Pengertian Pendidikan Agama Islam

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. 35 Setiap pendidik baik orang tua maupun guru selalu mengharapkan prestasi yang baik dari anak-anak didiknya. Karena prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh dari proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Prestasi merupakan hasil dari proses belajar yang di dalamnya terdapat sejumlah faktor yang saling mempengaruhi, baik faktor dari dalam intern maupun dari luar ekstern. Proses belajar mengajar pada dasarnya diarahkan agar terjadinya perubahan pada diri siswa, baik dalam pengetahuan, keterampilan, maupun dalam sikapnya. Indikator dari perubahan itu biasanya akan tampak pada prestasi belajarnya. Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan yang dimaksud prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai secara optimal selama berlangsungnya mekanisme belajar dalam jangka waktu tertentu. Hasil belajar yang diperoleh tidak hanya sekedar berupa pengetahuan melainkan juga dapat berbentuk perilaku yang ditunjukkan siswa. Prestasi belajar dapat diketahui dari penilaian guru terhadap hasil belajar siswa. Penilaian tersebut dapat berbentuk penilaian terhadap kemampuan kognitisi, afeksi dan psikomotorik siswa, tes harian, tes semester, dan ujian akhir. Prestasi belajar yang dimaksud di sini adalah nilai raport siswa.

2. Pengertian Pendidikan Agama Islam

35 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1999, cet. I, h. 37. Sebelum membahas mengenai pengertian pendidikan agama Islam, penulis terlebih dahulu membahas mengenai pengertian pendidikan dan agama Islam. Pendidikan artinya proses perubahan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik. 36 Pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dalam pengertian yang agak luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. 37 Menurut Saliman dan Sudarsono dalam bukunya Kamus Pendidikan, Pengajaran, dan Umum, mengartikan pendidikan sebagai semua perbuatan dari seorang pendidik untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya serta keterampilannya. 38 Berdasarkan kamus pendidikan yang berjudul Dictionary of Education, pendidikan diartikan: 1. Serangkaian proses dengannya seseorang atau anak mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya yang bernilai atau berguna di masyarakat. 2. Proses sosial dimana orang-orang atau anak-anak dipengaruhi dengan lingkungan yang sengaja dipilih dan dikendalikan misalnya oleh guru di sekolah sehingga mereka memperoleh kemampuan- kemampuan sosial dan perkembangan individual. Beberapa ahli pendidikan mengartikan pendidikan sebagai berikut: 36 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, Cet. II, h. 263. 37 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997, cet. III, h.10-11. 38 Saliman, Sudarsono, Kamus Pendidikan, Pengajaran, dan Umum, Jakarta: Rineka Cipta, 1994, Cet. I, h. 178. 1. Langeveld: Mendidik ialah mempengaruhi anak dalam upaya membimbingnya agar menjadi dewasa. Usaha membimbing haruslah usaha yang disadari dan dilaksanakan dengan sengaja. 2. Hoogveld: Mendidik membantu anak supaya ia cukup cakap menyelenggarakan tugas hidupnya atas tanggung jawabnya sendiri. 3. SA. Branata, dkk: Pendidikan ialah usaha yang sengaja diadakan, baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung, untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan. 4. Ki Hajar Dewantara: Mendidik ialah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. 39 Menurut Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, pada Bab I, Pasal 1, Ayat 1, menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara 40 Dalam pengertian yang sederhana, pendidikan sering dimaknai sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan, baik potensi jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Selain itu, dalam pengertian yang umum, pendidikan juga diartikan dengan proses bimbingan, pengajaran dan pelatihan yang dilakukan oleh manusia kepada manusia lain dalam rangka pencapaian kedewasaan. Selain itu, ada beberapa ahli pendidikan lain mengartikan pendidikan sebagai berikut: 1. John Dewey, memandang pendidikan sebagai suatu rekonstruksi atau reorganisasi pengalaman agar lebih bermakna, sehingga pengalaman tersebut dapat mengarahkan pengalaman yang didapat berikutnya. 2. John S. Brubacher, menurutnya pendidikan adalah proses pengembangan potensi, kemampuan dan kapasitas manusia yang 39 M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005, cet. I, h. 5-6. 40 M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005, cet. I, h. 7. mudah dipengaruhi oleh kebiasaan, kemudian disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, didukung dengan alat media yang disusun sedemikian rupa, sehingga pendidikan dapat digunakan untuk menolong orang lain atau dirinya sendiri dalam mencapai tujuan- tujuan yang telah ditetapkan. 3. Carter V. Good, mendefinisikan pendidikan dalam 2 dua perspektif. Pertama, pendidikan merupakan keseluruhan proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya yang bernilai positif dalam masyarakat di tempat hidupnya. Kedua, proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol khusus yang datang dari sekolah, sehingga orang tersebut bisa mendapat atau mengalami perkembangan kemampuan sosial maupun kemampuan individual sevara optimal. 41 4. Plato, menurutnya pendidikan adalah mengasuh jasmani dan rohani, supaya sampai kepada keindahan dan kesempurnaan yang mungkin dicapai. 5. Jules Simon, menurutnya pendidikan ialah jalan untuk merubah akal menjadi akal yang lain dan merubah hati menjadi hati yang lain. 6. John Milton, menurutnya pendidikan yang sempurna ialah mendidik anak-anak, supaya dapat melaksanakan segala pekerjaan, baik pekerjaan khusus atau umum dengan ketelitian, kejujuran dan kemahiran, baik waktu aman atau waktu peperangan. 7. Pestalozzi, menurutnya pendidikan ialah menumbuhkan segala tenaga anak-anak dengan pertumbuhan yang sempurna, lagi seimbang. 8. Herbert Spencer, menurutnya pendidikan ialah menyiapkan manusia, supaya hidup dengan kehidupan yang sempurna. 9. Sully, menurutnya pendidikan ialah menyucikan tenaga tabiat anak- anak, supaya dapat hidup berbudi luhur, berbadan sehat serta berbahagia. 42 Theodore Mayer Greene mengajukan definisi pendidikan yang sangat umum: pendidikan adalah usaha manusia untuk menyiapkan dirinya untuk suatu kehidupan yang bermakna. Selain itu, Marimba mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. 43 41 Zurinal Z, Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan Pengantar dan Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, cet. I, h. 1-2. 42 Mahmud Yunus, Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran, Jakarta: Hidakarya Agung, h. 5. 43 Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: Rosdakarya, 1996 cet. II, h. 5-6. Sementara, pendidikan menurut George F. Kneller, memiliki arti luas dan sempit. Dalam arti luas, pendidikan diartikan sebagai tindakan atau pengalaman yang mempengaruhi perkembangan jiwa, watak ataupun kemauan fisik individu. Dalam arti sempit, pendidikan adalah suatu proses mentransformasikan pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan dari generasi ke generasi yang dilakukan oleh masyarakat melalui lembaga- lembaga pendidikan seperti sekolah, pendidikan tinggi atau lembaga- lembaga lain. 44 Dari berbagai uraian pengertian pendidikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah berbagai usaha yang dilakukan oleh seseorang pendidik terhadap seseorang anak didik agar tercapai perkembangan maksimal yang positif. Agama adalah risalah yang disampaikan Tuhan kepada Nabi sebagai petunjuk bagi manusia dan hukum-hukum sempurna untuk dipergunakan manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata serta mengatur hubungan dengan dan tanggung jawab kepada Allah, kepada masyarakat serta alam sekitarnya. Agama sebagai sumber sistem nilai, merupakan petunjuk, pedoman dan pendorong bagi manusia untuk memecahkan berbagai masalah hidupnya seperti dalam ilmu agama, politik, ekonomi, sosial, budaya dan militer, sehingga terbentuk pola motivasi, tujuan hidup dan perilaku manusia yang menuju kepada keridhaan Allah. Agama Islam adalah Agama Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad, untuk diteruskan kepada seluruh umat manusia, yang mengandung ketentuan-ketentuan keimanan aqidah dan ketentuan- ketentuan ibadah dan muamalah syariah, yang menentukan proses berfikir, merasa dan berbuat dan proses terbentuknya kata hati. 45 44 Zurinal Z, Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan Pengantar dan Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, cet. I, h. 3. 45 Abu Ahmadi, Noor Salimi, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, cet. IV, h. 4. Menurut Abuddin Nata, Islam menurut istilah adalah mengacu kepada agama yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah SWT, bukan berasal dari manusia, dan bukan pula berasal dari Nabi Muhammad SAW. 46 Islam sebagai agama wahyu yang memberi bimbingan kepada manusia mengenai semua aspek hidup dan kehidupannya, dapat diibaratkan seperti jalan raya yang lurus dan mendaki, memberi peluang kepada manusia yang melaluinya sampai ke tempat yang di tuju, tempat tertinggi dan mulia. Jalan raya itu lempang dan lebar, kiri kanannya berpagar al-Quran dan al-Hadits. Pada jalan itu terdapat juga rambu- rambu, tanda-tanda, serta jalur-jalur sebanyak aspek kehidupan manusia. 47 Di dalam GBPP Garis-Garis Besar Program Pengajaran pendidikan agama Islam di sekolah umum, dijelaskan bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. 48 Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa. 49 Menurut Zakiah Daradjat, dkk mengemukakan beberapa pengertian tentang pendidikan agama Islam, diantaranya adalah: 46 Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002, cet. VII, h. 65. 47 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005, cet. II, h. 50. 48 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002, cet. II, h. 75-76. 49 Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, cet. I, h. 130. a. Pendidikan agama Islam ialah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup way of life. b. Pendidikan agama Islam ialah pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan ajaran Islam. c. Pendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran- ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak. 50 Tayar Yusuf mengartikan Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi manusia bertaqwa kepada Allah SWT. Sedangkan A. Tafsir, Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang, agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. 51 Jadi, pendidikan agama Islam merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

Pengaruh pelaksanaan bimbingan dan konseling terhadap prestasi belajar Siswa Kelas IX di SMPN 4 Ciputat

6 55 102

Peran Bimbingan belajar guru PAI Terhadap Prestasi belajar Siswa Pada mata Pelajarn Pendidikan agama Islam Kelas 11 di SMPN 2 Ciputat

0 4 85

Pengaruh Minat Belajar Terhadap Peningkatan Prestasi Pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Di SMP Islam Parung

0 4 75

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SDIT ABU Pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar pendidikan agama islam pada siswa sdit abu ja’far munggur karanganyar tahun pelajaran 2013/2014.

0 1 12

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SDIT ABU Pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar pendidikan agama islam pada siswa sdit abu ja’far munggur karanganyar tahun pelajaran 2013/2014.

0 1 19

PENGARUH BIMBINGAN KONSELING DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII Pengaruh Bimbingan Konseling Dan Cara Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Viii Smp Negeri I Sine Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 14

PENGARUH BIMBINGAN KONSELING DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI Pengaruh Bimbingan Konseling Dan Cara Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Viii Smp Negeri I Sine Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 16

PENGARUH BIMBINGAN KONSELING DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Bimbingan Konseling Dan Kedisiplinan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Pada SMA Negeri I Jatisrono Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 17

PENGARUH BIMBINGAN KONSELING DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Bimbingan Konseling Dan Kedisiplinan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Pada SMA Negeri I Jatisrono Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 16

PENGARUH PENGAWASAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA DI SMPN 10 KENDARI - Repository IAIN Kendari

0 3 9