29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang diterapkan didalam skripsi ini adalah penelitian kausal. Menurut Umar 2003 : 30
”penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu
variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain
”. Bentuk data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuntitatif yang terdapat pada bank umum syariah
priode 2010-2014.
3.2 Tempat dan waktu penelitian
Data yang diperoleh berasal dari situs bank indonesia yaitu www.bi.go.id dan www.idx.co.id dan juga melalui situs masing-masing
bank yang akan diteliti. Kedua situs tersebut dipilih karena kedua situs tersebut merupakan situs yang terlengkap dan termudah dalam mendapatkan
laporan keuangan. Waktu penelitian ini dimulai dari bulan September sampai Desember 2014.
3.3 Batasan Operasional
Ada beberapa batasan yang terdapat dalam penelitian ini : 1. Variabel independen yang digunkan dalam penelitian ini adalah CAR,
FDR, dan NPF.
Universitas Sumatera Utara
30
2. Objek penelitian yang digunakan adalah semua bank umum syariah pada priode 2010-2014.
3. Data yng digunakaan di dalam penelitian ini adalah laporan keuangan triwulan Bank Umum Syariah pada priode 2010-2014
3.4 Definisi Operasional Variabel
Didalam penelitian ini melibatkan tiga variabel independen variabel bebas dan variabel dependen variabel terikat, adapun yang termasuk
variabel independen dalam penelitian ini adalah capital adequancy ratio, financing to deposit ratio, dan non performing financing. Sedangkan yang
termaasuk di dalam variabel dependen dalam penelitian ini adalah return bagi hasil deposito mudharabah.
3.4.1 Variabel Independen variabel bebas
Variabel Independen yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga variabel, yaitu :
a. CAR Capital Adequancy Ratio
CAR menurut Koncoro 2002;573 “adalah rasio kecukupan
modal yang harus disediakan untuk menjamin dana deposan. Tujuannya adalah agar likuiditaskemampuan bank membayar
kepada deposan cukup terjamin. Modal merupakan salah satu faktor penting dalam rangka pengembangan usaha bisnis dan
menampung resiko kerugian, semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung resiko dari
setiap kreditaktiva produktif yang berisiko
”. Jika nilai CAR tinggi sesuai ketentuan BI 8 maka bank
tersebut mampu membiayai operasi bank, keadaan yang menguntungkan bank tersebut akan memberikan kontribusi yang
Universitas Sumatera Utara
31
sangat besar bagi profitabilitas dan tentunya akan meningkatkan return bagi hasil yang akan diterima oleh nasabah deposan. Rumus
yang digunakan untuk menghitung kecukupan modal adalah
Keterangan :
ATMR = Aset Tertimbang Menurut Resiko
b. FDR Financing to Deposit Ratio
FDR Financing to Deposit Ratio menurut Wijaya 2015;116 “adalah perbandingan antara pembiayaan yang
diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga DPK yang berhasil dikerahkan oleh bank. FDR tersebut menyatakan
seberapa jauh kemampuan bank dalam dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan
mengandalkan kredit
yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit
kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin
menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit
”. Semakin tinggi tingkat FDR suatu bank, maka bank
tersebut akan berusaha untuk meningkatkan perolehan dananya, salah satunya dari sisi deposito, untuk menarik investor
menginvestasikan dananya di bank syariah, maka diberikanlah tingkat bagi hasil yang menarik, sehingga peningkatan FDR
akan meningkatkan return bagi hasil deposito mudharabah. Besarnya
perhitungan FDR
dalam dihitung
dengan menggunakan rumus :
Universitas Sumatera Utara
32
c. NPF Non Performing Financing