36
Tabel 3.2 Daftar Populasi Dan Sampel Penelitian
No Singkatan
Populasi Penelitian Kriteria
Sampel Penelitian
1 2
3
1
BMI PT BANK MUAMALAT
INDONESIA
2
BSM PT BANK SYARIAH MANDIRI
3
BRIS PT BANK BRI SYARIAH
4
BMS PT BANK MEGA SYARIAH
5
BNIS PT BANK BNI SYARIAH
6
BCAS PT BANK BCA SYARIAH
7
BJBS PT BANK JABAR BANTEN
SYARIAH
8
BPS PT BANK PANIN SYARIAH
9 BSB
PT BANK SYARIAH BUKOPIN 10
BVS PT BANK VICTORIA
SYARIAH
11 BMSI
PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA
3.7 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang berupa jumlah atau berbentuk angka. Sumber data yang
digunakan adalah data sekunder. Menurut Indriantoro dkk 1999:115 data skunder “yaitu sumber data
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain”.
Universitas Sumatera Utara
37
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan selama periode 2010 sampai 2014. Data penelitian didapatkan
dari website resmi masing-masing perusahaan yang akan diteliti
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunaka dalam penelitian ini adalah menggunakan data sekunder yang dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. melalui studi pustaka dengan mengumpulkan buku-buku referensi yang
berkaitan dengan penelitian dan dokumentasi penelitian terdahulu.
2. Melalui media internet dengan cara mengunduh data yang diperlukan dalam bentuk laporan keuangan triwulan perusahaan melalui website
masing-masing Bank Umum Syariah yang akan diteliti dan pada website Bank Indonesia, untuk melihat apakah Bank Umum Syariah
melampirkan laporan keuangannya pada Banik Indonesia.
3.9 Teknik Analisis
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier merupakan perluasan dari regresi linear
sederhana, yaitu menambah jumlah variabel bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih. analisis data akan dilakukan dengan bantuan
program SPSS.
Universitas Sumatera Utara
38
3.9.1 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan syarat statistik yang harus dipenuhi linear berganda
. Selain itu, untuk mendapatkan model regresi linear berganda yang baik harus memenuhi kriteria BLUE
Best Linear Unbiased Estimator. BLUE dapat dicapai jika memenuhi asumsi klasik. Tidak ada ketentuan yang pasti tentang
urutan uji mana dulu yang harus dipenuhi. Analisis dapat dilakukan tergantung pada data yang ada. Uji asumsi klasik yang dilakukan
antara lain :
3.9.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran
data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal Ghozali, 2011:160-163;.
Uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai
residualnya. Sering terjadi kesalahan yang jamak yaitu bahwa uji normalitas dilakukan pada masing-masing
variabel. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram, uji normal P Plot, uji Chi Square, Skewness
dan Kurtosis atau uji Kolmogorov Smirnov.
Universitas Sumatera Utara
39
3.9.1.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
, Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas Ghozali, 2011:105-106.
Ada atau tidak adanya multikolinearitas dalam model persamaan yang terbentuk dengan di uji menggunakan
indikator Varians Inflation Factor VIF.Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas
adalah nilai tolerance 0.1 atau sama dengan VIF 10.
3.9.1.3 Uji Heteroskedasisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan
varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Heteroskedastisitas. Jika titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk
pola tertentu,
maka tidak
terjadi heteroskedastisitas
Ghozali, 2011:139.
Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter
plot dengan memplotkan nilai ZPRED nilai prediksi dengan SRESID nilai residualnya. Model yang baik didapatkan jika
tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya
Universitas Sumatera Utara
40
melebar kemudian menyempit. Uji statistik yang dapat digunakan adalah uji Glejser, uji Park atau uji White.
3.9.1.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengankesalahan pengganggu pada periode t-1 atau sebelumnya ImamGhozali, 2011:110. Secara sederhana
adalah bahwa analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, jadi tidak
boleh ada korelasi antara observasi dengan data observasi sebelumnya.
3.9.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel-variabel yang diteliti, baik secara parsial maupun secara simultan. Variabel independen mana yang
paling kuat pengaruhnya CAR FDR atau NPF terhadap variabel dependen return bagi hasil deposito mudharabah dan variabel
mana yang mempunyai pengaruh sangat
signifikan secara parsial. Analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat yaitu :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
Universitas Sumatera Utara
41
Keterangan : Y =
RBH return bagi hasil
a =
Konstanta
X
1
=
CAR Capital Adequacy Ratio
X
2
=
FDR Non Performing Financing
X
3
=
NPF Non Performing Financing
b
1
=
koefisien arah regresi CAR
b
2
=
koefisien arah regresi FDR
b
3
=
koefisien arah regresi NPF
3.9.3 Uji Hipotesis
Untuk uji hipotesis penulis menggunakan Uji F dan uji t-test student :
3.9.3.1 Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.
Hipotesis Nol yang hendak di uiji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol atau tidak. Apabila F
hitung F tabel, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya secara bersama-sama variabel CAR, FDR dan NPF
berpengaruh secara signifikan terhadap return bagi hasil mudharabah. Sebaliknya apabila F hitung F tabel, berarti H
o
diterima dan H
a
ditolak, artinya secara bersama-sama variabel CAR, FDR dan NPF tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap return bagi hasil deposito mudharabah.
Universitas Sumatera Utara
42
3.9.4.2 Uji t
Uji statistik T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali,
2011:98.
Apabila t hitung t tabel, berarti H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya koefisien a dan b signifikan. Sebaliknya
apabila t hitung t tabel, berarti H
a
diterima dan H
o
ditolak, artinya koefisien a dan b tidak
signifikan.
Universitas Sumatera Utara
43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Mengenai CAR, NPF dan FDR pada Bank Umum
Syariah
Data-data yang diperlukan dalam analisa ini diperoleh dari Laporan Keuangan Triwulanan Profit DistributionDistribusi Bagi Hasil Bank Muam.
Dari hasil olah data penelitian yang dilakukan maka diperoleh gambaran sebagai berikut:
4.1.1 Capital Adequacy Ratio
Dari tabel di bawah ini dapat dilihat bahwa CAR Bank Umum Syariah pada periode penelitian sangat fluktuatif. Pada Bank Muamalat
Indonesia nilai CAR tertinggi di peroleh pada bulan Maret 2014, yaitu sebesar 17,64 dan nilai CAR terendah yaitu pada bulan Juni 2010,
yaitu sebesar 10,12. Sedangkan pada Bank Syariah Mandiri nilai CAR tertinggi di peroleh pada bulan
September 2014, yaitu sebesar 15,63 dan nilai CAR terendah diperoleh pada bulan Desember 2010, yaitu
sebesar 10,64. Pada Bank Rakyat Indonesia Syariah nilai tertinggi CAR di
peroleh bulan Juni 2010 yaitu sebesar 25,95 sementara nilai CAR terendah diperoleh pada bulan Desember 2015 yaitu sebesar 11,35.
Pada Bank Mega Syariah nilai CAR tertinggi diperoleh pada bulan Desember 2015, yaitu sebesar 19,26 sedangkan CAR terendah
Universitas Sumatera Utara
44
diperoleh pada bulan September 2012, yaitu sebesar 11,16. Pada Bank Syariah Bukopin nilai CAR tertinggi diperoleh pada bulan September
2012, yaitu sebesar 17,72 sedangkan nilai CAR terendah diperoleh pada bulan Juni 2014, yaitu sebesar 10,74.
Tabel 4.1 Data CAR Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah Mandiri, Bank
Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010
– Desember 2014.
Sumber : Laporan Keuangan BMI, BSM, BRIS, BMS, dan BSB data
diolah
Bulan BMI
BSM BRIS
BMS BSB
Mar-10 10,52
12,52 13,66
12,14 13,50
Jun-10 10,12
12,46 25,95
12,11 12,24
Sep-10 14,62
11,49 22,07
12,36 11,37
Des-10 13,32
10,64 20,62
13,14 11,51
Mar-11 12,42
11,89 21,72
15,07 12,12
Jun-11 11,64
11,26 19,99
14,75 17,46
Sep-11 12,59
11,10 18,33
13,77 17,72
Des-11 12,05
14,70 14,74
12,03 15,29
Mar-12 12,13
13,97 14,34
12,90 14,58
Jun-12 14,55
13,70 13,59
13,08 13,25
Sep-12 13,28
13,20 12,92
11,16 12,28
Des-12 11,70
13,88 11,35
13,51 12,78
Mar-13 12,08
15,29 11,81
13,49 12,63
Jun-13 13,62
14,24 15,00
13,01 11,84
Sep-13 12,95
14,42 14,66
12,70 11,18
Des-13 17,55
14,12 14,49
12,99 11,10
Mar-14 17,64
14,90 14,15
15,28 11,24
Jun-14 16,37
14,94 13,99
15,93 10,74
Sep-14 14,77
15,63 13,86
16,90 16,15
Des-14 14,22
14,81 12,89
19,26 15,85
Universitas Sumatera Utara
45
Gambar 4.1 Grafik Pertumbuhan CAR Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah
Mandiri, Bank Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010
– Desember 2014 4.1.2
Finanching To Deposit Rasio
Adalah rasio antara dana yang ditempatkan pada pembiayaan dibandingkan dengan dana yang dapat dihimpun dari masyarakat dana
pihak ketigaDPK. Dari tabel dan gambar di bawah ini dapat dilihat bahwa FDR Bank Umum Syariah pada periode penelitian sangat
fluktuatif. Pada Bank Muamalat Indonesia nilai FDR tertinggi di peroleh pada bulan Juni 2013, yaitu sebesar 106,44 dan nilai FDR terendah
yaitu pada bulan Desember 2014, yaitu sebesar 84,14. Sedangkan pada Bank Syariah Mandiri nilai FDR tertinggi di peroleh pada bulan
Maret 2013, yaitu sebesar 95,61 dan nilai FDR terendah diperoleh pada bulan Desember 2014, yaitu sebesar 82,13. Pada Bank Rakyat
5 10
15 20
25 30
Ma r-
10 Ju
l- 10
N o
p -10
Ma r-
11 Ju
l- 11
N op
-11 Ma
r- 12
Ju l-
12 N
o p
-12 Ma
r- 13
Ju l-
13 N
o p
-13 Ma
r- 14
Ju l-
14 N
o p
-14 BMI
BSM BRIS
BMS BSB
Universitas Sumatera Utara
46
Indonesia Syariah nilai tertinggi FDR di peroleh bulan Maret 2010, yaitu sebesar 108,38 sementara nilai FDR terendah diperoleh pada bulan
Desember 2011 yaitu sebesar 90,55. Pada Bank Mega Syariah nilai FDR tertinggi diperoleh pada bulan
Juni 2013, yaitu sebesar 104,19 sedangkan FDR terendah diperoleh pada bulan Desember 2010, yaitu sebesar 78,11. Pada Bank Syariah
Bukopin nilai FDR tertinggi diperoleh pada bulan Juni 2010, yaitu sebesar 108,91 sedangkan nilai FDR terendah diperoleh pada bulan
September 2011, yaitu sebesar 81,12.
Tabel 4.2 Data FDR Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah Mandiri, Bank
Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010
– Desember 2014 Bulan
BMI BSM
BRIS BMS
BSB
Mar-10 99,47
83,93 108,38
92,43 92,7
Jun-10 103,71
85,16 91,23
86,68 108,91
Sep-10 99,68
86,31 102,7
89,11 102,9
Des-10 91,52
82,54 95,82
78,11 99,37
Mar-11 95,82
84,06 97,44
79,2 95,18
Jun-11 95,71
88,52 93,34
81,48 93,45
Sep-11 92,45
89,86 95,58
83 81,12
Des-11 85,18
86,03 90,55
83,08 83,66
Mar-12 97,08
87,25 101,76
84,9 90,34
Jun-12 99,85
92,21 102,77
92,09 93,56
Sep-12 99,96
93,9 99,99
88,03 99,33
Des-12 94,15
94,4 103,07
88,88 92,29
Mar-13 102,02
95,61 100,9
98,37 87,8
Jun-13 106,44
94,22 103,67
104,19 92,43
Sep-13 103,4
91,29 105,61
102,89 95,15
Des-13 99,99
89,37 102,7
93,37 100,29
Mar-14 105,4
90,34 102,13
95,53 97,14
Jun-14 96,78
89,91 95,14
95,68 102,84
Universitas Sumatera Utara
47
Bulan BMI
BSM BRIS
BMS BSB
Sep-14 98,81
85,68 94,85
90,5 103,66
Des-14 84,14
82,13 93,9
93,61 92,89
Sumber : Laporan Keuangan BMI, BSM, BRIS, BMS, dan BSB data
diolah
Gambar 4.2 Grafik Pertumbuhan FDR Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah
Mandiri, Bank Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010
– Desember 2014 4.1.3
Non Performing Financing
Dari tabel di bawah ini dapat dilihat bahwa NPF Bank Umum Syariah pada periode penelitian sangat fluktuatif. Pada Bank Muamalat
Indonesia nilai NPF tertinggi di peroleh pada bulan Maret 2010, yaitu sebesar 5,83 dan nilai NPF terendah yaitu pada bulan Desember 2013,
yaitu sebesar 0,78. Sedangkan pada Bank Syariah Mandiri nilai NPF tertinggi di peroleh pada bulan
Desember 2014, yaitu sebesar 4,29 dan nilai NPF terendah diperoleh pada bulan Maret 2010, yaitu sebesar
20 40
60 80
100 120
Ma r-
10 Ju
l- 10
N o
p -10
Ma r-
11 Ju
l- 11
N o
p -11
Ma r-
12 Ju
l- 12
N o
p -12
Ma r-
13 Ju
l- 13
N o
p -13
Ma r-
14 Ju
l- 14
N o
p -14
BMI BSM
BRIS BMS
BSB
Universitas Sumatera Utara
48
0,66. Pada Bank Rakyat Indonesia Syariah nilai tertinggi NPF di peroleh bulan September 2014, yaitu sebesar 4,19 sementara nilai NPF
terendah diperoleh pada bulan Maret 2011 yaitu sebesar 1,7. Pada Bank Mega Syariah nilai NPF tertinggi diperoleh pada bulan
Maret 2011, yaitu sebesar 2,64 sedangkan NPF terendah diperoleh pada bulan Desember 2012, yaitu sebesar 1,32. Pada Bank Syariah
Bukopin nilai NPF tertinggi diperoleh pada bulan September 2012, yaitu sebesar 4,46 sedangkan nilai NPF terendah diperoleh pada bulan
Maret 2011, yaitu sebesar 0,98.
Tabel 4.3 Data NPF Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah Mandiri, Bank
Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010
– Desember 2014 Bulan
BMI BSM
BRIS BMS
BSB
Mar-10 5,83
0,66 1,92
1,8 4,14
Jun-10 3,93
0,88 1,97
2,02 3,67
Sep-10 3,36
1,45 2,06
2,6 4
Des-10 3,51
1,29 2,14
2,11 3,42
Mar-11 3,99
1,12 1,7
2,64 0,98
Jun-11 3,57
1,14 2,77
2,14 1,61
Sep-11 3,71
1,26 2,27
2,25 1,57
Des-11 1,78
0,95 2,12
1,79 1,54
Mar-12 1,97
0,86 2,4
1,53 2,85
Jun-12 1,94
1,41 2,15
1,51 2,5
Sep-12 1,61
1,55 1,89
1,41 4,46
Des-12 1,81
1,14 1,84
1,32 4,26
Mar-13 1,76
1,55 2,01
1,42 4,28
Jun-13 1,86
1,1 1,94
2,19 4,03
Sep-13 1,84
1,59 2,14
1,63 3,86
Des-13 0,78
2,29 3,26
1,45 3,68
Mar-14 1,56
2,65 3,36
1,62 3,97
Jun-14 3,18
3,9 3,61
1,81 3,86
Universitas Sumatera Utara
49
Bulan BMI
BSM BRIS
BMS BSB
Sep-14 4,74
4,23 4,19
1,82 3,81
Des-14 4,76
4,29 3,65
1,81 3,34
Sumber : Laporan Keuangan BMI, BSM, BRIS, BMS, dan BSB data diolah
Gambar 4.3 Grafik Pertumbuhan NPF Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah
Mandiri, Bank Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010
– Desember 2014. 4.1.4
Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Equivalent Rate
Adalah tingkat return atau kembalian yang diperoleh deposan atas investasinya dalam bentuk deposito mudharabah jangka waktu 12 bulan
yang ditempat kan pada Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah
Mandiri, Bank Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin. Dari tabel dan gambar di bawah ini dapat dilihat
bahwa RBH Bank Umum Syariah pada periode penelitian sangat fluktuatif. Pada Bank Muamalat Indonesia nilai RBH tertinggi di peroleh
1 2
3 4
5 6
7
Mar- 10
Ju l-
10 N
o p
-10 Ma
r- 11
Ju l-
11 N
o p
-11 Ma
r- 12
Ju l-
12 N
o p
-12 Ma
r- 13
Ju l-
13 N
o p
-13 Ma
r- 14
Ju l-
14 N
o p
-14 BMI
BSM BRIS
BMS BSB
Universitas Sumatera Utara
50
pada bulan Maret 2010, yaitu sebesar 7,78 dan nilai RBH terendah yaitu pada bulan Desember 2012, yaitu sebesar 5,37. Sedangkan pada
Bank Syariah Mandiri nilai RBH tertinggi di peroleh pada bulan September 2010, yaitu sebesar 6,59 dan nilai RBH terendah diperoleh
pada bulan September 2013, yaitu sebesar 4,39. Pada Bank Rakyat Indonesia Syariah nilai tertinggi RBH di peroleh bulan Desember 2011,
yaitu sebesar 8,17 sementara nilai RBH terendah diperoleh pada bulan September 2013 yaitu sebesar 6,46.
Pada Bank Mega Syariah nilai RBH tertinggi diperoleh pada bulan Maret 2011, yaitu sebesar 6,13 sedangkan RBH terendah diperoleh
pada bulan September 2013, yaitu sebesar 4,24. Pada Bank Syariah Bukopin nilai RBH tertinggi diperoleh pada bulan Maret 2010, yaitu
sebesar 8,55 sedangkan nilai RBH terendah diperoleh pada bulan Juni 2012, yaitu sebesar 5,44.
Tabel 4.4 Data RBH Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah Mandiri, Bank
Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010
– Desember 2014 Bulan
BMI BSM
BRIS BMS
BSB
Mar-10 7,78
6,4 7,77
5,36 8,55
Jun-10 6,38
6,42 7,49
5,54 8,38
Sep-10 6,89
6,59 7,8
5,58 8,45
Des-10 7,46
6,46 7,48
6,07 8,19
Mar-11 6,73
6,13 7,52
6,13 8,22
Jun-11 6,71
5,69 7,67
5,9 6,26
Sep-11 6,29
5,76 7,59
5,57 5,74
Des-11 6,13
5,19 8,17
5,74 5,94
Mar-12 5,43
5,25 7,95
5,79 5,75
Jun-12 5,58
5,88 7,75
5,71 5,44
Universitas Sumatera Utara
51
Bulan BMI
BSM BRIS
BMS BSB
Sep-12 5,97
5,96 7,69
5,14 5,58
Des-12 5,37
5,69 7,45
5,09 7,27
Mar-13 5,57
5,25 6,54
5 5,67
Jun-13 5,58
5,32 6,46
4,83 6,01
Sep-13 5,43
4,39 6,46
4,24 6
Des-13 5,62
5 6,51
5,04 6
Mar-14 5,43
4,91 7,04
4,67 6,15
Jun-14 5,59
5,01 7,04
4,63 6,25
Sep-14 5,66
4,88 7,04
4,35 6,18
Des-14 6,2
4,67 7,04
4,67 6,29
Sumber : Laporan Keuangan BMI, BSM, BRIS, BMS, dan BSB data diolah
Gambar 4.4 Grafik Pertumbuhan RBH Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah
Mandiri, Bank Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010
– Desember 2014.
1 2
3 4
5 6
7 8
9
Ma r-
10 Ju
l- 10
N o
p -10
Ma r-
11 Ju
l- 11
N o
p -11
Ma r-
12 Ju
l- 12
N o
p -12
Ma r-
13 Ju
l- 13
N o
p -13
Ma r-
14 Ju
l- 14
N o
p -14
BMI BSM
BRIS BMS
BSB
Universitas Sumatera Utara
52
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji apakah model persamaan yang digunakan bersifat BLUE Best Linear Unbiased
Estimator. Uji yang dilakukan adalah :
4.2.1.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas dapat dilakukan dengan melihat grafik normal plot yang dapat disimpulkan bahwa jika data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari diagonaltidak
mengikuti garis
diagonal maka
tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
Tabel 4.5
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
CAR NPF
FDR RBH
N 100
100 100
100 Normal Parameters
a,b
Mean 13,9784
2,4489 94,1195
6,1648 Std. Deviation
2,65124 1,13876 7,14639 1,04107
Most Extreme Differences
Absolute ,140
,174 ,067
,092 Positive
,140 ,174
,046 ,092
Negative -,099
-,088 -,067
-,081 Kolmogorov-Smirnov Z
1,204 1,135
,670 ,921
Asymp. Sig. 2-tailed ,139
,185 ,760
,364 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Universitas Sumatera Utara
53
Besarnya nilai Kolmogrov-Smirnov untuk CAR adalah 1,204 dan signifikansi pada 0.139. Nilai untuk NPF adalah
1,135 dan signifikansi pada 0.185. Nilai untuk FDR adalah 0.670 dan signifikansi pada 0.760. Sedangkan nilai untuk RBH
0.921 dan signifikansi pada 0.364. Hal ini berarti H diterima
dan H
a
ditolak yang berarti data residual terdistribusi normal.
4.2.1.2 Uji Multikolinieritas
Untuk melihat apakah ada gejala multikol atau tidak pada variabel penelitian dilihat pada tabel 4.6 dibawah :
Tabel 4.6
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant 1,806
1,398 1,292
,199 CAR
,037 ,038
,094 ,981
,329 ,976
1,025 NPF
,226 ,089
,247 2,540
,013 ,946
1,057 FDR
,035 ,014
,240 2,496
,014 ,968
1,033 a. Dependent Variable: RBH
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa seluruh nilai tolerance α 0.976 0.01 dan nilai VIF hitung 1,025 berada
dibawah nilai VIF 10. Dengan demikian maka tidak terdapat multikolinearitas antar variabel bebas.
Universitas Sumatera Utara
54
4.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu
ZPRED dengan residualnya SRESID.
Gambar 4.5 Scatterplot
Dari grafik scatterplot diatas dapat disimpulkan bahwa titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun
dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi,
sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi return bagi hasil berdasarkan variabel capital adequacy ratio, non
performing financing dan financing to deposit ratio.
Universitas Sumatera Utara
55
4.2.1.4 Uji Autokolerasi
Untuk melihat ada atau tidak adanya autokolerasi dengan menggunakan angka Durbin - Watson DW. Dengan
ketentuan sebagai berikut:
Tabel 4.7 Kriteria Autokorelasi Durbin-Watson DW
Hipotesis 0 Ketentuan
Terjadi Autokorelasi Positif Jika nilai DW dibawah -2DW -2
Tidak Terjadi Autokorelasi Jika nilai DW berada diantara -2 dan
+2 atau - 2 ≤ DW ≤ 2
Terjadi Autokorelasi Negatif Jika nilai DW diatas 2 DW 2
Tabel 4.8
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,654
a
,428 ,408
,77956 1,158
a. Predictors: Constant, FDR, CAR, NPF b. Dependent Variable: RBH
Dari output di atas dapat dilihat bahwa nilai DW adalah 1,158. Dengan demikian tidak terjadi autokolerasi karena nilai DW
berada diantara -2 dan +2 atau - 2 ≤ 1,158 ≤ 2.
Universitas Sumatera Utara
56
4.2.2 Uji Hipotesis
4.2.2.1 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen mempengaruhi variabel
dependen. Untuk mengetahuinya dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 4.9
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,654
a
,428 ,408
,77956 1,158
a. Predictors: Constant, FDR, CAR, NPF b. Dependent Variable: RBH
Berdasarkan hasil output SPSS diatas, R menunjukkan nilai kolerasi atau hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikatnya. Nilai R sebesar 0,654 atau 65,4 menyatakan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara X1 CAR, X2 NPF dan
X3 FDR secara bersama – sama terhadap variabel Y Return
Bagi Hasil. Nilai R Square menunjukkan besarnya pengaruh antara
variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Nilai R Square sebesar 0,428 atau 42,8 menyatakan bahwa terdapat pengaruh
sebesar 42,8 antara X1 CAR, X2 NPF dan X3 FDR secara bersama sama terhadap variabel Y return bagi hasil.
Universitas Sumatera Utara
57
Sementara sisanya 57,2 dipengaruhi dapat dijelaskan oleh faktor lain di luar model. Nilai adjusted R Square sebesar 0,408
atau 40,8 menyatakan bahwa di lapangan pengaruh CAR, NPF dan FDR terhadap RBH hanya sebesar 40,8. Selain CAR, NPF
dan FDR ada faktor – faktor lain yang mempengaruhi return
bagi hasil deposito mudharabah pada bank umum syariah.
4.2.2.2 Uji Signifikan Simultan Uji Statistik F
Uji F digunakan untuk menguji apakah secara simultan variabel CAR NPF dan FDR memberikan pengaruh yang
signifikan atau tidak terhadap nilai RBH. Untuk mengetahuinya dilakukan uji signifikan dengan membandingkan nilai t hitung
dengan t tabel dan melihat nilai signifikansi level sig, jika nilai sig 0.05 maka H
ditolak. Hipotesis yang diajukan adalah : H
: Tidak ada pengaruh antara CAR, NPF dan FDR secara
bersama – sama terhadap Return Bagi Hasil Deposito
Mudharabah. H
1
: Terdapat pengaruh antara CAR, NPF dan FDR secara
bersama-sama terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah.
Tabel 4.10
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression 15,183
3 5,061
5,274 ,002
a
Residual 92,116
96 ,960
Universitas Sumatera Utara
58
Total 107,299
99
a. Predictors: Constant, FDR, CAR, NPF b. Dependent Variable: RBH
Berdasarkan hasil output SPSS di atas f hitung adalah 5,274
α 5 Numerator adalah jumlah variabel - 1 atau 4 – 1 = 3 dan Denumerator adalah jumlah kasus
– jumlah variabel atau 100
– 4 = 96 maka F tabel adalah 2,70. Sementara nilai sig sebesar 0,05 0,002 0,05 maka H
ditolak, sehingga hipotesis yang menyatakan Tidak ada pengaruh antara CAR,
NPF dan FDR secara bersama - sama terhadap RBH deposito mudharabah ditolak. Dengan demikian terbukti bahwa terdapat
pengaruh antara CAR, NPF dan FDR secara bersama - sama terhadap return bagi hasil Deposito Mudharabah.
4.2.2.3 Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t
Uji t digunakan untuk menguji apakah secara parsial variabel CAR, NPF dan FDR memberikan pengaruh yang
signifikan atau tidak terhadap nilai RBH. Untuk mengetahuinya dilakukan uji signifikan nilai koefisien variabel CAR, NPF dan
FDR dengan uji t yaitu dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel dan nilai signifikansi level. Hipotesis yang
diajukan adalah :
Universitas Sumatera Utara
59
1. Hipotesis Parsial untuk variabel X1CAR H
: tidak ada pengaruh antara CAR terhadap RBH deposito mudharabah.
H
a
: terdapat pengaruh antara CAR terhadap RBH deposito mudharabah.
2. Hipotesis Parsial untuk variabel X2 NPF H
: tidak ada pengaruh antara NPF terhadap RBH deposito mudharabah.
H
a
: terdapat pengaruh antara NPF terhadap RBH deposito mudharabah.
3. Hipotesis Parsial untuk variabel X3 FDR H
: tidak ada pengaruh antara FDR terhadap RBH deposito mudharabah.
H
a
: terdapat pengaruh antara FDR terhadap RBH deposito mudharabah.
Tabel 4.11
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
1,806 1,398
1,292 ,199
CAR ,037
,038 ,094
,981 ,329
,976 1,025
NPF ,226
,089 ,247
2,540 ,013
,946 1,057
FDR ,035
,014 ,240
2,496 ,014
,968 1,033
a. Dependent Variable: RBH
Universitas Sumatera Utara
60
4.3 Pembahasan
A. Secara Simultan Berdasarkan hasil output SPSS di atas f hitung adalah 5,274
α 5 Numerator adalah jumlah variabel - 1 atau 4
– 1 = 3 dan Denumerator adalah jumlah kasus
– jumlah variabel atau 100 – 4 = 96 maka F tabel adalah 2,70. Sementara nilai sig sebesar 0,05 0,002 0,05. Jadi dapat
diketahui bahwa CAR, FDR, dan NPF berpengaruh secara simultan terhadap return bagi hasil deposito mudharabah.
B. Secara Parsial Berdasarkan output SPSS tersebut, maka secara parsial pengaruh dari
masing - masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dijelaskan. Secara parsial pengaruh masing - masing variabel independen
terhadap variabel dependen dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Nilai t hitung X1 CAR sebesar 0,981 sementara nilai t
tabel sebesar 1,984 dan nilai signifikan 0,329. Jadi kesimpulannya karena t hitung t tabel 0,981 1,984 dan
nilai signifikan 0,329 0,05 maka H diterima, H
a
ditolak. Jadi, secara parsial antara X1 CAR tidak ada pengaruh
yang signifikan terhadap Y RBH. 2 Nilai t hitung X2 NPF sebesar 2,540 sementara nilai t
tabel sebesar 1,984 dan nilai signifikan 0,013. Jadi kesimpulannya karena t hitung t tabel 2,540 1,984 dan
nilai signifikan 0,013 0,05 maka H ditolak, H
a
diterima.
Universitas Sumatera Utara
61
Jadi, secara parsial antara X2 NPF terdapat pengaruh signifikan terhadap Y RBH.
3 Nilai t hitung X3 FDR sebesar 2,496 sementara nilai t tabel sebesar 1,984 dan nilai signifikan 0,014. Jadi
kesimpulannya karena t hitung t tabel 2,496 1,984 dan nilai signifikan 0,014 0,05 maka H
ditolak, H
a
diterima. Jadi, secara parsial antara X3 FDR terdapat pengaruh
signifikan terhadap Y RBH. C. Persamaan Regresi
Berdasarkan uraian di atas, dengan demikian dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = 1,806 + 0,037 CAR + 0,226 NPF + 0,035 FDR Dari persamaan regresi diatas, dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Nilai a konstanta adalah sebesar 1,806, hal ini menyatakan bahwa jika nilai CAR, NPF dan FDR bernilai
nol, maka return bagi hasil RBH deposito mudharabah nasabah sebesar 1,806.
2. CAR memiliki koefisien positif sebesar 0,037. Peningkatan CAR sebesar satu satuan, maka akan menyebabkan
peningkatan RBH sebesar 0,037. Walaupun demikian, berdasarkan hasil uji t varabel CAR tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel RBH.
Universitas Sumatera Utara
62
3. NPF mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap RBH deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah.
Peningkatan NPF sebesar satu satuan akan menyebabkan penurunan RBH sebesar 0,226.
4. Sama dengan variabel NPF, FDR adalah variabel yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap RBH
deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah. Peningkatan FDR sebesar satu satuan akan menyebabkan
peningkatan RBH sebesar 0,035.
Universitas Sumatera Utara
63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan