2. Pengertian ibu berkarir
Ibu berkarir terdiri dari dua kata, yaitu “ibu” dan “karir”, baik kata “ibu” maupun “karir” memiliki arti tersendiri. Adapun pengertian ibu adalah seorang
perempuan dewasa yang bentuk dan susunan tubuhnya berbeda dengan laki-laki, memiliki perasaan halus, sehingga nampak kekhasan karakteristiknya sebagai mahluk
ciptaan Tuhan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan dan kebudayaan
pengertian ibu adalah : 1.
Orang perempuan yang telah melahirkan anak 2.
Sebutan seorang wanita yang telah bersuami 3.
Panggilan yang takzim kepada wanita yang sudahbelum bersuami 4.
Bagian yang pokok besar, asal, dan sebagainya 5.
Yang utama di antara beberapa yang lain yang terpenting negeri
4
Sudah jelas bahwa peran ibu sebagai anggota keluarga adalah memegang peranan penting terhadap pendidikan anaknya. Sejak anak dilahirkan ibulah yang
selalu di sampingnya, memberi makan, memelihara dan sebagainya. Pendidikan ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan dasar yang tidak dapat diabaikan. Karena
lingkungan keluarga merupakan tempat pendidikan pertama yang didapatkan oleh anak. Karena itu, seorang yang bijaksana dan pandai mendidik anaknya, tidak heran
jika ada sebagian orang berkata “Kaum ibu pendidik bangsa”. Islam telah mengangkat kaum wanita sebagai kaum ibu yang menghasilkan
anak-anak sebagai generasi penerus, dan Allah pun menganugerahkan kepada kaum wanita sifat-sifat seperti: sabar, lembut, kasih sayang, dan telaten. Oleh karena itu
wanita menjadi pembimbing rumah tangga bertanggung jawab kepada anak- anaknya.
Allah memerintahkan agar seorang anak berbuat baik kepada kedua orang tua, khususnya kepada ibu, hal itu disebabkan kaum ibu mengalami kesusahan dalam
4
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Depdikbud RI, 2006, h. 365
memperoleh seorang anak, baik pada saat sedang hamil, menyusui maupun pada saat ia mendidik.
Allah SWT berfirman dalam surat Luqman ayat 14:
⌧
☺
Artinya: “Dan kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua
orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku
dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Kulah kembalimu”. Dari uraian di atas menjadi semakin jelas bahwa posisi ibu dalam keluarga atau
terhadap anak adalah posisi yang paling penting, baik buruknya pendidikan ibu terhadap anak akan berpengaruh terhadap perkembangan anak selanjutnya.
“Wanita” ibu berkarir adalah orang yang berkecimpung dalam kegiatan profesi seperti bidang usaha, perkantoran dan sebagainya yang dilandasi dengan
pendidikan keahlian seperti keterampilan, kejujuran, dan sebagainya yang menjanjikan untuk mencapai kemajuan.”
5
Menurut Pratiwi Sudarmono, “wanita karir adalah seorang yang menjalankan profesinya berdasarkan kemampuan, keterampilan, pengalaman dan latar belakang
pendidikannya mampu menjadi subjek yang dapat berkarya sesuai dengan aspirasinya, usaha dan citi-citanya.”
6
Sedangkan kata “karir” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti “perkembangan dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan dan sebagainya”.
5
Siti muri’ah, wanita karier dalam bingkai islam…, h. 29
6
Conny semiawan, Kiprah Wanita Dalam Keluarga, Karier, dan Masyarakat, Jakarta: Pustaka Antara, 1996, cet, ke-2, h. 120
Berkarir adalah bekerja untuk mengembangkan kemajuan diri dalam pekerjaan. Jadi, berkarir dapat juga dikaitkan dengan harapan yang di dalamnya ada standar
keunggulan tertentu. Sebagaimana yang di definisikan oleh Muri’ah, ibu berkarir adalah ibu yang
menekuni suatubebrapa pekerjaan secara penuh dalam waktu yang relatif lama, untuk kemajuan dalam hidup, pekerjaaajabatan.
7
Umumnya karir ditempuh oleh seorang ibu di luar rumah sehingga seorang ibu berkarir tergolong orang yang berkiprah di sektor publik. Di samping untuk berkarir,
ibu harus menekuni profesi tertentu yang membutukan kemampuan khusus yang biasanya hanya dapat diraih dengan persyaratan telah menempuh pendidikan tertentu.
Jadi suatu pekerjaan baru dapat dikatakan sebagai karir, apabila pekerjaan itu diperoleh atau dilakaukan berdasarkan pendidikanketerampilan khusus, dan
merupakan suatu program tetap yang membutuhkan keseriusan dalam pengembangannya. Di sini yang paling menentukan adalah ada keahlian tertentu yang
dimiliki dan tidak bersifat sampingan yakni merupakan pekerjaan tetap serta ada ambisi untuk maju dalam pekerjaannya.
Untuk mencapai puncak karir yanng diinginkan seorang harus mempersiapkan dirinya, baik yang bersifat materi maupun moril. Hal ini sangat jelas, dan diperlukan
oleh oleh ibu berkarir, karena dalam meniti karir kadang-kadang harus melalui perjalanan yang cukup panjang dan terjal, sehingga untuk dapat melangkah ke
jenjang kenaikan karir yang dicita-citakan adalah merupakan suatu perjuangan tersendiri. Di samping itu seseorang bisa saja naik turun dalam karirnya.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ibu berkarir adalah ibu yang berkecimpung dalam kegiatan profesi, seperti bidang usaha, keterampilan, kejujuran,
dan sebagainya yang menjanjikan untuk kemajuan kehidupan.
7
Siti muri’ah, wanita karier dalam bingkai islam…, h. 30
3. Perhatian ibu berkarir