Pengertian Pendekatan Induktif Pendekatan Induktif dalam Pembelajaran Matematika

penjumlahan bilangan menggunakan pendekatan garis bilangan atau himpunan. 22 Nisbet mengatakan bahwa tidak ada belajar tunggal yang paling benar, dan cara mengajar yang paling baik, orang-orang berbeda dalam kemampuan intelektual, sikap dan kepribadian sehingga mereka mengadopsi pendekatan-pendekatan yang karakteristiknay berbeda untuk belajar. 23 dari sini dapat kita katakan bahwa masing-masing individu akan memilih cara dan gayanya sendiri untuk belajar dan untuk mengajar. Pendekatan pembelajaran dan strategi atau kiat melaksanakan pendekatan. Serta metode belajar dalam proses pembelajaran termasuk faktor-faktor yang menentukan keberhasilan belajar siswa. Pendekatan tersebut bertitik tolak pada aspek psikologi dilihat dariperrtumbuhan dan perkembangan siswa, kemampuan intelektual dan kemampuan lainnya, yang mendukung kemampuan belajar. Dari beberapa pengertian di atas, dapatlah disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran merupakan suatu konsep atau prosedur yang digunakan dalam membahas suatu bahan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Yang peleksanaannya memerlukan satu atau lebih metode pembelajaran. Pendekatan ini dilakukan sebaagai strategi yang dipandang tepat untuk memudahkan siswa memahami pelajarandan juga belajar yang menyenangkan.

b. Pengertian Pendekatan Induktif

Pendekatan induktif pada awalnya dikemukakan oleh filosof Inggris Prancis Bacon 1561 yang menghendaki agar penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yangkonkrit sebanyak mingkin, berfikir induktif ialah suatu prroses berfikir yang berlangsung dari 22 Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajarna ..., hlm. 7. 23 Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajarna ..., hlm. 74. khusus menuju ke umum.24 Orang mencari ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu dari berbagai fenomena, kemudian menarik kesimpulan bahwa ciri-ciri itu terdapat pada semua jenis fenomena. Tepat atau tidaknya kesimpulan atau cara berfikir yang diambil secara induktif ini menurut Purrwanto bergantung pada refresentatif atau tidaknya sample yang diambil mewakili fenomena keseluruhan. Makin besar jumlah sample yang diambil berrarti makin refresentatif dan makin besar pula taraf dapat dipercaya dari kesimpulan itu dan sebaliknya. Dalam konteks pembelajaran pendekatan pembelajaran yang bermula dengan menyajikan sejumlah keadaan khusus kemudian dapat disimpulkan menjadi suatu faakta, prinsip atau aturan .25 Proses berfikir yang dilakukan untuk menarik kesimpulan dari kasus-kasus yang bersifat khusus menjadi yang bersifat umum disebut penalaran induktif. Karenanya seorang pengajar dapat menggunakan teknik mengajar dengan penalaran induktif yang diawali dengan mengemukakan fakta-fakta dan masalah matematika, baru kemudian diberikan aksioma dan teorema yang berlaku setelah peserta didik menarik kesimpulan dari fakta-fakta yang mereka amati dengan dibantu oleh guru. Setelah didapat suatu kesimpulan yang diharapkan maka guru menyampaikan aksioma dan teorema yang berlaku. Penalaran ini merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Untuk memperoleh pengetahuan yang bersifat empiris digunakan penalaran induktif. Suatu pembelajaran matematika yang prosedurnya menggunakan penalaran induktif dikatakan menggunakan pendekatan induktif. Pada hakikatnya matematika merupakan suatu ilmu yang diadakan atas akal yang berhubungan dengan benda-benda pikiran yang abstrak. Ini bertentangan dengan sejarah yang diperolehnya 24 Erna Suwangsih danTiurlina, Model Pembelajaran Matematika, Bandung: UPI Press, 2006 hal. 107 25 Erna Suwangsih dan Tiurlina, Model Pembelajaran…, hal. 107 matematika. Menurut sejarah, matematika ditemukan sebagai hasil pengamatan dan pengalaman serta pernah dikembangkan dengan analogi atau coba-coba trial and error. Namun dalam matematika formal, penalaran yang digunakan untuk menarik kesimpulan yang berlaku umum adalah penalaran induksi lengkap atau induksi matematika. Para ahli pendidikan matematika menyadari bahwa murid- murid masih suka menggunkaan akalnya dalam belajar matematika yang menggunakan pendekatan deduktif. Berdasarkan atas pertimbangan ini, dan alasan lain, maka pada program pengajaran sekarang banyak dipakai bermacam-macam pendekatan. Tetapi pada umumnya pendekatan lain itu merupakan pula pemdekatan deduktif atau pendekatan induktif. Pendekatan induktif menggunakan penalaran induktif, hingga cara empiris bisa diterapkan. Dengan cara ini konsep- konsep matematika yang abstrak dapat dimengerti murid melalui benda-benda konkret. Dalam pembelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar dan menengah, pendekatan induktif disarankan untuk masih digunakan. Hal ini didasari oleh pendapat pada ahli yang mengatakan bahwa masih banyak siswa sekolah dasar dan menengah yang sulit untuk menggunakan penalaran deduktif. Oleh karenannya, mereka lebih mudah menggunakan penalaran induktif untuk memahami konsep-konsep matematika. Metode induktif adalah salah satu metode mengajar yang dikembangkan berdasarkan logika induktif, yaitu berjalan mulai dari yang konkret menuju yang abstrak, dari yang khusus menuju yang umum dan dari contoh-contoh menuju ke aturan umum. Metode ini adalah metode menyusun rumus umum, dengan bantuan contoh-contoh konkret, yang jumlahnya cukup untuk menurunkan rumusan umum itu. berdasarkan induksi, yang berarti membuktikan kebenaran universal dengan menunjukkan bahwa benar untuk satu contoh khusus, selanjutnya benar untuk contoh-contoh khusus yang cukup banyak. Suatu formula rumus atau generalisasi dicapai melalui proses nalar dan penyelesaian problem yang meyakinkan. Sesudah beberapa keadaan konkret telah dipahami, murid-murid akan sukses berusaha mencapai generalisasi. 26 John Dewey adalah seorang tokoh teori Gestalt. Ia mengemukakan bahwa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan oleh guru harus memperhatikan hal-hal berikut ini: 1 Penyajian konsep harus lebih mengutamakan pengertian. 2 Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan kesiapan intelektual siswa. 3 Mengatur suasana kelas agar siswa siap belajar. Dari ketiga hal di atas, dalam menyajikan pelajaran guru jangan memberikan konsep yang harus diterima begitu saja, melainkan harus lebih mementingkan pemahaman terhadap proses terbentuknya konsep tersebut dari pada hasil akhir. Untuk hal ini guru bertindak sebagai pembimbing dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan proses melalui metode induktif. Pendekatan dan metode yang digunakan tersebut haruslah disesuaikan pula dengan kesiapan intelektual siswa. Siswa SMP masih ada pada tahap operasional konkret, artinya jika ia akan memahami konsep abstrak matematika harus dibantu dengan menggunakan benda konkret. Oleh karena itu dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar mulailah dengan menyajikan contoh-contoh konkret yang beraneka ragam, kemudian mengarah pada konsep abstrak tersebut. Dengan cara seperti ini diharapkan kegiatan belajar mengajar bisa berjalan secara bermakna. Strategi induktif terdiri dari dua bagian yaitu bagian data atau contoh khusus, dan bagian generalisasi kesimpulan. Data atau contoh 26 Sutrisman M dan Tambunan G, Pengajaran Matematika Modul 1 – 12, Jakarta: Karunika Universitas Terbuka, 1987, hlm. 6.2. khusus tidak dapat dipakai sebagai bukti untuk generalisasi, hanya merupakan jalan menuju penemuan. Mengambil kesimpulan penemuan dengan startegi induktif, selalu mengandung resiko, apakah kesimpulan itu benar atau tidak. Oleh karena itu kesimpulan yang ditemukan dengan setrategi induktif sebaiknya selalu menggunakan perkataan “barangkali” atau “mungkin” atau “besar kemungkinan”. Kesimpulan yang diambil dengan strategi induktif adalah kesimpulan dari data konkret, yang dapat diperiksa menuju generalisasi yang tidak dapat diperiksa. Dalam matematika data yang diperiksa itu adalah contoh-contoh khusus. 27 Ada dua proses yang tidak dapat dipisahkan dari metode penemuan induktif ini, yaitu: abstraksi dan generalisasi. Siswa melakukan abstarksi apabila mereka sudah melihat sifat-sifat yang sama dari apa yang diamatinya. Siswa melihat kesamaan di antara perbedaan-perbedaan. Generalisasi terjadi jika siswa melaksanakan dugaan bahwa hubungan yang berlaku untuk satu contoh khusus, juga berlaku untuk semua berlaku umum. Jadi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan induktif, untuk mengenalkan teorema pada siswa dilakukan dengan pemberian contoh-contoh yang mengarah pada suatu formula rumus yang di kehendaki.

c. Ciri-ciri Khas Pendekatan Induktif