36
Tabel 3.2 Daftar Populasi Dan Sampel Penelitian
No Singkatan
Populasi Penelitian Kriteria
Sampel Penelitian
1 2
3
1
BMI PT BANK MUAMALAT
INDONESIA
2
BSM PT BANK SYARIAH MANDIRI
3
BRIS PT BANK BRI SYARIAH
4
BMS PT BANK MEGA SYARIAH
5
BNIS PT BANK BNI SYARIAH
 
 6
BCAS PT BANK BCA SYARIAH
 
 7
BJBS PT BANK JABAR BANTEN
SYARIAH
 
 8
BPS PT BANK PANIN SYARIAH
 
9 BSB
PT BANK SYARIAH BUKOPIN 10
BVS PT BANK VICTORIA
SYARIAH
 
11 BMSI
PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA
 
3.7 Jenis Data
Jenis  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  data  kuantitatif yaitu  data  yang  berupa  jumlah  atau  berbentuk  angka.  Sumber  data  yang
digunakan adalah data sekunder. Menurut  Indriantoro  dkk  1999:115  data  skunder  “yaitu  sumber  data
penelitian  yang  diperoleh  peneliti  secara  tidak  langsung  melalui  media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain”.
Universitas Sumatera Utara
37
Data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  berupa  laporan  keuangan perusahaan  selama  periode  2010  sampai  2014.  Data  penelitian  didapatkan
dari website resmi masing-masing perusahaan yang akan diteliti
3.8    Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunaka dalam penelitian ini adalah menggunakan data sekunder yang dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1.  melalui  studi  pustaka  dengan  mengumpulkan  buku-buku  referensi  yang
berkaitan dengan penelitian dan dokumentasi penelitian terdahulu.
2.  Melalui  media  internet  dengan  cara  mengunduh  data  yang  diperlukan dalam  bentuk  laporan  keuangan  triwulan  perusahaan  melalui  website
masing-masing Bank Umum Syariah yang akan diteliti dan pada website Bank  Indonesia,  untuk  melihat  apakah  Bank  Umum  Syariah
melampirkan laporan keuangannya pada Banik Indonesia.
3.9    Teknik Analisis
Teknik  analisis  data  yang  digunakan  adalah  analisis  regresi  linier berganda.  Analisis  regresi  linier  merupakan  perluasan  dari  regresi  linear
sederhana, yaitu menambah jumlah variabel bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih. analisis data akan dilakukan dengan bantuan
program SPSS.
Universitas Sumatera Utara
38
3.9.1 Uji Asumsi Klasik
Uji  asumsi  klasik  merupakan  syarat  statistik  yang  harus dipenuhi    linear  berganda
.  Selain  itu,  untuk  mendapatkan  model regresi  linear  berganda  yang  baik  harus  memenuhi  kriteria  BLUE
Best  Linear  Unbiased  Estimator.  BLUE  dapat  dicapai  jika memenuhi  asumsi  klasik.   Tidak  ada  ketentuan  yang  pasti  tentang
urutan uji mana dulu yang harus dipenuhi. Analisis dapat dilakukan tergantung  pada  data  yang  ada.  Uji  asumsi  klasik  yang  dilakukan
antara lain :
3.9.1.1  Uji Normalitas
Uji  normalitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah dalam  model  regresi,  variabel  pengganggu  atau  residual
memiliki  distribusi  normal.  Model  regresi  yang  baik adalah  memiliki  distribusi  data  normal  atau  penyebaran
data  statistik  pada  sumbu  diagonal  dari  grafik  distribusi normal  Ghozali,  2011:160-163;.
Uji  normalitas  bukan dilakukan  pada  masing-masing  variabel  tetapi  pada  nilai
residualnya.  Sering  terjadi  kesalahan  yang  jamak  yaitu bahwa  uji  normalitas  dilakukan  pada  masing-masing
variabel.  Uji  normalitas  dapat  dilakukan  dengan  uji histogram,  uji  normal  P  Plot,  uji  Chi  Square,  Skewness
dan Kurtosis atau uji Kolmogorov Smirnov.
Universitas Sumatera Utara
39
3.9.1.2  Uji Multikolinearitas
Uji  multikolinieritas  bertujuan  menguji  apakah  dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
,  Dalam  model  regresi  yang  baik  seharusnya  tidak  terjadi korelasi  diantara  variabel  bebas  Ghozali,  2011:105-106.
Ada  atau  tidak  adanya  multikolinearitas  dalam  model persamaan  yang  terbentuk  dengan  di  uji  menggunakan
indikator  Varians  Inflation  Factor  VIF.Nilai  cutoff  yang umum  dipakai  untuk  menunjukkan  adanya  multikolinearitas
adalah nilai tolerance 0.1 atau sama dengan VIF 10.
3.9.1.3  Uji Heteroskedasisitas
Uji  heteroskedastisitas  dilakukan  untuk  menguji apakah  dalam  sebuah  model  regresi  terjadi  ketidaksamaan
varians  residual  dari  satu  pengamatan  ke  pengamatan  yang lain  tetap,  maka  disebut  Heteroskedastisitas.  Jika  titik-titik
menyebar  diatas  dan  dibawah  angka  0  pada  sumbu  Y  tanpa membentuk
pola tertentu,
maka tidak
terjadi heteroskedastisitas
Ghozali, 2011:139.
Deteksi heteroskedastisitas  dapat  dilakukan  dengan  metode  scatter
plot dengan memplotkan nilai ZPRED nilai prediksi dengan SRESID nilai residualnya. Model yang baik didapatkan jika
tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah,  menyempit  kemudian  melebar  atau  sebaliknya
Universitas Sumatera Utara
40
melebar  kemudian  menyempit.  Uji  statistik  yang  dapat digunakan adalah uji Glejser, uji Park atau uji White.
3.9.1.4   Uji Autokorelasi
Uji  autokorelasi  bertujuan  menguji  apakah  dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengankesalahan pengganggu pada periode t-1 atau sebelumnya  ImamGhozali,  2011:110.  Secara  sederhana
adalah bahwa analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara  variabel  bebas  terhadap  variabel  terikat,  jadi  tidak
boleh  ada  korelasi  antara  observasi  dengan  data  observasi sebelumnya.
3.9.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis  Regresi  Linear  Berganda  digunakan  untuk
mengetahui  pengaruh  variabel-variabel  yang  diteliti,  baik  secara parsial  maupun  secara  simultan.  Variabel  independen  mana  yang
paling  kuat  pengaruhnya  CAR  FDR  atau  NPF  terhadap  variabel dependen  return  bagi  hasil  deposito  mudharabah  dan  variabel
mana  yang  mempunyai  pengaruh  sangat
signifikan  secara  parsial. Analisis  yang  digunakan  untuk  mengetahui  seberapa  besar  pengaruh
lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat yaitu :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
Universitas Sumatera Utara
41
Keterangan : Y   =
RBH return bagi hasil
a    =
Konstanta
X
1
=
CAR Capital Adequacy Ratio
X
2
=
FDR Non Performing Financing
X
3
=
NPF Non Performing Financing
b
1
=
koefisien arah regresi CAR
b
2
=
koefisien arah regresi FDR
b
3
=
koefisien arah regresi NPF
3.9.3 Uji Hipotesis
Untuk  uji  hipotesis  penulis  menggunakan  Uji  F  dan  uji  t-test student :
3.9.3.1 Uji F
Uji  F  digunakan  untuk  menguji  pengaruh  variabel independen  secara  simultan  terhadap  variabel  dependen.
Hipotesis  Nol  yang  hendak  di  uiji  adalah  apakah  semua parameter dalam model sama dengan nol atau tidak. Apabila F
hitung    F  tabel,  maka  H
o
ditolak  dan  H
a
diterima,  artinya secara  bersama-sama  variabel  CAR,  FDR  dan  NPF
berpengaruh  secara  signifikan  terhadap  return  bagi  hasil mudharabah. Sebaliknya apabila F hitung  F tabel, berarti H
o
diterima dan H
a
ditolak, artinya secara bersama-sama variabel CAR,  FDR  dan  NPF  tidak  berpengaruh  secara  signifikan
terhadap return bagi hasil deposito mudharabah.
Universitas Sumatera Utara
42
3.9.4.2   Uji t
Uji statistik T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh  pengaruh  satu  variabel  independen  secara  individual
dalam  menerangkan  variasi  variabel  dependen  Ghozali,
2011:98.
Apabila t hitung  t tabel, berarti H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya  koefisien  a  dan  b  signifikan.  Sebaliknya
apabila  t  hitung    t tabel,  berarti  H
a
diterima  dan  H
o
ditolak, artinya koefisien a dan b tidak
signifikan.
Universitas Sumatera Utara
43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran  Umum  Mengenai  CAR,  NPF  dan  FDR  pada  Bank  Umum
Syariah
Data-data  yang  diperlukan  dalam  analisa  ini  diperoleh  dari  Laporan Keuangan  Triwulanan  Profit  DistributionDistribusi  Bagi  Hasil  Bank  Muam.
Dari  hasil  olah  data  penelitian  yang  dilakukan  maka  diperoleh  gambaran sebagai berikut:
4.1.1 Capital Adequacy Ratio
Dari  tabel  di  bawah  ini  dapat  dilihat  bahwa  CAR  Bank  Umum Syariah  pada  periode  penelitian  sangat  fluktuatif.  Pada  Bank  Muamalat
Indonesia  nilai  CAR  tertinggi  di  peroleh  pada  bulan  Maret  2014,  yaitu sebesar  17,64  dan  nilai  CAR  terendah  yaitu  pada  bulan  Juni  2010,
yaitu sebesar 10,12. Sedangkan pada Bank Syariah Mandiri nilai CAR tertinggi  di  peroleh  pada  bulan
September  2014,  yaitu  sebesar  15,63 dan  nilai  CAR  terendah  diperoleh  pada  bulan  Desember  2010,  yaitu
sebesar 10,64. Pada  Bank  Rakyat  Indonesia  Syariah  nilai  tertinggi  CAR  di
peroleh  bulan  Juni  2010  yaitu  sebesar  25,95  sementara  nilai  CAR terendah  diperoleh  pada  bulan  Desember  2015  yaitu  sebesar  11,35.
Pada  Bank  Mega  Syariah  nilai  CAR  tertinggi  diperoleh  pada  bulan Desember  2015,  yaitu  sebesar  19,26  sedangkan  CAR  terendah
Universitas Sumatera Utara
44
diperoleh pada bulan September 2012, yaitu sebesar 11,16. Pada Bank Syariah  Bukopin  nilai  CAR  tertinggi  diperoleh  pada  bulan  September
2012,  yaitu  sebesar  17,72  sedangkan  nilai  CAR  terendah  diperoleh pada bulan Juni 2014, yaitu sebesar 10,74.
Tabel 4.1 Data CAR Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah Mandiri, Bank
Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010
– Desember 2014.
Sumber  :  Laporan  Keuangan  BMI,  BSM,  BRIS,  BMS,  dan  BSB  data
diolah
Bulan BMI
BSM BRIS
BMS BSB
Mar-10 10,52
12,52 13,66
12,14 13,50
Jun-10 10,12
12,46 25,95
12,11 12,24
Sep-10 14,62
11,49 22,07
12,36 11,37
Des-10 13,32
10,64 20,62
13,14 11,51
Mar-11 12,42
11,89 21,72
15,07 12,12
Jun-11 11,64
11,26 19,99
14,75 17,46
Sep-11 12,59
11,10 18,33
13,77 17,72
Des-11 12,05
14,70 14,74
12,03 15,29
Mar-12 12,13
13,97 14,34
12,90 14,58
Jun-12 14,55
13,70 13,59
13,08 13,25
Sep-12 13,28
13,20 12,92
11,16 12,28
Des-12 11,70
13,88 11,35
13,51 12,78
Mar-13 12,08
15,29 11,81
13,49 12,63
Jun-13 13,62
14,24 15,00
13,01 11,84
Sep-13 12,95
14,42 14,66
12,70 11,18
Des-13 17,55
14,12 14,49
12,99 11,10
Mar-14 17,64
14,90 14,15
15,28 11,24
Jun-14 16,37
14,94 13,99
15,93 10,74
Sep-14 14,77
15,63 13,86
16,90 16,15
Des-14 14,22
14,81 12,89
19,26 15,85
Universitas Sumatera Utara
45
Gambar 4.1 Grafik Pertumbuhan CAR Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah
Mandiri, Bank Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010
– Desember 2014 4.1.2
Finanching To Deposit Rasio
Adalah  rasio  antara  dana  yang  ditempatkan  pada  pembiayaan dibandingkan  dengan  dana  yang  dapat  dihimpun  dari  masyarakat  dana
pihak  ketigaDPK.  Dari  tabel  dan  gambar  di  bawah  ini  dapat  dilihat bahwa  FDR  Bank  Umum  Syariah  pada  periode  penelitian  sangat
fluktuatif. Pada Bank Muamalat Indonesia nilai FDR tertinggi di peroleh pada  bulan  Juni  2013,  yaitu  sebesar  106,44  dan  nilai  FDR  terendah
yaitu  pada  bulan  Desember    2014,  yaitu  sebesar  84,14.  Sedangkan pada  Bank  Syariah  Mandiri  nilai  FDR  tertinggi  di  peroleh  pada  bulan
Maret  2013,  yaitu  sebesar  95,61  dan  nilai  FDR  terendah  diperoleh pada  bulan  Desember  2014,  yaitu  sebesar  82,13.  Pada  Bank  Rakyat
5 10
15 20
25 30
Ma r-
10 Ju
l- 10
N o
p -10
Ma r-
11 Ju
l- 11
N op
-11 Ma
r- 12
Ju l-
12 N
o p
-12 Ma
r- 13
Ju l-
13 N
o p
-13 Ma
r- 14
Ju l-
14 N
o p
-14 BMI
BSM BRIS
BMS BSB
Universitas Sumatera Utara
46
Indonesia Syariah nilai tertinggi FDR di peroleh bulan Maret 2010, yaitu sebesar  108,38  sementara  nilai  FDR  terendah  diperoleh  pada  bulan
Desember 2011 yaitu sebesar 90,55. Pada Bank Mega Syariah nilai FDR tertinggi diperoleh pada bulan
Juni  2013,  yaitu  sebesar  104,19  sedangkan  FDR  terendah  diperoleh pada  bulan  Desember  2010,  yaitu  sebesar  78,11.  Pada  Bank  Syariah
Bukopin  nilai  FDR  tertinggi  diperoleh  pada  bulan  Juni  2010,  yaitu sebesar  108,91  sedangkan  nilai  FDR  terendah  diperoleh  pada  bulan
September 2011, yaitu sebesar 81,12.
Tabel 4.2 Data FDR Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah Mandiri, Bank
Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010
– Desember 2014 Bulan
BMI BSM
BRIS BMS
BSB
Mar-10 99,47
83,93 108,38
92,43 92,7
Jun-10 103,71
85,16 91,23
86,68 108,91
Sep-10 99,68
86,31 102,7
89,11 102,9
Des-10 91,52
82,54 95,82
78,11 99,37
Mar-11 95,82
84,06 97,44
79,2 95,18
Jun-11 95,71
88,52 93,34
81,48 93,45
Sep-11 92,45
89,86 95,58
83 81,12
Des-11 85,18
86,03 90,55
83,08 83,66
Mar-12 97,08
87,25 101,76
84,9 90,34
Jun-12 99,85
92,21 102,77
92,09 93,56
Sep-12 99,96
93,9 99,99
88,03 99,33
Des-12 94,15
94,4 103,07
88,88 92,29
Mar-13 102,02
95,61 100,9
98,37 87,8
Jun-13 106,44
94,22 103,67
104,19 92,43
Sep-13 103,4
91,29 105,61
102,89 95,15
Des-13 99,99
89,37 102,7
93,37 100,29
Mar-14 105,4
90,34 102,13
95,53 97,14
Jun-14 96,78
89,91 95,14
95,68 102,84
Universitas Sumatera Utara
47
Bulan BMI
BSM BRIS
BMS BSB
Sep-14 98,81
85,68 94,85
90,5 103,66
Des-14 84,14
82,13 93,9
93,61 92,89
Sumber  :  Laporan  Keuangan  BMI,  BSM,  BRIS,  BMS,  dan  BSB  data
diolah
Gambar 4.2 Grafik Pertumbuhan FDR Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah
Mandiri, Bank Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010
– Desember 2014 4.1.3
Non Performing Financing
Dari  tabel  di  bawah  ini  dapat  dilihat  bahwa  NPF  Bank  Umum Syariah  pada  periode  penelitian  sangat  fluktuatif.  Pada  Bank  Muamalat
Indonesia  nilai  NPF  tertinggi  di  peroleh  pada  bulan  Maret  2010,  yaitu sebesar 5,83 dan nilai NPF terendah yaitu pada bulan Desember  2013,
yaitu  sebesar  0,78.  Sedangkan  pada  Bank  Syariah  Mandiri  nilai  NPF tertinggi di peroleh pada bulan
Desember 2014, yaitu sebesar 4,29 dan nilai  NPF  terendah  diperoleh  pada  bulan  Maret  2010,  yaitu  sebesar
20 40
60 80
100 120
Ma r-
10 Ju
l- 10
N o
p -10
Ma r-
11 Ju
l- 11
N o
p -11
Ma r-
12 Ju
l- 12
N o
p -12
Ma r-
13 Ju
l- 13
N o
p -13
Ma r-
14 Ju
l- 14
N o
p -14
BMI BSM
BRIS BMS
BSB
Universitas Sumatera Utara
48
0,66.  Pada  Bank  Rakyat  Indonesia  Syariah  nilai  tertinggi  NPF  di peroleh bulan September 2014, yaitu sebesar 4,19 sementara nilai NPF
terendah diperoleh pada bulan Maret 2011 yaitu sebesar 1,7. Pada Bank Mega Syariah nilai NPF tertinggi diperoleh pada bulan
Maret  2011,  yaitu  sebesar  2,64  sedangkan  NPF  terendah  diperoleh pada  bulan  Desember  2012,  yaitu  sebesar  1,32.  Pada  Bank  Syariah
Bukopin nilai NPF tertinggi diperoleh pada bulan September 2012, yaitu sebesar  4,46  sedangkan  nilai  NPF  terendah  diperoleh  pada  bulan
Maret 2011, yaitu sebesar 0,98.
Tabel 4.3 Data NPF Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah Mandiri, Bank
Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010
– Desember 2014 Bulan
BMI BSM
BRIS BMS
BSB
Mar-10 5,83
0,66 1,92
1,8 4,14
Jun-10 3,93
0,88 1,97
2,02 3,67
Sep-10 3,36
1,45 2,06
2,6 4
Des-10 3,51
1,29 2,14
2,11 3,42
Mar-11 3,99
1,12 1,7
2,64 0,98
Jun-11 3,57
1,14 2,77
2,14 1,61
Sep-11 3,71
1,26 2,27
2,25 1,57
Des-11 1,78
0,95 2,12
1,79 1,54
Mar-12 1,97
0,86 2,4
1,53 2,85
Jun-12 1,94
1,41 2,15
1,51 2,5
Sep-12 1,61
1,55 1,89
1,41 4,46
Des-12 1,81
1,14 1,84
1,32 4,26
Mar-13 1,76
1,55 2,01
1,42 4,28
Jun-13 1,86
1,1 1,94
2,19 4,03
Sep-13 1,84
1,59 2,14
1,63 3,86
Des-13 0,78
2,29 3,26
1,45 3,68
Mar-14 1,56
2,65 3,36
1,62 3,97
Jun-14 3,18
3,9 3,61
1,81 3,86
Universitas Sumatera Utara
49
Bulan BMI
BSM BRIS
BMS BSB
Sep-14 4,74
4,23 4,19
1,82 3,81
Des-14 4,76
4,29 3,65
1,81 3,34
Sumber  :  Laporan  Keuangan  BMI,  BSM,  BRIS,  BMS,  dan  BSB  data diolah
Gambar 4.3 Grafik Pertumbuhan NPF Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah
Mandiri, Bank Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010
– Desember 2014. 4.1.4
Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Equivalent Rate
Adalah tingkat return atau kembalian yang diperoleh deposan atas investasinya dalam bentuk deposito mudharabah jangka waktu 12 bulan
yang  ditempat  kan  pada  Bank  Muamalat  Indonesia  Bank  Syariah
Mandiri, Bank Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah  Bukopin.  Dari  tabel  dan  gambar  di  bawah  ini  dapat  dilihat
bahwa  RBH  Bank  Umum  Syariah  pada  periode  penelitian  sangat fluktuatif. Pada Bank Muamalat Indonesia nilai RBH tertinggi di peroleh
1 2
3 4
5 6
7
Mar- 10
Ju l-
10 N
o p
-10 Ma
r- 11
Ju l-
11 N
o p
-11 Ma
r- 12
Ju l-
12 N
o p
-12 Ma
r- 13
Ju l-
13 N
o p
-13 Ma
r- 14
Ju l-
14 N
o p
-14 BMI
BSM BRIS
BMS BSB
Universitas Sumatera Utara
50
pada  bulan  Maret  2010,  yaitu  sebesar  7,78  dan  nilai  RBH  terendah yaitu pada bulan Desember  2012, yaitu sebesar 5,37. Sedangkan pada
Bank  Syariah  Mandiri  nilai  RBH  tertinggi  di  peroleh  pada  bulan September 2010, yaitu sebesar 6,59 dan nilai RBH terendah diperoleh
pada  bulan  September  2013,  yaitu  sebesar  4,39.  Pada  Bank  Rakyat Indonesia Syariah nilai tertinggi RBH di peroleh bulan Desember 2011,
yaitu sebesar 8,17 sementara nilai RBH terendah diperoleh pada bulan September 2013 yaitu sebesar 6,46.
Pada Bank Mega Syariah nilai RBH tertinggi diperoleh pada bulan Maret  2011,  yaitu  sebesar  6,13  sedangkan  RBH  terendah  diperoleh
pada  bulan  September  2013,  yaitu  sebesar  4,24.  Pada  Bank  Syariah Bukopin  nilai  RBH  tertinggi  diperoleh  pada  bulan  Maret  2010,  yaitu
sebesar 8,55 sedangkan nilai RBH terendah diperoleh pada bulan Juni 2012, yaitu sebesar 5,44.
Tabel 4.4 Data RBH Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah Mandiri, Bank
Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010
– Desember 2014 Bulan
BMI BSM
BRIS BMS
BSB
Mar-10 7,78
6,4 7,77
5,36 8,55
Jun-10 6,38
6,42 7,49
5,54 8,38
Sep-10 6,89
6,59 7,8
5,58 8,45
Des-10 7,46
6,46 7,48
6,07 8,19
Mar-11 6,73
6,13 7,52
6,13 8,22
Jun-11 6,71
5,69 7,67
5,9 6,26
Sep-11 6,29
5,76 7,59
5,57 5,74
Des-11 6,13
5,19 8,17
5,74 5,94
Mar-12 5,43
5,25 7,95
5,79 5,75
Jun-12 5,58
5,88 7,75
5,71 5,44
Universitas Sumatera Utara
51
Bulan BMI
BSM BRIS
BMS BSB
Sep-12 5,97
5,96 7,69
5,14 5,58
Des-12 5,37
5,69 7,45
5,09 7,27
Mar-13 5,57
5,25 6,54
5 5,67
Jun-13 5,58
5,32 6,46
4,83 6,01
Sep-13 5,43
4,39 6,46
4,24 6
Des-13 5,62
5 6,51
5,04 6
Mar-14 5,43
4,91 7,04
4,67 6,15
Jun-14 5,59
5,01 7,04
4,63 6,25
Sep-14 5,66
4,88 7,04
4,35 6,18
Des-14 6,2
4,67 7,04
4,67 6,29
Sumber  :  Laporan  Keuangan  BMI,  BSM,  BRIS,  BMS,  dan  BSB  data diolah
Gambar 4.4 Grafik Pertumbuhan RBH Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah
Mandiri, Bank Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010
– Desember 2014.
1 2
3 4
5 6
7 8
9
Ma r-
10 Ju
l- 10
N o
p -10
Ma r-
11 Ju
l- 11
N o
p -11
Ma r-
12 Ju
l- 12
N o
p -12
Ma r-
13 Ju
l- 13
N o
p -13
Ma r-
14 Ju
l- 14
N o
p -14
BMI BSM
BRIS BMS
BSB
Universitas Sumatera Utara
52
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Uji Asumsi Klasik
Uji  asumsi  klasik  dilakukan  untuk  menguji  apakah  model persamaan  yang  digunakan  bersifat  BLUE  Best  Linear  Unbiased
Estimator. Uji yang dilakukan adalah :
4.2.1.1 Uji Normalitas
Uji  Normalitas  dapat  dilakukan  dengan  melihat  grafik normal  plot  yang  dapat  disimpulkan  bahwa  jika  data  menyebar
disekitar  garis  diagonal  dan  mengikuti  arah  garis  diagonal menunjukkan  pola  distribusi  normal,  maka  model  regresi
memenuhi  asumsi  normalitas.  Jika  data  menyebar  jauh  dari diagonaltidak
mengikuti garis
diagonal maka
tidak menunjukkan  pola  distribusi  normal,  maka  model  regresi  tidak
memenuhi asumsi normalitas.
Tabel 4.5
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
CAR NPF
FDR RBH
N 100
100 100
100 Normal Parameters
a,b
Mean 13,9784
2,4489 94,1195
6,1648 Std. Deviation
2,65124  1,13876 7,14639  1,04107
Most Extreme Differences
Absolute ,140
,174 ,067
,092 Positive
,140 ,174
,046 ,092
Negative -,099
-,088 -,067
-,081 Kolmogorov-Smirnov Z
1,204 1,135
,670 ,921
Asymp. Sig. 2-tailed ,139
,185 ,760
,364 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Universitas Sumatera Utara
53
Besarnya  nilai  Kolmogrov-Smirnov  untuk  CAR adalah 1,204  dan  signifikansi  pada  0.139.  Nilai  untuk  NPF  adalah
1,135  dan  signifikansi  pada  0.185.  Nilai  untuk  FDR  adalah 0.670 dan signifikansi  pada  0.760. Sedangkan nilai untuk  RBH
0.921  dan  signifikansi  pada  0.364.  Hal  ini  berarti  H diterima
dan H
a
ditolak yang berarti data residual terdistribusi normal.
4.2.1.2 Uji Multikolinieritas
Untuk  melihat  apakah  ada  gejala  multikol  atau  tidak pada variabel penelitian dilihat pada tabel 4.6 dibawah :
Tabel 4.6
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1   Constant 1,806
1,398 1,292
,199 CAR
,037 ,038
,094 ,981
,329 ,976
1,025 NPF
,226 ,089
,247 2,540
,013 ,946
1,057 FDR
,035 ,014
,240 2,496
,014 ,968
1,033 a. Dependent Variable: RBH
Dari  tabel  di  atas,  dapat  dilihat  bahwa  seluruh  nilai tolerance  α 0.976  0.01 dan nilai VIF hitung 1,025 berada
dibawah  nilai  VIF    10.  Dengan  demikian  maka  tidak  terdapat multikolinearitas antar variabel bebas.
Universitas Sumatera Utara
54
4.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji  heterokedastisitas  dapat  dilakukan  dengan  melihat grafik  Scatterplot  antara  nilai  prediksi  variabel  dependen  yaitu
ZPRED dengan residualnya SRESID.
Gambar 4.5 Scatterplot
Dari  grafik  scatterplot  diatas  dapat  disimpulkan bahwa titik  menyebar  secara  acak  serta  tersebar  baik  diatas  maupun
dibawah    angka  0  pada  sumbu  Y.  Hal  ini  dapat  disimpulkan bahwa  tidak  terjadi  heteroskedastisitas  pada  model  regresi,
sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi return bagi  hasil  berdasarkan  variabel  capital  adequacy  ratio,  non
performing financing dan financing to deposit ratio.
Universitas Sumatera Utara
55
4.2.1.4 Uji Autokolerasi
Untuk  melihat  ada  atau  tidak  adanya  autokolerasi dengan  menggunakan  angka  Durbin  -  Watson  DW.  Dengan
ketentuan sebagai berikut:
Tabel 4.7 Kriteria Autokorelasi Durbin-Watson DW
Hipotesis 0 Ketentuan
Terjadi Autokorelasi Positif Jika nilai DW dibawah -2DW  -2
Tidak Terjadi Autokorelasi Jika nilai DW berada diantara -2 dan
+2 atau - 2 ≤ DW ≤ 2
Terjadi Autokorelasi Negatif Jika nilai DW diatas 2  DW  2
Tabel 4.8
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,654
a
,428 ,408
,77956 1,158
a. Predictors: Constant, FDR, CAR, NPF b. Dependent Variable: RBH
Dari  output  di  atas  dapat  dilihat  bahwa  nilai  DW  adalah 1,158.  Dengan  demikian  tidak  terjadi  autokolerasi  karena  nilai  DW
berada diantara -2 dan +2 atau - 2 ≤ 1,158 ≤ 2.
Universitas Sumatera Utara
56
4.2.2 Uji Hipotesis
4.2.2.1 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien  determinasi  digunakan  untuk  mengetahui seberapa  besar  variabel  independen  mempengaruhi  variabel
dependen.  Untuk  mengetahuinya  dapat  dilihat  dari  tabel  di bawah ini:
Tabel 4.9
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,654
a
,428 ,408
,77956 1,158
a. Predictors: Constant, FDR, CAR, NPF b. Dependent Variable: RBH
Berdasarkan  hasil  output  SPSS  diatas,  R  menunjukkan nilai  kolerasi atau hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikatnya. Nilai R sebesar 0,654 atau 65,4 menyatakan bahwa terdapat  hubungan  yang  kuat  antara  X1  CAR,  X2  NPF  dan
X3  FDR  secara  bersama – sama terhadap variabel Y Return
Bagi Hasil. Nilai R Square menunjukkan besarnya pengaruh antara
variabel  bebas  terhadap  variabel  terikatnya.  Nilai  R  Square sebesar 0,428 atau 42,8 menyatakan bahwa terdapat pengaruh
sebesar  42,8  antara  X1  CAR,  X2  NPF  dan  X3  FDR secara  bersama    sama  terhadap  variabel  Y    return  bagi  hasil.
Universitas Sumatera Utara
57
Sementara  sisanya  57,2  dipengaruhi  dapat  dijelaskan  oleh faktor lain di luar model. Nilai adjusted R Square sebesar 0,408
atau 40,8 menyatakan bahwa di lapangan pengaruh CAR, NPF dan FDR terhadap RBH hanya sebesar 40,8. Selain CAR, NPF
dan  FDR  ada  faktor –  faktor  lain  yang  mempengaruhi  return
bagi hasil deposito mudharabah pada bank umum syariah.
4.2.2.2 Uji Signifikan Simultan Uji Statistik F
Uji F digunakan untuk menguji apakah secara simultan variabel  CAR  NPF  dan  FDR  memberikan  pengaruh  yang
signifikan atau tidak terhadap nilai RBH. Untuk mengetahuinya dilakukan  uji  signifikan  dengan  membandingkan  nilai  t  hitung
dengan t tabel dan melihat nilai signifikansi level sig, jika nilai sig  0.05 maka H
ditolak. Hipotesis yang diajukan adalah : H
: Tidak ada pengaruh antara CAR, NPF dan FDR  secara
bersama –  sama  terhadap  Return  Bagi  Hasil  Deposito
Mudharabah. H
1
: Terdapat  pengaruh  antara  CAR,  NPF  dan  FDR  secara
bersama-sama  terhadap  Return  Bagi  Hasil  Deposito Mudharabah.
Tabel 4.10
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1     Regression 15,183
3 5,061
5,274 ,002
a
Residual 92,116
96 ,960
Universitas Sumatera Utara
58
Total 107,299
99
a. Predictors: Constant, FDR, CAR, NPF b. Dependent Variable: RBH
Berdasarkan  hasil  output  SPSS  di  atas  f  hitung  adalah 5,274
α 5 Numerator adalah jumlah variabel - 1 atau 4 – 1 = 3 dan Denumerator adalah jumlah kasus
– jumlah variabel atau 100
–  4  =  96  maka  F  tabel  adalah  2,70.  Sementara  nilai  sig sebesar    0,05  0,002    0,05    maka  H
ditolak,  sehingga hipotesis  yang  menyatakan  Tidak  ada  pengaruh  antara  CAR,
NPF dan FDR secara bersama - sama terhadap RBH deposito mudharabah  ditolak.  Dengan  demikian  terbukti  bahwa  terdapat
pengaruh  antara  CAR,  NPF  dan  FDR  secara  bersama  -  sama terhadap return bagi hasil Deposito Mudharabah.
4.2.2.3 Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t
Uji  t  digunakan  untuk  menguji  apakah  secara  parsial variabel  CAR,  NPF  dan  FDR  memberikan  pengaruh  yang
signifikan atau tidak terhadap nilai RBH. Untuk mengetahuinya dilakukan uji signifikan nilai  koefisien variabel  CAR, NPF dan
FDR  dengan  uji  t  yaitu  dengan  membandingkan  nilai  thitung dengan  ttabel  dan  nilai  signifikansi  level.  Hipotesis  yang
diajukan adalah :
Universitas Sumatera Utara
59
1.  Hipotesis Parsial untuk variabel X1CAR H
:  tidak  ada  pengaruh  antara  CAR  terhadap  RBH deposito mudharabah.
H
a
:  terdapat pengaruh antara CAR terhadap RBH deposito mudharabah.
2.  Hipotesis Parsial untuk variabel X2 NPF H
: tidak ada pengaruh antara NPF terhadap RBH deposito mudharabah.
H
a
:  terdapat  pengaruh  antara  NPF  terhadap  RBH  deposito mudharabah.
3.  Hipotesis Parsial untuk variabel X3 FDR H
:  tidak ada pengaruh antara FDR terhadap RBH deposito mudharabah.
H
a
:  terdapat pengaruh antara FDR terhadap RBH deposito mudharabah.
Tabel 4.11
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
1,806 1,398
1,292 ,199
CAR ,037
,038 ,094
,981 ,329
,976 1,025
NPF ,226
,089 ,247
2,540 ,013
,946 1,057
FDR ,035
,014 ,240
2,496 ,014
,968 1,033
a. Dependent Variable: RBH
Universitas Sumatera Utara
60
4.3 Pembahasan
A.  Secara Simultan Berdasarkan  hasil  output  SPSS  di  atas  f  hitung  adalah  5,274
α  5 Numerator adalah jumlah variabel - 1 atau 4
– 1 = 3 dan Denumerator adalah jumlah kasus
– jumlah variabel atau 100 – 4 = 96 maka F tabel adalah 2,70. Sementara nilai sig sebesar  0,05 0,002  0,05. Jadi dapat
diketahui  bahwa  CAR,  FDR,  dan  NPF  berpengaruh  secara  simultan terhadap return bagi hasil deposito mudharabah.
B.  Secara Parsial Berdasarkan  output  SPSS  tersebut,  maka  secara  parsial  pengaruh  dari
masing  -  masing  variabel  independen  terhadap  variabel  dependen  dapat dijelaskan. Secara parsial pengaruh masing - masing variabel independen
terhadap variabel dependen dapat diuraikan sebagai berikut: 1  Nilai  t  hitung  X1  CAR  sebesar  0,981  sementara  nilai  t
tabel  sebesar  1,984    dan  nilai  signifikan  0,329.  Jadi kesimpulannya karena t hitung  t tabel 0,981  1,984 dan
nilai signifikan 0,329  0,05 maka H diterima, H
a
ditolak. Jadi,  secara  parsial  antara  X1  CAR  tidak  ada  pengaruh
yang signifikan terhadap Y RBH. 2  Nilai  t  hitung  X2  NPF  sebesar  2,540  sementara  nilai  t
tabel  sebesar  1,984    dan  nilai  signifikan  0,013.  Jadi kesimpulannya karena t hitung  t tabel 2,540  1,984 dan
nilai signifikan 0,013  0,05 maka H ditolak, H
a
diterima.
Universitas Sumatera Utara
61
Jadi,  secara  parsial  antara  X2  NPF  terdapat  pengaruh signifikan terhadap Y RBH.
3  Nilai  t  hitung  X3  FDR  sebesar  2,496  sementara  nilai  t tabel  sebesar  1,984    dan  nilai  signifikan  0,014.  Jadi
kesimpulannya karena t hitung  t tabel 2,496  1,984 dan nilai signifikan 0,014  0,05 maka H
ditolak, H
a
diterima. Jadi,  secara  parsial  antara  X3  FDR  terdapat  pengaruh
signifikan terhadap Y RBH. C.  Persamaan Regresi
Berdasarkan  uraian  di  atas,  dengan  demikian  dapat  disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = 1,806 + 0,037 CAR + 0,226 NPF + 0,035 FDR Dari persamaan regresi diatas, dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.  Nilai  a  konstanta  adalah  sebesar  1,806,  hal  ini menyatakan  bahwa  jika  nilai  CAR,  NPF  dan  FDR  bernilai
nol,  maka  return  bagi  hasil  RBH  deposito  mudharabah nasabah sebesar 1,806.
2.  CAR  memiliki koefisien positif sebesar 0,037. Peningkatan CAR  sebesar  satu  satuan,  maka  akan  menyebabkan
peningkatan  RBH  sebesar  0,037.  Walaupun  demikian, berdasarkan  hasil  uji  t  varabel  CAR  tidak  berpengaruh
signifikan terhadap variabel RBH.
Universitas Sumatera Utara
62
3.  NPF  mempunyai  pengaruh  yang  signifikan  terhadap  RBH deposito  mudharabah  pada  Bank  Umum  Syariah.
Peningkatan  NPF  sebesar  satu  satuan  akan  menyebabkan penurunan RBH sebesar 0,226.
4.  Sama  dengan  variabel  NPF,  FDR  adalah  variabel  yang mempunyai  pengaruh  yang  signifikan  terhadap  RBH
deposito  mudharabah  pada  Bank  Umum  Syariah. Peningkatan  FDR  sebesar  satu  satuan  akan  menyebabkan
peningkatan RBH sebesar 0,035.
Universitas Sumatera Utara
63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan