atau mudah tersinggung, dan karakternya seperti kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab.
c Guru Mata Pelajaran menandai siswa yang diduga mempunyai masalah atau siswa yang gagal dalam menyelesaikan tugas-tugas
perkembangannya. d Guru Mata Pelajaran menciptakan iklim kelas yang secara sosiopsikologis
kondusif bagi kelancaran belajar siswa, seperti: bersikap ramah, bersikap respek terhadap siswa, bersikap adil tidak menganaktirikan
menganakemaslan anak, mengharagai pendapat atau hasil karya siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau
mengemukakan pendapat, bergairah dalam belajar, dan berdisiplin.
e Guru Mata Pelajaran membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. f Guru Mata Pelajaran mereferal mengalihtangankan siswa yang
memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing. g Guru Mata Pelajaran bekerjasama dengan guru pembimbing dalam rangka
membatu siswa. h Guru Mata Pelajaran memberikan informasi tentang kaitan mata pelajaran
dengan bidang kerja yang diminati siswa. i Guru Mata Pelajaran memahami perkembangan dunia industri atau
perusahaan, sehingga dapat memberikan informasi yang luas kepada siswa tentang dunia kerja tuntutan keahlian kerja, suasana kerja, persyaratan
kerja, dan prospek kerja.
j Guru Mata Pelajaran menampilkan pribadi yang matang, baik dalam aspek emosional, sosial, maupun moral-spiritual. Hal ini penting, karena guru
merupakan ”figur central” bagi siswa. k Guru Mata Pelajaran memberikan informasi tentang cara-cara mempelajari
mata pelajaran yang diberikannya secara efektif.
22
B. Kegiatan BK di sekolah
1. Pengertian BK
Bimbingan dan konseling merupakan dua istilah yang sering dirangkaikan bagaikan kata majemuk. Hal itu mengisyaratkan bahwa kegiatan bimbingan
kadang-kadang dilanjutkan dengan kegiatan konseling. Beberapa ahli menyatakan bahwa konseling merupakan inti atau jantung hati dari kegiatan bimbingan. Ada
pula yang menyatakan bahwa konseling merupakan salah satu jenis layanan
22
Syamsu Yusuf, L.N dan A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, Jakarta: PT Remaja Rosda Karya, 2006, Cet. Ke-2, hal. 34-35.
bimbingan. Dengan demikian dalam istilah bimbingan sudah termasuk di dalamnya kegiatan konseling. Kelompok yang sesuai dengan pandangan di atas
menyatakan bahwa terminologi layanan bimbingan dan konseling dapat diganti dengan layanan bimbingan saja.
Untuk memperjelas pengertian kedua istilah tersebut, berikut ini dikemukakan pengertian bimbingan dan pengertian konseling.
a. Pengertian Bimbingan
Banyak ahli berusaha merumuskan pengertian bimbingan dan konseling. Dalam merumuskan kedua istilah tersebut mereka memberikan tekanan pada
aspek tertentu dari kegiatan tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut ini dikemukakan bebrapa rumusan tentang istilah bimbingan.
Menurut Jones 1963: Guidance is the help given by one person to another in making choise and
adjustment and is solving problems. Dalam pengertian tersebut terkandung
maksud bahwa tugas pembimbing hanyalah membantu agar individu yang dibimbing mampu membantu dirinya sendiri, sedangkan keputusan terakhir
tergantung kepada individu yang dibimbing klien.
23
Ini senada dengan pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh Rochman Natawidjaja 1978:
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat
memahami dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan
demikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti.
24
Menurut Crow dan Crow 1960: 7, bimbingan diartikan: ”
…Assistance made available by personality qualivied and adequately trained man or women to an individual of any age to help him manage his own
life activitie, develop his point of view, make his own decision and carry his own burdens....
”
25
23
Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004, Cet. Ke- 2, hal. 61-62.
24
Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004, Cet. Ke- 2, hal. 62.
25
Hallen A., Bimbingan dan Konseling, Ciputat: PT Ciputat Press, 2005, Cet. Ke-3, hal. 4.
Atau, bantuan yang diberikan oleh seseorang baik pria maupun wanita yang memiliki pribadi yang baik dan berpendidikan yang memadai kepada seorang
individu dari setiap usia dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri dan
memikul bebannya sendiri. Masih banyak definisi bimbingan lainnya namun pada prinsipnya adalah
sama, yaitu usaha untuk memberikan bantuan kepada individu atau siswa agar indivadu tersebut dapat mencapai perkembangan diri yang seoptimal mungkin
dan dapat memecahkan masalahnya sendiri. Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Sesuai dengan janji Allah SWT dalam surat At-Thalaq:
و ﻖﱠ
ﷲا ْ
ﻪﱠ ﺎً ﺮْﺨ
} ق ﻄ ا
:
2
{
“Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar”
. Q.S. At-Thalaq: 2
26
b. Pengertian Konseling
Istilah konseling berasal dari bahasa Inggeris to counsel yang secara etimologis berarti to give advice. atau memberi saran dan nasihat. Di samping
itu, istilah bimbingan selalu dirangkaikan dengan istilah konseling. Hal ini disebabkan karena bimbingan dan konseling itu merupakan suatu kegiatan yang
integral. Istilah konseling counseling diartikan sebagai penyuluhan. Istilah
penyuluhan dalam kegiatan bimbingan menurut beberapa ahli kurang tepat.
Menurut mereka yang lebih tepat adalah konseling karena kegiatan konseling ini sifatnya lebih khusus, tidak sama dengan kegiatan-kegiatan penyluhan lain seperti
penyuluhan dalam bidang pertanian dan penyuluhan dalam keluarga berencana. Untuk menekankan khususnya itulah maka dipakai istilah Bimbingan dan
Konseling . Pelayanan konseling menuntut keahlian khusus, sehingga tidak semua
orang yang dapat memberikan bimbingan mampu memberikan jenis layanan konseling ini.
26
Dept. Agama, Al-Quran dan Terjemahnya, Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2000, Cet. Ke-2, hlm. 6.
Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan di antara beberapa teknik lainnya, namun konseling sebagaimana dikatakan oleh Schmuller
adalah the heart of guidance program.
27
Selanjutnya dikatakan juga oleh Ruth Strang 1958 bahwa Guidance is breader; counseling is a most importance tool
of guidance . Bimbingan itu lebih luas, dan konseling merupakan alat yang paling
penting dari usaha pelayanan bimbingan. Untuk mendapat pengertian yang lebih jelas tentang konseling, maka berikut
ini akan diuraikan beberapa definisi konseling yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:
“Counseling is a series of direct contacts with the individual which aims to offer him assistance in changing his attitude and behavior.
Konseling adalah serangkaian hubungan langsung dengan individu yang bertujuan untuk membantu
dia dalam merubah sikap dan tingkah lakunya”.
28
Menurut James P. Adam yang dikutip oleh Depdikbud 1976: 19a: ”Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antar dua orang individu di
mana yang seorang konselor membantu yang lain konseli supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah hidup yang
dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang”.
29
Dalam Al-Quran banyak terdapat ayat-ayat yang menyuruh kita untuk memberi bantuan kepada orang lain yang sedang tertimpa masalah, diantaranya
Firman Allah SWT dalam surat Al-Maidah ayat 2:
{
2
: ةﺪﺋﺎ ا}
…
... اﻮ وﺎ و
ﻰ ﱢﺮﺒْا
ىﻮْﻘﱠ او اﻮ وﺎ و
ﻰ ْﺛﻹْا
ناوْﺪ ْاو
”...Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa, dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran...
.”Q.S. Al-Maidah: 2
30
27
Hallen A., Bimbingan dan Konseling, Ciputat: PT Ciputat Press, 2005, Cet. Ke-3, hal. 9.
28
Hallen A., Bimbingan dan Konseling, Ciputat: PT Ciputat Press, 2005, Cet. Ke-3, hal. 9.
29
Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004, Cet. Ke- 2, hal. 63.
30
Menteri Agama, Waqaf, Da’wah, dan Bimbingan Islam, Al-Quran dan Terjemahnya, Saudi Arabia: Lembaga Percetakan Al-Quran Raja Fahd, 1971, hlm. 156-157.
Dari beberapa definisi di atas kiranya penulis dapat mengambil beberapa prinsip tentang bimbingan dan konseling sebagai berikut:
Pertama : Bimbingan merupakan suatu proses yang berkesinambungan, sehingga
bantuan itu diberikan secara sistematis, berencana, terus-menerus, dan terarah kepada tujuan tertentu.
Kedua : Bimbingan merupakan proses bantuan membantu individu.
Ketiga : Bahwa bantuan diberikan kepada setiap individu yang memerlukannya
di dalam proses perkembangannya. Keempat
: Bahwa bantuan yang diberikan melalui pelayanan bimbingan bertujuan agar individu dapat mengembangkan dirinya secara optimal sesuai
dengan potensi yang dimilikinya. Kelima
: Bantuan yang diberikan melalui pelayanan bimbingan juga bertujuan agar anak yang bermasalah dapat mengambil keputusan sendiri dan
mampu mempertanggung jawabkannya. Keenam
: Konseling adalah kegiatan lanjutan setelah bimbingan. Ketujuh
: Konseling dipimpin langsung oleh guru BK Konselor dan tidak setiap guru bidang studi mampu melakukan kegiatan ini.
Kedelapan : konseling dilakukan sebagai upaya untuk membantu siswa agar dapat
memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah kehidupan pribadinya.
2. Prinsip-prinsip BK