Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Telukjambe Karawang. adapun yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan sekolah tersebut dijadikan sebagai tempat penelitian karena penelitian semacam ini belum pernah dilakukan di sekolah tersebut. waktu penelitian dilakukan pada bulan Agustus-September 2007 dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam atau selama 80 menit. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 3 Telukjambe Karawang tahun ajaran 20072008 yang terdiri dari lima kelas VII- A, VII-B, VII-C, VII-D dan VII-E dengan jumlah 198 siswa. Alasan dipilihnya kelas VII SMP karena pada jenjang tersebut terdapat pokok bahasan Bilangan Pecahan. Sampel yang diambil untuk dijadikan obyek penelitian ini sebanyak dua kelas yaitu 80 siswa yang terdiri dari 40 orang siswa kelas VII.A dan 40 orang siswa kelas VII.E. Adapun tehnik pengambilan sampelnya menggunakan tehnik Cluster Random Sampling, yaitu sampel diambil secara acak dengan cara undian, dimana semua populasi mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. C. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan menggunakan matode penelitian eksperimen semu Quasi-eksperimen Research adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan yang dapat diperoleh dengan sebenarnya dalam kondisi yang memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Dimana penulis mengambil dua kelas yang dibedakan ke dalam kelas dengan sistem pembelajaran melalui pendekatan induktif sebagai kelas eksperimen dan sistem pembelajaran dengan menggunakan sistem pembelajaran dengan mengguankan pendekatan konvensional sebagai kelas kontrol. Masing-masing kelas yaitu eksperimen dan kontrol mendapatklan pembelajaran pada pokok bahasan Bilangan Pecahan, setelah proses penyampaian materi selesai maka penulis memberikan tes akhir bagi semua siswa tersebut untuk diajdikan data yang kemudian diolah sebagai hasil belajar siswa. Adapun desain peelitianya adalah sebgai berikut: Tabel 1 Desain Penelitian Kelompok Perlakuan Treatment Tes Akhir R E X E T R K - T Keterangan: E : kelompok Eksperimen K : Kelompok Kontrol X E : Perlakuan pada kelompok eksperimen T : Tes akhir R : Pemilihan subjek secara random. D. Varibel Penelitian 1. Varibel bebas X : Penggunaan pendekatan induktif 2. Varibel terikat Y : Hasil belajar matematika siswa. E . Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah tes setelah penerapan pengajaran dengan pendekatan induktif pada kelas eksperimen dana pendekatan konvensional pada kelas kontrol yang diberikan pada tes akhir setelah penyampaian materi. tes ini berbentuk essay, alasan penulis menggunakan tes essay adalah untuk mengidentifikasi soal-soal pada matrei Bilangan Pecahan. Tes tersebut terdiri dari soal-soal tentang Bilangan Pecahan. Tes diberikan sebanyak 15 soal. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut: Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kompetensi Dasar Indikator No. Soal Skor Mengenal bilangan peca- han dan melakukan operasi hitung bilangan pecahan Memberikan contoh berbagai bentuk dan jenis pecahan dan mengubah bentuk pecahan ke bentuk lain 1 2 5 5 Mengurutkan pecahan dan menentukan letaknya pada garis bilangan 3 10 Menyelesaikan operasi hitung: tambah, kurang, kali, bagi dan pangkat dengan melibatkan peca-han serta mengaitkannya dalam kejadian sehari-hari 4 5 6 7 8 9 5 5 10 5 10 10 Total Skor 9 60 F. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan untuk hasil belajar bilangan pecahan adalah skor yang diambil dari tes akhir setelah perlakuan diberikan yaitu sistem pembelajaran malalui pendekatan induktif dan sistem pembelajaran melalui pendekatan konvensional. Data tersebut dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen X adalah hasil belajar siswa yang diajar dengan pendekatan induktif dan kelompok kontrol Y adalah hasil belajar siswa yang diajar dengan pendekatan konvensinal. Analisis Instrumen Penelitian 1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur.28 Validiatas sebuah tes dapat diketahui dari hasil pemikiran dan dari hasil pengalaman. Validitas merupakan suatu proses yang dilakukan oleh penulis atau pengguna instrumen untuk mengumpulkan data secara empiris guna mendukung kesimpulan yang dihasilkan oleh skor instrumen. Untuk tes berbentuk essay perhitungan validitas menggunakan rumus Product momen29: r xy = ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ 2 2 2 2 Y - Y N X - X N Y X - XY N Keterangan: r xy : Koefisien korelasi antara variabel X dan varibel Y, dua variable yang dikorelasikan. N : Number of cases Jumlah Siswa ∑ XY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y ∑ X : Jumlah skor X 28 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, h.65 29 Arikunto, Dasar-dasar..., h. 72 ∑ Y : Jumlah skor Y Setelah dilakukan pengujian validitas, dari 15 butir soal diperoleh 10 butir soal yang valid, yaitu butir soal nomor 1, 2, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, dan 14. 2. Reliabilitas Instrumen Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tepat. suatu alat ukur memiliki reabilitas yang baik bila alat ukur itu memiliki konsistensi yang handal. untuk menentukan reabilitas soal essay penulis menggunakan rumus Alpha30, sebagai berikut: r 11 = ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − ∑ 2 t 2 i - 1 1 k k S S dengan = 2 S N 2 2 N X X ∑ ∑ − Keterangan: r 11 = Reliabilitas yang dicari = Jumlah varians skor tiap-tiap butir soal 2 i S Σ t = Varians total S k = Banyaknya butir soal yang valid = Varians skor tiap-tiap butir soal 2 i S X Σ = Jumlah skor seluruh siswa pada tiap-tiap butir soal 2 X Σ = Jumlah kuadrat skor seluruh siswa pada tiap-tiap butir soal N = Banyak siswa 3. Pengujian Taraf Kesukaran Taraf kesukaran bertujuan untuk mengetahui bobot soal yang sesuai dengan kriteria perangkat soal yang diharuskan untuk mengukur taraf 30 Arikunto, Dasar-dasar..., h. 109 kesukaran. Untuk mengukur indeks kesukaran soal essay digunakan rumus sebagai berikut: IK = Maks N S S B A × + Keterangan: IK = Indeks Kesukaran S A = Jumlah skor siswa kelompok atas dari tiap butir soal S B = Jumlah skor siswa kelompok bawah dari tiap butir soal N = Jumlah siswa kelompok atas dan bawah Maks = Skor maksimum yang dicapai tiap butir soal Ketentuan Indeks Kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut31: 0,10 – 0,30 sukar 0,30 – 0,70 sedang 0,70 – 1,00 mudah 4. Pengujian Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan kemampuan siswa32. Rumus yang digunakan untuk mengukur daya pembeda untuk soal essay adalah sebagai berikut: Maks N S S DP B A × × − = 2 1 Keterangan: DP = Daya Pembeda S A = Jumlah skor siswa kelompok atas dari tiap butir soal S B = Jumlah skor siswa kelompok bawah dari tiap butir soal N = Jumlah siswa kelompok atas dan bawah Maks = Skor maksimum yang dicapai tiap butir soal 31 Arikunto, Dasar-dasar..., h. 210 32 Arikunto, Dasar-dasar..., h. 211 Klasifikasi daya pembeda33, adalah sebagai berikut: 0,00 – 0,20 Jelek Poor 0,20 – 0,40 Cukup Satisfactory 0,40 – 0,70 Baik Good 0,70 – 1,00 Baik Sekali Excellent G. Teknik Analisis Data Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dan dianalisis untk dapat menjawab masalah dan hipotesis penelitian. Sebelum diuji hipotesis dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat. Kemudian dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Berikut penjelasan singkatnya. 1. Pengujian Prasarat. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk diketahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan yaitu uji Lilliefors34. b. Uji Homogenitas Kesamaan Varians Uji homogenitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kedua kelompok siswa eksperimen dan kontrol dalam pemelitian ini berasal dari populasi yang homogen sama atau tidak. Uji homogenitas yang diguankan adalah uji homogenitas dua varians atau uji Fishr35. Rumusnya sebagai berikut: 33 Arikunto, Dasar-dasar..., h. 218 34 Sudjana, Metode Statistik, Bandung: Tarsito, 2005, h. 466 35 Sudjana, Metode…, h. 249 F = 2 2 2 1 S S , dimana S 2 = 1 2 2 − − ∑ ∑ n n X X n Keterangan: F = Homogenitas 2 1 S = Varians data pertamavarians terbesar 2 2 S = Varians data keduavarians terkecil Adapun kriteria pengujian untuk uji homogenitas ini adalah: H o diterima jika F h F t dimana H o memiliki varins yang homogen, dan H o ditolak jika F h F t dimana H o memiliki varins yang homogen. 2. Pengujian Hipotesis Setelah uji prasyarat dilakukan dan data dinyatakan berdistribusi normal dan homogen, maka untuk menguji hipotesis dari penelitian ini digunakan rumus uji-t sebagai berikut: a. Jika varians populasi homogen, maka36: 2 1 2 1 1 1 n n X X t + − = , dimana 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 − + − + − = n n S n S n S b. Jika varians populasi heterogen, maka37: 2 2 2 1 2 1 2 1 n S n S X X t + − = Keterangan: X x = Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen X y = Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol n x = Jumlah sampel pada kelompok eksperimen 36 Sudjana, Metode…, h. 239 37 Sudjana, Metode…, h. 241 n y = Jumlah sampel pada kelompok kontrol 2 1 S = Varians kelompok eksperimen 2 2 S = Varians kelompok kontrol H. Perumusan Hipotesis Statistik Dalam bentuk hipotesis statistik H o : 2 1 μ μ = H 1 : 2 1 μ μ Keterangan: 1 μ : Rata-rata hasil belajar matematika yang diajar menggunakan pendekatan induktif 2 μ : Rata-rata hasil belajar matematika yang diajar menggunakan pendekatan konvensional Dengan kriteria penerimaan untuk uji satu pihak sebagai berikut: Jika t h ≤ t t , maka H 1 ditolak dan H o diterima Jika t h t t , maka H 1 diterima dan H o ditolak

BAB IV HASIL PENELITIAN