Faktor Penyebab Pengecualian Penggunaan Mata Uang Rupiah

56 nilai Rupiah. Menyadari bahwa saat ini Rupiah bukanlah merupakan Hard Money dan belum pula semua negara mau menerima uang Rupiah maka teori pengecualian terhadap penggunaan Rupiah tetap diperlukan. Keharusan untuk menggunakan uang Rupiah dalam setiap transaksi apabila hal itu dilakukan di wilayah Indonesia tidak dapat diterapkan secara kaku. Terdapat situasi yang memungkinkan dilakukannya penegecualian. Teori pengecualian diakui sebagai teori yang selalu mengikuti dan mengawali pembentukan peraturan perundang-undangan dan secara umum teori dan asas-asas tersebut dijadikan acuan dalam membentuk UU Mata Uang. Hal ini dimaksudkan agar jangan sampai pembebanan keharusan penggunaan Rupiah ini justru membatasi kegiatan perekonomian yang nantinya berpotensi membawa keterpurukan ekonomi bangsa. Sebagai bahan pembanding, prinsip pengecualian ini juga dianut beberapa negara lain seperti Canada. 63

B. Faktor Penyebab Pengecualian Penggunaan Mata Uang Rupiah

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa pengecualian dilakukan karena Rupiah bukanlah merupakan hard money dan belum semua negara mau menerima uang Rupiah sebagai alat pembayarannya. Karena peraturan terhadap kewajiban penggunaan mata uang Rupiah tidak dapat dilakukan secara kaku. Sehingga menyebabkan keterpurukan ekonomi bangsa. 63 Rancangan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang, hlm. 35. Universitas Sumatera Utara 57 Ada beberapa hal yang menyebabkan adanya pengecualian penggunaan Rupiah sebagai Legal Tender antara lain: 1. Faktor wilayah Hal ini karena batas perbatasan yang kabur, sehingga jauhnya pusat ekonomi dalam negara Republik Indonesia dan juga lemahnya nilai Rupiah terhadap mata uang di negara perbatasan.. Beberapa wilayah perbatasan daratan Republik Indonesia adalah: a. Batas dengan Malaysia di Kalimantan dan pulau Sebatik, sekitar 2004 Kilometer, mengacu kepada perjanjian batas antara wilayah kolonial Inggris dengan Hindia Belanda, yaitu Treaty-1891 serta Konvensi 1915 dan 1928. b. Batas dengan PNG, di Papua Irian Jaya sekitar 780 Kilometer, mengacu perjanjian tentang batas-batas negara antara Indonesia dengan Papua Nugini oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia pada tahun 1973. c. Batas dengan Timor-Leste, sekitar 255 Kilometer, mengacu pada perjanjian batas antara Hindia Belanda dengan Portugis pada tahun 1904 Treaty- 1904 dan Permanent Court Award PCA 1914. Mengacu kepada dua produk hukum tersebut, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Timor-Leste sepakat untuk melakukan delineasi bersama, yang hasilnya disepakati pada tanggal 8 April 2005 dalam bentuk sebuah Provisional Agreement. 64 64 Sobar Sutrina, Batas-batas NKRI, Makalah dalam “Seminar Nasional Batas Wilayah”diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Teknik Geodesi FT-UGM di Yogyakarta pada tanggal 3 Mei 2005. Universitas Sumatera Utara 58 2. Faktor ekonomi Dalam posisi Rupiah saat ini belum memungkinkan setiap negara mau untuk membayar atau dibayar dalam Rupiah. Maka pengaturan yang berbeda tentang kewajiban penggunaan Rupiah perlu diatur dalam sistem pembayaran untuk transaksi ekspor impor.Pengaturan ini bukan berarti pelegalan tanpa batas penggunaan uang asing dalam transaksi ekpor impor tapi lebih pada pengaturan bagaimana transaksi ekspor impor Indonesia tetap lancar tetapi tidak mengarah pada penurunan nilai Rupiah. 3. Faktor geografis Wilayah Indonesia merupakan salah satu kawasan di dunia yang cukup diakui keindahan dan keunikan kekayaan alamnya. Hal ini membuat beberapa wilayah di Indonesia merupakan kawasan wisata yang sudah bertaraf internasional dengan segmen pasar bukan hanya penduduk pribumi tetapi juga wisatawan mancanegara dari berebagai negara di dunia.Potensi ini harus terus dikembangkan sebagai salah satu asset negara. 65 Pengecualian penggunaan mata uang Rupiah untuk diperlukan karena jika kewajiban penggunaan mata uang Rupiah diberlakukan, maka hal tersebut akan menjadi halangan bagi wisatawan yang berasal dari luar negeri. Yang dapat menyebabkan penurunan pendapatan negara dari sektor pariwisata. 65 Rancangan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang, Loc.Cit. Universitas Sumatera Utara 59 Pada kenyataanya dewasa ini tidak semua transaksi di wilayah Republik Indonesia bisa menggunakan Rupiah, tetapi seharusnya pengecualian penggunaan mata uang Rupiah adalah dengan pembatasan yang tegas, sehingga tidak mengaburkan kewajiban penggunaan Rupiah sebagai Legal tender. Pengaturan semacam ini juga dimaksudkan sebagai upaya untuk mengangkat mata uang Rupiah di dunia internasional, urgensinya adalah agar mata uang kita punya nilai di mata masyarakat dunia. Selama ini kita menyadari di luar negeri tidak semua negara menyediakan penukaran uang Rupiah Indonesia. Hal ini berarti bahwa nilai Rupiah kita terperosok jauh dari negara-negara lain. 66 Keharusan untuk menggunakan uang Rupiah dalam setiap transaksi di wilayah Negara Indonesia tidak dapat diterapkan secara kaku. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara yang besar. Dan merupakan pasar bagi dunia internasional untuk melakukan kegiatan ekonomi berupa jual beli. Dengan kondisi demikian mata uang Rupiah tidak dapat selalu menjadi alat pertukaran di dalam lintas perdagangan terutama perdagangan internasional. Sebagai negara yang tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Indonesia diharuskan melakukan hubungan dengan luar negeri dalam hal memenuhi kebutuhannya. Untuk itu pengecualian penggunaan mata uang Rupiah sangat bermanfaat bagi Indonesia. Sehingga dengan adanya pengecualian ini Indonesia tidak memiliki hambatan dalam melakukan transaksi dengan luar negeri. 66 Munir Fuady, Op.Cit, hlm. 101. Universitas Sumatera Utara 60 Bukan saja untuk negara tetapi hal ini juga memberikan kemudahan kepada para pengusaha yang melakukan kegiatan bisnis dengan luar negeri yang selama ini sering sekali mengalami hambatan dalam melakukan transaksi untuk kegiatan bisnis yang juga nantinya dapat membantu pertumbuhan ekonomi. Negara dapat membantu hal tersebut dengan mengeluarkan peraturan terhadap daerah-daerah yang merupakan daerah perbatasan yang sering melakukan kegiatan bisnis internasional. Sehingga para pengusaha dapat terlindungi dengan adanya pengecualian penggunaan mata uang Rupiah tersebut.

C. Kegiatan yang Dikecualikan dalam Penggunaan Mata Uang Rupiah