berkaitan dengan kecemasan biasa atau konflik atau pengambilan keputusan.
16
Pengertian konseling berarti: Bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara,
dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.
17
Dari beberapa pengertian mengenai bimbingan dan konseling di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa bimbingan dan konseling
merupakan proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing konselor kepada individu konseli melalui pertemuan tatap
muka atau hubungan timbal balik antara keduanya, agar konseli memiliki kemampuan dalam menemukan masalahnya serta mampu memecahkan
masalahnya sendiri.
2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling menempati bidang pelayanan pribadi dalam keseluruhan proses dan kegiatan pendidikan. Dalam hubungan ini
pelayanan bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa dalam rangka upaya agar siswa dapat menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan
merencanakan masa depan. Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi, dimaksudkan agar
peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri
lebih lanjut. Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan, dimaksudkan agar
peserta didik mengenal lingkungannya secara obyektif, baik lingkungan sosial dan ekonomi, lingkungan budaya yang sangat sarat dengan nilai-
16
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007, cet. I, h. 22-23.
17
Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Yogyakarta: Andi Offset, 1995, cet. III, h. 5.
nilai dan norma-norma, maupun lingkungan fisik dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan dinamir pula.
Sedangkan bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan, dimaksudkan agar peserta didik mampu mempertimbangkan dan
mengambil keputusan tentang masa depan dirinya, baik yang menyangkut bidang pendidikan, bidang karier maupun bidang budaya, keluarga dan
masyarakat.
18
Tujuan bimbingan dan konseling di sekolah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tujuan umum, tujuan khusus, dan tujuan akhir.
1. Secara umum, bimbingan dan konseling mempunyai tujuan yang sama dengan tujuan pendidikan, yaitu tercapainya perkembangan
kepribadian yang optimal dan harmonis di antara unsur-unsurnya yang meliputi fisik, mental, emosional, sosial, dan moral, bahkan spiritual.
2. Secara khusus, bimbingan dan konseling bertujuan membantu siswa dalam menentukan pilihan-pilihannya yang tepat, sebab kesalahan
dalam menentukan pilihan dapat menimbulkan masalah baru yang mungkin lebih buruk.
3. Adapun tujuan akhir bimbingan dan konseling adalah agar siswa yang dibimbing dapat membimbing dirinya sendiri.
19
Menurut Hallen A., dalam bukunya Bimbingan dan Konseling, menguraikan beberapa fungsi bimbingan dan konseling, di antaranya
adalah: 1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik.
2. Fungsi Pencegahan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari
berbagai permasalahan yang mungkin timbul yang akan dapat menggangu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan, kerugian-
kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.
3. Fungsi Pengentasan, yaitu pelayanan bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai
permasalahan yang dialami oleh peserta didik. 4. Fungsi Pemeliharaan dan pengembangan adalah fungsi bimbingan dan
konseling yang akan menghasilkan terpeliharanya dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik
18
Hallen A., Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, cet. I, h.57-59.
19
Paimun, Bimbingan dan Konseling, Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah, 2005, h. 15-16, td.
dalam rangka perkembangan dirinya secara terarah, mantap dan berkelanjutan.
5. Fungsi Advokasi, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan teradvokasi atau pembelaan terhadap peserta didik
dalam rangka upaya pengembangan seluruh potensi secara optimal.
20
Menurut Paimun dalam diktatnya Bimbingan dan Konseling, mengemukakan bahwa bimbingan dan konseling di sekolah memilki
beberapa fungsi antara lain: 1. Fungsi pengembangan, yaitu membantu siswa dalam mengembangkan
potensi bakat, minat, kemampuan dan wawasan, ilmu pengetahuan sikap dan nilai-nilai luhur serta keterampilan agar dapat berkembang
secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dirinya dan masyarakatnya.
2. Fungsi penyaluran, yaitu membantu siswa dalam menyalurkan bakat, minat, kemampuan, aspirasi atau cita-citanya. Penyaluran dapat
diarahkan pada jenis lanjutan sekolah, pemilihan jurusan, kegiatan ekstra kurikuler, dan lapangan kerja yang sesuai dengan minat, bakat,
cita-cita dan kepribadiannya.
3. Fungsi perbaikan, yaitu membantu siswa dalam memperbaiki kesalahan, kekurangan, kelemahan dalam cara berbicara, bersikap dan
bertindak, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. 4. Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam rangka membantu
siswa memperoleh penyesuaian dan memperoleh kemajuan dalam perkembangannya secara optimal.
5. Fungsi pengadaptasian, yaitu fungsi membantu staf sekolah, khususnya guru, untuk menyesuaikan program pengajaran dan
program bimbingan kepada kebutuhan dan tingkat perkembangan serta aspirasi siswa.
21
3. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling