memang siswa-siswa semacam ini sudah tidak dapat diubah sikap dan perilakunya?
Guru BK bukanlah satu-satunya orang yang memiliki peranan dalam memberikan bimbingan dan konseling. Diperlukan kerjasama seluruh pihak dalam
menciptakan bimbingan yang dapat merubah sikap dan perilaku siswa ke arah yang lebih baik. Peranan guru ternyata tidak kalah pentingnya dalam menciptakan
hal tersebut. Di sini, penulis akan meneliti adakah peranan guru-guru tersebut dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling, dan seberapa besar peranan
tersebut dapat mengubah perilaku siswa untuk menjadi lebih baik – yang pada akhirnya menciptakan pendidikan yang lebih baik pula.
B. Pembatasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian di sini adalah: a. Peranan guru bidang studi di SMP Negeri 48 Kebayoran Lama:
1. Sebagai informan pemberi informasi masalah siswa kepada guru BK 2. Sebagai pembantu guru BK dalam pemecahan masalah siswa
3. Sebagai pembimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar b. Kegiatan BK di SMP Negeri 48 Kebayoran Lama:
1. Pelayanan konsultasi 2. Pelayanan pemecahan masalah
3. Penyaluran bakat dan minat
C. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah penelitiannya adalah: a. Bagaimana peran guru bidang studi dalam pelaksanaan kegiatan BK di SMP
Negeri 48 Kebayoran Lama? b. Bagaimana pelaksanaan kegiatan BK di SMP Negeri 48 Kebayoran Lama?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini tidak lain adalah: a. Memperoleh gambaran umum mengenai pelaksanaan kegiatan bimbingan dan
konseling di SMP Negeri 48 Kebayoran Lama.
b. Memperoleh informasi tentang pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 48 Kebayoran Lama.
c. Mendapatkan informasi tentang kontribusi para guru dalam mengatasi problematika yang dihadapi peserta didiknya.
Diharapkan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam menanggulangi kenakalan para siswa, serta permasalahan yang mereka hadapi.
Sehingga, perangkat sekolah terutama guru BK sendiri mempunyai strategi- strategi yang efektif dalam mengatasi problematika siswa. Dengan kata lain,
walaupun program BK begitu bagus namun setiap komponen sekolah tidak bekerja sama dengan baik dalam pelaksanaan kegiatan BK maka hasil yang
didapatkanpun tidak akan maksimal dan berkembang.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Dalam melengkapi data penulis juga menggunakan kajian kepustakaan library
research . Di samping itu, dalam mendukung kelengkapan data penulis juga
melakukan penelitian lapangan field research, yaitu tempat di mana penelitian dilakukan. Sehingga kedua data tersebut dapat dipadukan dan dapat dianalisis
seobjektif mungkin.
BAB II KERANGKA TEORI