Teori Gerakan Sosial KERANGKA TEORI

demokrasi yang ada di Indonesia yang selama tiga puluh dua tahun berada dalam system otoritarianisme yang dibangun Soeharto. Negara melakukan tindakan represif guna tetap mempertahankan kekuasaan modal yang ada di Indonesia baik kekuasaan modal asing maupun dalam negeri yang juga pada saat itu masih dikuasai oleh Soeharto dan kroni- kroninya. Dengan demikian, konsepsi tentang negara menjadi pembahasan menarik dalam penelitian ini dimana dominasi hegemoni negara terhadap masyarakat sipil dalam hal ini gerakan sosial yang dilakukan mahasiswa dalam menuntut hak berpolitik rakyat oleh karena arah kebijakan yang mengedepankan dominasi segelintir atau klas pemilik modal.

5.3 Teori Gerakan Sosial

Gerakan sosial merupakan suatu tindakan terencana yang dilakukan oleh suatu kelompok kepentingan masyarakat yang memiliki program-program terencana dan ditujukan pada suatu perubahan atau sebagai gerakan perlawanan untuk melestarikan pola-pola dan lembaga masyarakat yang ada. 40 40 http:globalisasi.wordpress.com20060710Gerakan Sosial: Kajian Teoritis Makalah yang dimuat pada hari Senin, 10 Juli 2006, hal. 3-4. Suatu gerak yang ingin melakukan perubahan dalam bentuk perlawanan atau desakan dapat dikatakan sebagai gerakan sosial. Secara teoritis dapat dikatakan sebagai gerakan yang menuntut perubahan karena menganggap bahwa kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah sudah tidak sesuai lagi dengan konteks yang seharusnya dan sudah jauh melenceng sebagai pengabdi bagi masyarakat. Universitas Sumatera Utara Dilihat dari perspektif Marxis, gerakan sosial dianggap sebagai gejala yang positif yang kemunculannya disebabkan oleh karena terjadinya proses eksploitasi dan dominasi satu kelas terhadap kelas lainnya. Gerakan sosial, dengan demikian, dipahami sebagai reaksi perlawanan kaum proletar terhadap kaum borjuis, merupakan ekspresi dari struktur kelas yang kontradiktif. Singkatnya, gerakan sosial adalah perjuangan kelas yang lahir karena adanya kesadaran kelas. 41 41 Konsep gerakan sosial banyak muncul dari pendekatan paradigmatik secara umum yang lebih banyak mengonotasikan bahwa gerakan sosial sebagai sebuah dinamika sosial yang berjalan secara khusus. Ada pandangan yang melihat bahwa gerakan sosial ada dalam sebuah proses, ketika sejumlah aktor melakukan elaborasi melalui aktivitas bersama dalam sebuah konflik sosial-politik. Dalam bukunya, Noer Fauzi mengatakan bahwa gerakan social pada awalnya muncul gerakan sebagai respons terhadap formasi hegemoni di negara- negara Barat pasca-Perang Dunia II, sebuah formasi dalam krisis saat ini. Format hegemoni tersebut diletakkan pada tempatnya semenjak abad ini. Adanya gerakan sosial sebelum Perang Dunia II, namun berkembang secara utuh setelah perang sebagai respons terhadap hegemoni formasi sosial baru. Antagonisme sosial baru inilah yang menjadi lokus dari lahirnya gerakan sosial yang bukan hanya berbasiskan pada keagenan buruh, melainkan agen gerakan sosial yang mengusung tuntutan berbagai bidang. http:globalisasi.wordpress.com20060710Gerakan Sosial: Kajian Teoritis, loc. cit. Universitas Sumatera Utara Denny JA juga menyatakan adanya tiga kondisi lahirnya gerakan sosial seperti gerakan mahasiswa. 42 Gerakan social juga sama dengan perjuangan kelas. Memiliki asal usul dalam perubahan tenaga produktif dan proses kerja secara umum dan mengekspresikan kepentingan starata social tertentu dengan berbagai cara dan memiliki dasar dalam hubungan produksi social. Kondisi tenaga produktif dan Pertama, gerakan sosial dilahirkan oleh kondisi yang memberikan kesempatan bagi gerakan itu. Pemerintahan yang moderat, misalnya memberikan kesempatan yang lebih besar bagi timbulnya gerakan sosial ketimbang pemerintahan yang sangat otoriter. Kedua, gerakan sosial timbul karena meluasnya ketidakpuasan atas situasi yang ada. Perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern, misalnya dapat mengakibatkan kesenjangan ekonomi yang makin lebar untuk sementara antara yang kaya dan yang miskin. Perubahan ini dapat pula menyebabkan krisis identitas dan lunturnya nilai-nilai sosial yang selama ini diagungkan. Perubahan ini akan menimbulkan gejolak yang dirugikan dan kemudian meluasnya gerakan sosial.Ketiga, gerakan sosial semata- masa masalah kemampuan kepemimpinan dari tokoh penggerak. Adalah sang tokoh penggerak yang mampu memberikan inspirasi, membuat jaringan, membangun organisasi yang menyebabkan sekelompok orang termotivasi terlibat dalam gerakan.Gerakan mahasiswa mengaktualisikan potensinya melalui sikap- sikap dan pernyataan yang bersifat imbauan moral. Mereka mendorong perubahan dengan mengetengahkan isu-isu moral sesuai sifatnya yang bersifat ideal. Ciri khas gerakan mahasiswa ini adalah mengaktualisasikan nilai-nilai ideal mereka karena ketidakpuasan terhadap lingkungan sekitarnya. 42 Denny JA, Menjelaskan Gerakan Mahasiswa, Harian Kompas, 25 April 1998. Universitas Sumatera Utara hubungan produksi di masyarakat yang telah terbagi dalam kelas-kelas memunculkan kondisi laten dimana rakyat menjadi peduli nterhadap sebuah isu dan terdapat basis social untuk gerakan. Secara keseluruhan gerakan social bertujuan mencapai target mereka di dalam masyarakat yang ada. Lebih lanjut Scott menjelaskan tentang perlawanan yang sesungguhnya bersifat: 43 1. Terorganisir, sistematis dan kooperatif 2. Berprinsip atau tanpa pamrih 3. Mempunyai akibat-akibat revolusioner 4. Mengandung gagasan dan tujuan yang meniadakan dasar dari dominasi itu sendiri Gerakan social yang dilakukan mahasiswa pada periode 1998 memainkan peran sosial mulai dari pemikir, pemimpin dan pelaksana . 43 James C. Scott, Perlawanan Kaum Tani, Jakarta: Diterjemahkan oleh Yayasan Obor Indonesia, 1993, hal. 302. Sebagai pemikir mahasiswa mencoba menyusun dan menawarkan gagasan tentang arah dan pengembangan masyarakat. Peran kepemimpinan dilakukan dengan aktivitas dalam mendorong dan menggerakan masyarakat. Sedangkan keterlibatan mereka dalam aksi sosial, budaya dan politik di sepanjang sejarah merupakan perwujudan dari peran pelaksanaan tersebut. Upaya mahasiswa membangun organiasai sebagai alat bagi pelaksanaan fungsi intelektual dan peran tidak lepas dari kekhawasannya. Universitas Sumatera Utara Motif mahasiswa membangun gerakan sosial adalah untuk membangun dan memperlihatkan identitas mereka didalam merealisasikan peran-peran dalam masyarakatnya. Bahkan mereka membangun organisasi karena yakin akan kemampuan lembaga masyarakat tersebut sebagai alat perjuangan. Bentuk-bentuk gerakan mahasiswa mulai dari aktivitas intelektual yang kritis melalui seminar, diskusi dan penelitian merupakan bentuk aktualisasi .Selain kegiatan ilmiah, gerakan mahasiswa juga menyuarakan sikap moralnya dalam bentuk petisi, pernyataan dan suara protes. Bentuk-bentuk konservatif ini kemudian berkembang menjadi radikalisme yang dimulai dari aksi demonstrasi di dalam kampus. Secara perlahan karena perkembangan di lapangan dan keberanian mahasiswa maka aksi protes dilanjutkan dengan turun ke jalan-jalan. Bentuk lain dari aktualisasi peran gerakan mahasiswa ini dilakukan dengan menurunkan massa mahasiwa dalam jumlah besar dan serentak. Kemudian mahasiswa ini mendorong desakan reformasi politiknya melakukan pendudukan atas bangunan pemerintah dan menyerukan pemboikotan. Untuk mencapai cita- cita moral politik mahasiwa ini maka muncul berbagai bentuk aksi seperti umumnya terjadi dalam gerakan sosial.

6. METODE PENELITIAN