Guru sebagai pembantu guru BK

menyelenggarakan wawancara konseling, serta berpartisipasi dalam pertemuan kasus. ”Guru bidang studi berkedudukan sebagai pembantu dalam melaksanakan program bimbingan dan bertugas memperhatikan perkembangan siswa, menyampaikan informasi, serta meneruskan kasus-kasus tertentu kepada penyuluh pendidikan”. 18 Para guru juga dapat menyisipkan unsur-unsur bimbingan dalam pengajaran, misalnya memberikan informasi tentang aneka teknik belajar yang tepat, tentang bidang-bidang studi di perguruan tinggi, tentang lapangan-lapangan pekerjaan, tentang pergaulan yang sehat, dan tentang sikap yang tepat dalam menghadapi suatu masalah. Selain itu mereka dapat menampung siswa yang ingin berbicara secara pribadi, menjadi penasihatpendamping dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, dan melaporkan kasus-kasus tertentu kepada konselor sekolah untuk ditangani lebih lanjut. Dalam uraian diatas, mengenai peran guru bidang studi sebagai informan penulis sedikit menyimpulkan bahwa: a. Guru bidang studi adalah orang yang paling tahu keadaan seorang murid di kelas. Apakah dia sedang dalam masalah dengan orang tua, guru, ata teman- temannya, mendapatkan kesulitan dalam belajar, atau minder? b. Guru bidang studi adalah orang pertama yang mengidentifikasi suasana kelas, sehingga dia bisa mengetahui mana siswa yang sedang dalam masalah atau tidak. c. Setelah identifikasi itu mencapai pada sebuah kesimpulan, bahwa si A, C, dan E sedang dalam masalah guru menginformasikannya kepada guru BK.

3. Guru sebagai pembantu guru BK

Dalam buku Manajemen Bimbingan dan Koseling terdapat rincian tugas guru mata pelajaran, di antaranya: a. Membantu guru pembimbing dalam mengidentifikasi siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling. 18 W.S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1997, Edisi Revisi, hlm. 180. b. Membantu memberikan data atau informasi siswa baik individual mapupun kelompok untuk keperluan layanan. c. Membantu pelaksanaan treatmentpemberian bantuan kepada siswa melalui proses belajar mengajar. d. Memberikan pengajaran perbaikan remedial teaching ataupun pengayaan enrichment dalam rangaka pelasanaan layanan bimbingan dan konseling. e. Mengikuti konferensi kasus siswa terutama bagi guru yang mengajar pada kelas dimana persoalan siswanya dibicarakan dalam konferensi kasus. f. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing. g. Berpartisipasi dalam upaya pencegahan munculnya masalah siswa, dalam pengembangan potensi, dan turut bertanggung jawab dalam upaya mengatasi masalah siswa di sekolah. 19 Dalam buku Pengantar Kurikulum SMA 1984 disebutkan wali kelas dan guru mata pelajaran berkedudukan sebagai pembantu dalam pelaksanaan bimbingan karier. Orang tua, pejabat, dan tokoh masyarakat berkedudukan sebagai narasumber dan bertugas membantu dalam pelaksanaan bimbingan karier. Dalam Kurikulum Sekolah Pendidikan Guru 1976, Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan , Buku III D, disebutkan wali kelas berkedudukan sebagai penanggung jawab terhadap satuan kelas tertentu dalam hal-hal akademik dan non-akademik. Guru bidang pengajaran berkedudukan sebagai penyelenggara pengajaran remedial dalam bidang studinya dan dalam keadaan sehari-hari bertindak sebagai penyuluh, dengan tugas mengumpulkan data dan memberi bantuan kepada siswa. Dalam buku Pedoman Pembinaan Program Bimbingan di Sekolah, untuk Pembina Pendidikan Guru, 1981, disebutkan: Guru berkedudukan sebagai partisipan dalam melaksanakan program bimbingan dan bertugas memberikan bimbingan kelompok, mengidentifikasikan berbagai gejala salah suai, mengumpulkan data tentang murid, serta melaksanakan penyuluhan terbatas, wali kelas berkedudukan sebagai penanggung jawab utama dari kesejahteraan siswa kelas yang dipimpinnya, bertugas melakukan kegiatan bimbingan kelompok di kelasnya, dan memberikan layanan konseling kepada siswa-siswi di kelasnya, serta mendalami informasi yang diperoleh tentang siswa di kelasnya. 20 19 Thantawy R, Manajemen Bimbingan dan Konseling, Jakarta: PT. Pamator Pressindo, 1995, Cet. Pertama, hlm. 98. 20 W.S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1997, Edisi Revisi, hlm. 181. Masih diperdebatkan di antara para ahli bimbingan apa yang menjadi tanggung jawab para guru dalam rangka pelayanan bimbingan. Pada umumnya disepakati, bahwa guru melakukan kegiatan bimbingan yang sesuai dengan pendidikan formal di bidang keguruan dan kecocokan mereka bagi pelayanan bimbingan setiap guru bidang studi dalam pelayanan bimbingan. Namun, terbuka kemungkinan terdapat banyak variasi dalam wujud bentuk konkret pelayanan bimbingan di antara sekolah yang satu dengan yang lain serta diantara guru yang satu dengan yang lain. Pada garis besarnya para guru diharapkan untuk membantu dalam pengelolaan program bimbingan dalam hal-hal sebagai berikut. Mengenal siswa mengenai latar belakang keluarga, kemampuan dan bakat, serta kebutuhan-kebutuhan; mengidentifikasikan siswa yang memerlukan bantuan profesional berdasarkan aneka gejala yang tampak di kelas, yang menandakan labilitas emosional, ketegangan stress, agresivitas, kekurangan penguasaan diri, sikap menyerah, rasa rendah diri, keterasingan, konflik dalam batin, dan sebagainya. Menggunakan kartu pribadi yang tersimpan di kantor sekretariat bimbingan dan menyumbangkan data pada kartu pribadi itu, misalnya dengan membuat laporan anekdota; membantu siswa dalam mengembangkan teknik belajar yang efisien; memberikan informasi yang berguna bagi siswa yang membuat rencana-rencana di bidang studi akademik dan bidang pekerjaan. 21 Para guru juga dapat membantu konselor sekolah dengan mengawasi pengisian angket tertulis, menulis anekdota, dan mengisi skala penilaian. Bila guru sungguh-sungguh diikutsertakan dalam pelaksanaan program bimbingan, pelayanan bimbingan akan meresap dalam kehidupan sekolah. Dalam keempat fungsi guru di atas, sebagai pendidik, pembimbing, sebagai informan pemberi informasi siswa yang bermasalah, dan sebagai pembantu guru BK dapat diambil fungsi umum sebagai berikut: a Guru Mata Pelajaran memahami konsep dasar bimbingan dan karakteristik siswa tugas-tugas perkembangan siswa, sebagai landasan untuk memberikan layanan Bimbingan. b Guru Mata Pelajaran memahami keragaman karakteristik siswa dalam aspek-aspek fisik kesehatan dan keberfungsian, kecerdasan motif belajar, sikap dan kebiasaan belajar, tempramen periang, pendiam, pemurung, 21 W.S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, hlm. 184-185. atau mudah tersinggung, dan karakternya seperti kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab. c Guru Mata Pelajaran menandai siswa yang diduga mempunyai masalah atau siswa yang gagal dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya. d Guru Mata Pelajaran menciptakan iklim kelas yang secara sosiopsikologis kondusif bagi kelancaran belajar siswa, seperti: bersikap ramah, bersikap respek terhadap siswa, bersikap adil tidak menganaktirikan menganakemaslan anak, mengharagai pendapat atau hasil karya siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau mengemukakan pendapat, bergairah dalam belajar, dan berdisiplin. e Guru Mata Pelajaran membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. f Guru Mata Pelajaran mereferal mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing. g Guru Mata Pelajaran bekerjasama dengan guru pembimbing dalam rangka membatu siswa. h Guru Mata Pelajaran memberikan informasi tentang kaitan mata pelajaran dengan bidang kerja yang diminati siswa. i Guru Mata Pelajaran memahami perkembangan dunia industri atau perusahaan, sehingga dapat memberikan informasi yang luas kepada siswa tentang dunia kerja tuntutan keahlian kerja, suasana kerja, persyaratan kerja, dan prospek kerja. j Guru Mata Pelajaran menampilkan pribadi yang matang, baik dalam aspek emosional, sosial, maupun moral-spiritual. Hal ini penting, karena guru merupakan ”figur central” bagi siswa. k Guru Mata Pelajaran memberikan informasi tentang cara-cara mempelajari mata pelajaran yang diberikannya secara efektif. 22

B. Kegiatan BK di sekolah

1. Pengertian BK