Hasil Uji Asumsi Klasik

95 rupiah dan nilai yang tertinggi yaitu pada bulan November sebesar 10543 rupiah

C. Hasil Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui kevalidan hubungan antara variabel-variaabel yang digunakan dan di uji dalam penelitian ini, maka untuk langkah pertama yaitu mengujinya dengan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Hasil Uji Normalitas Data

Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier berganda ini, variabel dependen dan variabel independent maupun kedua-duanya mempunyai distribusi normal maupun tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal. Salah satu metode yang lebih handal untuk melihat normalitas data adalah dengan melihat normal probability yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Untuk mengetahui apakah data dari variabel dependen dan variabel independent dalam penelitian ini terdistribusi normal atau tidak maka dapat dilihat dari gambar normal probability plot di bawah ini: 96 Gambar 4.1 Grafik Normal Probability Plot Dari gambar grafik normal probability plot tersebut diatas, dapat diketahui bahwa data yang ditunjukkan berupa titik-titik menyebar dsekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti dan mendekati garis diagonal. Maka berdasarkan gambar grafik 4.1 diatas dapat disimpulkan bahwa data dari variabel-variabel penelitian ini terdistribusi dengan normal dan memenuhi asumsi normalitas. 97

b. Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas variabel independent . Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Imam Ghazali,2006:91 Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas dapat diihat dari nilai toleransi tolerance yang mendekati 1 dan Variance Inflation Factor VIF yang nilainya tidak lebih dari 10. Untuk mengetahui apakah terdapat multikolinearitas atau korelasi antar variabel independen yang dalam penelitian ini yaitu Inflasi, SBI, JUB, dan Tingkat Pendapatan maka dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Inflasi .228 4.382 SBI .147 6.784 JUB .316 3.161 Pendapatan .579 1.727 a. Dependent Variable: Kurs Dari tabel hasil uji multikolinearitas diatas dapat diketahui nilai tolerance dari variabel independen tersebut yaitu berkisar 0,147 - 0,579 yang memiliki nilai tidak lebih dari 1. Sedangkan nilai Variance Inflation Factor VIF dari variabel independen tersebut nilainya berkisar antara 98 1,727 – 6,784 dan nilai VIF tersebut tidak melewati 10. Dapat disimpulkan bahwa baik nilai tolerance maupun nilai VIF berada dalam kisaran nilai yang memenuhi asumsi bahwa tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen. c. Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear berganda terdapat korelasi kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika ada korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi pada penelitian ini, maka dapat dilihat dari tabel dibawah ini: Tabel 4.7 Durbin Watson DW Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .877 a .768 .747 .03873 1.400 a. Predictors: Constant, Pendapatan, Inflasi, JUB, SBI b. Dependent Variable: Kurs . Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai Durbin-Watson DW yaitu 1,400. Nilai tersebut berada diatas -2 dan berada dibawah +2 atau nilai tersebut berada diantara -2 dan +2. Dari hasil DW tersebut yang berada pada posisi -2 sampai +2 maka dalam penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada 99 autokorelasi tidak dapat ditolak atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.

d. Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variasi dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas. Salah satu cara untuk memprediksi heterokedastisitas dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot. Untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas pada penelitian ini maka dapat dilihat dari grafik di bawah ini: Dari gambar grafik scatterplot diatas dapat diketahui bahwa titik-titik data menyebar diatas dan dibawah angka 0, titik-titik data tidak mengumpul 100 hanya diatas dan dibawah saja, dan penyebarannya tidak membentuk pola, maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian regresi linear berganda ini tidak terdapat heterokedastisitas.

D. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Perubahan BI rate, Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar, Inflasi, IHSG dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Tingkat Pengembalian Saham PT. bank Mandiri (Persero) Tbk

3 10 115

ANALISIS INTERDEPENDENSI JUMLAH UANG BEREDAR, SUKU BUNGA SBI,NILAI TUKAR DAN TINGKAT INFLASI DI INDONESIA.

2 12 17

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, Suku Bunga, dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Surakarta Tahun 1995-2014.

0 3 11

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR (KURS) DOLAR AMERIKA / RUPIAH (US$/RP), INFLASI, BI RATE, DAN JUMLAH UANG BEREDAR Analisis Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) Dolar Amerika / Rupiah (US$/Rp), Inflasi, BI Rate, Dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Harga Saham Pada Peru

0 2 15

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR (KURS) DOLAR AMERIKA / RUPIAH (US$/RP), INFLASI, BI RATE, DAN JUMLAH UANG BEREDAR Analisis Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) Dolar Amerika / Rupiah (US$/Rp), Inflasi, BI Rate, Dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Harga Saham Pada Peru

1 4 17

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga Saham di Jaka

0 2 19

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga S

0 3 16

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR ( KURS) DOLAR AMERIKA/ RUPIAH (US$/ Rp), INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA Analisis Pengaruh Nilai Tukar ( Kurs) Dolar Amerika/ Rupiah (US$/ Rp), Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga

0 2 15

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR ( AMERIKA/ RUPIAH (US$/ Rp), Analisis Pengaruh Nilai Tukar ( Kurs) Dolar Amerika/ Rupiah (US$/ Rp), Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indon

0 1 17

ANALISIS PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), INFLASI, SUKU BUNGA (SBI), PENDAPATAN TERHADAP FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE 2005-2013.

0 1 2