3. Perhatian ibu berkarir
Perhatian ibu berkarir adalah sikap atau upaya seorang ibu berkarir mencurahkan waktunya yang sedikit dengan penuh kesadaran dengan cara
mengawasi dan membinanya guna mendorong anak mendapatkan prestasi dan suasana harmonis untuk belajar anak di rumah.
“Dalam praktiknya perhatian dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: kebutuhan kewajiban, pembawaan, keadaan jasmani, suasana jiwa dan sekitar kita
kuat tidaknya rangsangan dari objek itu sendiri.”
8
Dalam teori psikologi dijelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya perhatian yang diberikan ibu terhadap anaknya secara umum faktor-faktor
yang dimaksud bergantung pada dua aspek. Pertama: aspek internal, meliputi kondisi jasmani rohani dan intelektual ibu
selaku pemberi perhatian merupakan hal terpenting dalam aspek ini, contoh: ibu berkarir yang keadaan jasmaninya dan rohaninya lemah tentu tidak dapat
memberikan perhatian yang lebih besar, karena mereka sendiri memiliki keterbatasan tersebut dikarenakan antara lain bodoh, gila, cacat, sering sakit dan lain-lain.
Kedua: aspek eksternal, yaitu kondisi-kondisi diluar ibu berkarir selaku pemberi perhatian seperti keadaan ekonomi, budaya sekitar, rangsangan dari objek itu sendiri
dan lain-lain. “Berdasarkan semakin tinggi kesadaran dan kesiapan yang menyertai suatu
aktivitas atau pengalaman berarti semakin tinggi insentif perhatiannya dalam hal ini membantu suksesnya aktivitas yang dilakukan tersebut.”
9
Perhatian ibu berkarir guna mendorong anak untuk mendapatkan prestasi belajar yang diinginkan harus secara
aktif mengatur dan memonitor waktu anak. Dewasa ini banyak kaum wanita yang menuntut keadilan atas persamaan antara
pria dan wanita. Khususnya di Indonesia, gerakan emansipasi atau apa yang disebut dengan peran ganda wanita. Wanita boleh memasuki bidang dan tugas yang
8
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, Jakarta: Rineka Cipta, 1999, cet, ke-1, h. 145-150
9
Humaidi Surya Barata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo, 2002, cet, ke-7, h. 14
seharusnya untuk kaum laki-laki karena konstitusinya tidak melarang yang lain. Selain itu wanita tetap mengemban atau mempertahankan kodrat kewanitaanya, yaitu
tetap menjalankan tugas-tugas kewanitaan. Seperti hamil, menyusui, merawat anak dan mengurus rumah tangga. Di samping harus melayani suami, jadi wanita harus
memainkan karirnya dan ia harus meraih dua sukses sekaligus. 1.
Sukses dengan tugas kewanitaanya yang sesuai dengan kodratnya. 2.
Sukses dalam berkarir.
10
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perhatian ibu berkarir adalah sikap atau upaya ibu berkarir mencurahkan waktunya
yang sedikit untuk mengawasi dan membimbing serta mendorong anaknya dalam belajar untuk mendapatkan hasil yang baik.
4. Ciri ibu berkarir