudah dipelajari. Bright, 1983 dalam Mustamin, 2002:18
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut penulis tertarik untuk
membuat suatu Perangkat Ajar Statistika Sekolah Menengah Pertama Berbasis
Computer Assisted Instruction CAI yang dapat digunakan siswa
untuk belajar dan berlatih statistika, serta dapat mengetahui sejauh mana pemahaman mereka dari hasil pembelajarannya.
xii
1.2. Identifikasi Masalah