Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Indikator Variabel Aspek Tugas
Jawaban
Sangat Tidak
Puas Tidak
Puas Agak
Puas Puas Sangat
Puas
Indikator Variabel Aspek Tugas
n n n n n
1. Tugas
Pokok 14 17,5 31 38,8 18 22,5
8 10,0 9 11,3
2. Tugas
Tambahan 22 27,5 32 40,0 11 13,8
2 2,5 13 16,3
3. Otonomi
18 22,5 29 36,3 17 21,3 4 5,0
12 15,0 4.
Konfirmasi 24 30,0 28 35,0 13 16,3
8 10,0 7 8,8
Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan metode perhitungan berdasarkan X ± SD untuk kategori variabel aspek tugas, maka diperoleh hasil
bahwa mayoritas petugas PLKB menyatakan aspek tugas mereka termasuk kategori sangat rendah, yaitu sebanyak 43 orang 53,8, selanjutnya termasuk kategori
rendah, yaitu 24 orang 30,0, sedangkan kategori tinggi tidak ditemukan dalam penelitian ini dan responden yang menyatakan aspek tugas kategori sedang hanya
1 orang 1,3, dan kategori sangat tinggi sebanyak 12 orang 15,0. Seperti pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Variabel Aspek Tugas
Variabel Aspek Tugas Jumlah
orang Persentase
1. Sangat Rendah
43 53,8
2. Rendah 24
30,0 3.
Sedang 1 1,3
4. Tinggi 0
0,0 5.
Sangat Tinggi 12
15,0
Jumlah 80 100,0
4.3.2. Variabel Dependen Motivasi Kerja
Variabel motivasi kerja diukur berdasarkan 2 dua indikator motivasi yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik didasarkan pada delapan pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 38,8 agak setuju termotivasi untuk menyelesaikan kerja jika
bekerja sama dengan rekan kerja, 40,0 juga termasuk agak setuju untuk menyakinkan klien bahwa mampu dapat menyelesaikan masalah, 35,0 menyatakan
bersedia menjalin hubungan dan bekerja sama dengan pihak lain, 31,3 agak setuju atas kebanggaan dari pengakuan atasan terhadap hasil kerjanya, 37,5 termasuk
tidak setuju jika harus mampu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, 35,0 tidak setuju jika harus dalam bekerja membutuhkan pujian dari siapun juga atas
pekerjaannya, 35,0 menyatakan tidak setuju jika dalam bekerja harus memilih teman yang ahli dibidangnya, dan 31,3 juga menyatakan agak setuju jika harus
ikhlas dalam menerima tugas-tugas yang harus diselesaikan. Hasil distribusi indikator motivasi intrinsik dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Indikator Motivasi Intrinsik
Jawaban
Sangat Tidak
Setuju Tidak
Setuju Agak
Setuju Setuju
Sangat Setuju
Indikator Motivasi Intrinsik
n n n n n
Menyelesaikan kerja jika bekerja sama dengan rekan kerja
3 3,8 24 30,0 31 38,8 12 15,0 10 12,5
Meyakinkan klien bahwa dapat menyelesaikan masalah
1 1,3 25 31,3 32 40,0 13 16,3 9 11,3
Bersedia menjalin hubungan dan bekerja sama dengan pihak lain
2 2,5 28 35,0 24 30,0 13 16,3 13 16,3
Kebanggan atas pengakuan atasan terhadap hasil kerja
4 5,0 23 28,8 25 31,3 17 21,3 11 13,8
Mampu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat
0 0,0 30 37,5 26 32,5 12 15,0 12 15,0
Membutuhkan pujian siapapun 0,0 28 35,0 25 31,3
18 22,5
9 11,3
Memilih teman ahli dibidangnya 2
2,5 28 35,0 26 32,5 13
16,3 11
13,8 Keikhlasan dalam menerima tugas
2 2,5 25 31,3 24 30,0
18 22,5
11 13,8
Motivasi ektrinsik diukur berdasarkan sepuluh item pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 36,3 agak setuju jika dalam bekerja membutuhkan
pengetahuan terhadap semua pekerjaanya, 40,0 tidak setuju jika pengetahuan dapat mendukung tugas-tugas sehari-hari, 42,5 tidak setuju yakin akan memperoleh
kenaikan pangkat atas kemampuannya, 40,0 tidak setuju mampu menyelesaikan tugas dengan baik dibandingkan rekan kerjanya, demikian juga dengan kemampuan
menyusun program kerja, 52,5 tidak setuju harus mempunyai semangat yang tinggi dalam bekerja, 51,3 tidak setuju harus yakin bekerja dengan baik meskipun tugas
yang diberikan terlalu berat, 70 tidak setuju harus yakin dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan dengan baik. Hasil distribusi frekuensi dapat dilihat pada Tabel 4.13
Tabel. 4.13 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Indikator Ekstrinsik
Jawaban
Sangat Tidak
Setuju Tidak
Setuju Agak
Setuju Setuju Sangat
Setuju
Indikator Motivasi Ekstrinsik
n n n n n Mempunyai pengetahuan terhadap
semua pekerjaanya 4 5,0 24 30,0 29 36,3 10 12,5
13 16,3 Pengetahuan mendukug tugas sehari-
hari 3 3,8 32 40,0 12 15,0 22 27,5
11 13,8 Mendapat pujian dari atasa terhadap
metode kerja 1 1,3 33 41,3 20 25,0 14 27,5
12 15,0 Yakin memperoleh kenaikan pangkat
atas kemampuannya 2 2,5 34 42,5 17 21,3 16 20,0
11 13,8 Mampu menyelesaikan tugas dengan
baik dibandingkan rekan kerja 1 1,3 32 40,0 20 25,0 18 22,5
9 11,3 Mampu menyusun program kerja
4 5,0 32 40,0 26 32,5 10 12,5
8 10,0 Semangat kerja tinggi dalam bekerja
2 2,5 42 52,5 18 22,5 7 8,8
11 13,8 Yakin dapat bekerja dengan baik
meskipun melakukan tugas yang berat 3 3,8 41 51,3 16 20,0 13 16,3
7 8,8 Kesadaran menerima tugas dan
mampu melaksanakannya 4 5,0 46 57,5 16 20,0
6 7,5 8 10,0
Yakin mampu melakukan tugas yang dibebankan dengan baik
4 5,0 56 70,0 8 10,0 2 2,5
10 12,5
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi pada indikator motivasi kerja yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik, maka dapat dilakukan pengukuran variabel motivasi
kerja dengan kategorisasi menggunakan metode perhitungan nilai berdasarkan X ± SD.
Berdasarkan hasil pengkategorian variabel motivasi kerja, diperoleh hasil penelitian bahwa mayoritas petugas PLKB mempunyai motivasi rendah, yaitu sebanyak
26 orang 32,5, selanjutnya motivasi kerja yang sedang yaitu sebanyak 18 orang 22,5, motivasi sangat rendah sebanyak 17 orang 21,3, sedangkan motivasi
kerja responden kategori tinggi dan sangat tinggi masing-masing sebanyak 9 orang 11,3, dan 10 orang 12,5. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Variabel Dependen Motivasi Kerja
Variabel Motivasi Kerja Jumlah
orang Persentase
1. Sangat Rendah
17 21,3
2. Rendah 26
32,5 3.
Sedang 18 22,5
4. Tinggi 9
11,3 5.
Sangat Tinggi 10
12,5
Jumlah 80 100,0
4.4. Analisis Variabel Berdasarkan Uji Regresi Berganda
Analisis uji regresi berganda dilakukan untuk melakukan mengetahui pengaruh yang bermakna antara karakteristik organisasi yang meliputi finansial,
afiliasi sosial, pengembangan karir, sarana kerja dan aspek tugas terhadap motivasi kerja PLKB. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15. Hasil Uji Regresi Linear Antara Karakteristik Organisasi dengan Motivasi Kerja PLKB di Kota Medan Tahun 2008
Variabel Nilai Sig.
Finansial -0,336
0,003 Afiliasi Sosial
0,245 0.035
Pengembangan Karir -0,280
0,015 Sarana Kerja
-0,217 0,036
Aspek Tugas -0,227
0,020 Nilai Adjusted R Square
0,190 Nilai Konstanta
4,004 Berdasarkan Tabel 4.14 di atas, diketahui bahwa secara keseluruhan variabel
karakteristik organisasi mempunyai pengaruh terhadap motivasi kerja yang ditunjukkan oleh nilai p0,05.
Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja PLKB di Kota Medan adalah variabel
finansial yang ditunjukkan oleh nilai tertinggi, yaitu =-0,336, meskipun nilai tersebut berpola negatif, artinya variabel finansial mempunyai pengaruh yang tidak
searah terhadap motivasi kerja PLKB di Kota Medan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun finansial ditingkatkan motivasi kerja PLKB belum tentu dapat ditingkatkan
atau kecil peluangnya untuk ditingkatkan.
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda tersebut dapat ditentukan model persamaan regresi linear yang dapat menafsirkan variabel karakteristik organisasi
yang mempengaruhi motivasi kerja PLKB di Kota Medan, yaitu :
疫Motivasi Kerja= 4,004-0,336 finansial- 0,280 pengembangan karir+0,245 afiliasi sosial – 0,227 aspek tugas-0,217 sarana kerja
Berdasarkan nilai Adjusted R Square diketahui sebesar 19,0, artinya besarnya pengaruh kelima variabel tersebut terhadap motivasi kerja hanya 19,0,
sedangkan sisanya 81,0 justru disebabkan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
BAB 5 PEMBAHASAN