Tujuan BK Peranan Guru dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 48 Kebayoran Lama

kenakalan remaja seringan mungkin atau menghalangi timbulnya peristiwa kenakalan yang lebih hebat”. 36

4. Tujuan BK

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada uraian terdahulu bahwa bimbingan dan konseling menempati bidang pelayanan pribadi dalam keseluruhan proses dan kegiatan pendidikan. Dalam hubungan ini pelayanan dan bimbingan konseling diberikan kepada siswa dalam rangka upaya agar siswa dapat menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Priyanto, 1997:23 . 37 Dalam buku W.S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah: Tujuan bimbingan dapat dibedakan atas tujuan sementara dan tujuan ahkir. Tujuan sementara adalah: supaya orang bersikap dan bertindak sendiri dalam situasi hidupnya sekarang ini, misalnya melanjutkan atau memutuskan hubungan percintaan, mengambil sikap dalam pergaulan, mendaftarkan diri pada fakultas perguruan tinggi tertentu. Tujuan ahkir ialah: supaya orang mampu mengatur kehidupannya sendiri, mengambil sikap sendiri, mempunyai pandangan sendiri dan menanggung sendiri konsekuensi atau resiko dari tindakan-tindakannya. Diharapkan supaya orang yang dibimbing sekarang ini akan berkembang lanjut, sehingga semakin memiliki kemampuan berdiri sendiri. 38 Tujuan bimbingan yang merupakan penjabaran dari tujuan umum telah banyak dirumuskan dalam definisi bimbingan, antara lain bimbingan dinyatakan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu agar individu tersebut: 1. Mengerti dirinya dan lingkungan. Mengerti diri meliputi pengenalan kemampuan, bakat khusus, minat, cita-cita, dan nilai-nilai hidup yang dimilikinya untuk perkembangan dirinya. Mengerti lingkungan meliputi penegnalan baik lingkngan fisik, sosial, maupun budaya. Informasi lingkungan data dibedakan: informasi pendidikan, karier, dan sosial- pribadi. 2. Mampu memilih, memutuskan, dan merencanakan hidupnya secara bijaksana baik dalam bidang pendidikan pekerjaan dan sosial-pribadi. 36 Dra. Ny. Singgih D. Gunarsa dan Dr. Singgih D. Gunarsa, Psikologi Remaja, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1981, Cet. Ke-4, hlm. 161. 37 Hallen A., Bimbingan dan Konseling, Ciputat: PT Ciputat Press, 2005, Cet. Ke-3, hal. 53. 38 W.S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah, Jakarta: PT Gramedia, 1987, Cet. Ke-1, hal. 17. Termasuk di dalamnya membantu individu untuk memilih bidang studi, karier, dan pola hidup pribadinya. 3. Mengembangkan kemampuan dan kesanggupannya secara maksimal. 4. Memecahkan masalah yang dihadapi secara bijaksana. Bantuan ini termasuk memberikan bantuan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk atau sikap hidup yang menjadi sumber timbulnya masalah. 5. Mengelola aktivitas kehidupannya, menegembangkan sudut pandangnya, dan mengambil keputusan serta mempertanggunjawabkannya. 6. Memahami dan mengarahkan diri dalam bertindak serta bersiap sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungannya. 39 Tujuan bimbingan di atas selaras dengan firman Allah SWT dalam surat Al- Baqarah ayat 148 yang berbunyi: ... اﻮﻘﺒ ْﺳﺎﻓ تاﺮْﺨْا ... } ةﺮﻘﺒ ا : 148 { ”...Maka berlomba-lombalah kamu dalam berbuat kebaikan....” Q.S. Al- Baqarah: 148. 40 Dalam surat An-Nahl ayat 125 terdapat Firman Allah SWT yang berbunyi: عْدا ﻰ إ ْﻴ ﻚﱢر ﺔﻤْﻜ ْﺎ ﺔﻈﻋْﻮﻤْاو ﺔﻨ ْا ْﻢﻬْدﺎﺟو ْﻲﺘﱠﺎ ﻲه ﻦ ْ أ } ﺤ ا : 125 { ”Serulah manusia kepada jalan Tuhan dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik pula” . Q.S. An-Nahl: 125. 41

5. Jenis-jenis kegiatan BK