16
C. Mudharabah Musytarakah
Mudharabah Musytarakah adalah mudhrabah di mana pegelola dana menyertakan modal atau dananya dalam kerja sama
investasi. Diawal kerja sama, akad yang disepakati adalah akad mudharabah dengan modal 100 dari pemilik dana, setelah
berjalannya operasi usaha dengan pertimbangan tertentu dan kesepakatan engan pemilik dana, pengelola dana ikut menanamkan
modalnya dalam usaha tersebut jenis mudharabah seperti ini disebut mudhrabah musytarakah merupakan perpaduan antara akad
mudharabah dan akad musyarakah.
2.3 Sumber Hukum Akad Mudharabah
Menurut Salman 2009;219 hukum mudharabah “adalah jaiz boleh,
mudharabah telah dipraktikan secara luas oleh orang-orang sebelum masa Islam dan beberapa sahabat Nabi Muhammad SAW. Jenis bisnis ini sangat
bermanfaat dan sangat selaras dengan prinsip dasar ajaran syariah, oleh karena itu masih tetap ada di dalam sistem Islam.
1. Al-Quran “Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi
dan carilah karunia Allah SWT.” QS 62:10
“.... Maka jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertakwa
kepada Allah Tuhannya....” QS 2:283 2. As-Sunnah
Dari Shalih bib Suaib r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda: :”tiga hal yang didalamnya terdapat keberkatan : jual beli secara tangguh muqaradhah
mudharabah, dan mencampuradukan dengan tepung untuk keperluan rumah bukan untuk dijual.” HR. Ibnu Majah
“Abbas bin Abdul Muthalib jika menyerahkan harta sebagai mudharabah, ia mensyaratkan kepada pengelola dananya agar tidak
mngurangi lautan dan tidak menuruni lembah, serta tidak membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia pengelola dana harus
menanggung resikonya. Ketika persyaratan yang ditetapkan. Abbas didengar Rasu
lullah SAW, beliau membenarkannya.” HR. Thabrani dan Ibnu Abbas
“.
2.4 Deposito Mudharabah
Deposito mudharabah merupakan dana investasi yang ditempatkan oleh nasabah yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan
Universitas Sumatera Utara
17
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu, sesuai dengan akad perjanjian yang dilakukan antara bank dan nasabah investor. Sifat deposito
yaitu penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai jangka waktunya, sehingga pada umumnya balas jasa yang berupa nisab bagi hasil yang diberikan oleh
bank untuk deposito lebih tinggi dibandingkan tabungan mudharabah. Deposito, menurut undang-undang No. 21 Tahun 2008 adalah
investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan akad antara nasabah penyimpanan dan bank syariah danatau UUS. Pada deposito berjangka terdapat variasi
waktu yaitu, depoito jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan.
Perbedaan yang terdapat pada waktu deposito berjangka di samping merupakan perbedaan masa penyimpanan, juga akan menimbulkan perbedaan
terhadap balas jasa berupa persentase nisab bagi hasil. Pada umumnya, semankin lama jangka waktu deposito berjangka akan semankin tinggi
persentase nisab bagi hasil yang diberikan oleh bank syariah. Deposito berjangka diterbitkan atas nama, baik atas nama perorangan
maupun atas nama badan hukum, bukti kepemilikan deposito berjangka berupa bilyet deposito. Pihak yang dapat mencairkan deposito berjangka
hanya pihak yang namanya tercantum di dalam bilyet deposito berjangka. Deposito berjangka tidak dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan.
Universitas Sumatera Utara
18
Bank memberikan imbalan atas penempatan deposito berjangka berupa bagi hasil yang besarnya ditentukan pada saat pembukaan sesuai
dengan nisab yang telah diperjanjikan, pembayaran bagi hasil deposito dilakukan pada saat deposito berjangka dibuka. Pembayaran bagi hasil
deposito dapat dilakukan secara tunai, dpindahbukukan ke rekening lain yang dimiliki oleh nasabah seperti giro atau tabungan atau langsung dikirimkan ke
bank lain atau menambah nominal deposito berjangka.
2.5 Landasan Hukum Deposito Mudharabah