Motivasi Kerja PLKB di Kota Medan

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Motivasi Kerja PLKB di Kota Medan

Motivasi kerja dalam penelitian ini didasarkan pada motivasi intrinsik terdiri dari prestasi, tanggung jawab, peluang dan pengakuan dari orang lain dan motivasi ekstrinsik terdiri dari kompensasi, keamanan dan keselamatan kerja, prosedur kerja dan hubungan interpersonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 32,5 PLKB mempunyai motivasi kategori rendah, dan masih ada 21,3 yang termasuk kategori sangat rendah sedangkan kategori sangat tinggi dan tinggi, masing-masing hanya 11,3 dan 12,5. Hal ini diindikasikan dari rendahnya motivasi intrinsik yaitu motivasi yang bersumber dari diri PLKB dan motivasi ektrinsik yang bersumber dari luar petugas PLKB. Secara keseluruhan menunjukkan bahwa motivasi intrinsik mayoritas termasuk sangat tidak setuju dan agak setuju, seperti 38,8 agak setuju jika harus bekerja sama dengan rekan kerja lainnya dalam melakukan tugas-tugasnya sebagai PLKB, demikian juga dari aspek meyakinkan klien bahwa mereka mampu menyelesaikan masalah dalam tugas-tugasnya dan malah 37,5 tidak setuju bahwa mereka harus menyelesaikan pekerjaanya tepat waktu, serta masih ada 35,0 tidak perlu memlih teman yang ahli dibidangnya serta tidak setuju jika harus ikhlas menerima tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Hal ini mencerminkan bahwa dari dalam diri sendiri petugas PLKB saja tidak ada indikasi motivasi kerjanya. Apalagi dipengaruhi oleh faktor dari luar diri petugas PLKB, seperti diketahui mayoritas tidak setuju jika perlu petimbangan aspek pengetahuan untuk melakukan pekerjaanya, dan malah masih ada 70 tidak yakin mampu melakukan tugas-tugas yang diberikan kepadanya, sehingga secara psikologis menyebabkan petugas PLKB apatis dan cenderung tidak percaya diri dalam melakukan tugas-tugasnya. Beberapa indikasi dari motivasi intrinsik dan ekstrinsik secara akumulasi akan menyebabkan motivasi petugas PLKB menjadi rendah. Rendahnya motivasi kerja PLKB akan sangat berdampak terhadap kinerja mereka dalam melakukan tugas- tugasnya sesuai dengan uraian tugas dan target yang harus diselesaikannya. Keadaan ini membuat PLKB cenderung tidak dapat beraktualisasi diri dalam lingkungan pekerjaannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Maslow bahwa tahapan akhir dari kebutuhan seseorang untuk termotivasi dalam melakukan pekerjaanya adalah kebutuhan aktualisasi diri, selanjut itu lebih lanjut Maslow mengemukakan bahwa pemenuhan akan kebutuhan pengakuan self esteem memberikan dorongan pribadi dan pengakuan prestasi dari pimpinan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan motivasi. Dalam penelitian ini ternyata petugas PLKB justru kurang dipercayakan oleh atasan atas pengakuan prestasi atau hasil kerja yang telah dilakukan yang ditunjukkan 31,3 agak setuju atas kebanggaan atas pengakuan atasan terhadap hasil kerjanya. Hal ini mengindikasikan bahwa selama ini pengakuan yang diterima oleh petugas PLKB tidak didasarkan atas pekerjaanya, kemungkinan didasari atas penilaian subjektif semata. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Zam-zam 2002, bahwa pengakuan terhadap prestasi kerja dan motivasi yang bersumber dari luar diri petugas PLKB seperti dukungan masyarakat, dan rekan serta serta adanya promosi jabatan dalam struktural PLKB akan meningkatkan motivasi kerja. Secara proporsi menunjukkan petugas PLKB dengan pengakuan prestasi kerja kategori baik 78,2 menunjukkan motivasi kerja yang tinggi dan hasil analisis regresi linear berganda juga menunjukkan bahwa motivasi intrinsik mempengaruhi motivasi kerja PLKB kota Tebing Tinggi dalam meningkatkan keberhasilan peningkatan pendapatan keluarga. Demikian juga dengan penelitian Sanusi dan Sulung 2006, bahwa motivasi kerja dosen kebidanan politeknik kesehatan di kota Padang dipengaruhi oleh penghargaan dari atasan, kesempatan untuk meningkatkan karir seperti kesempatan untuk meningkatkan jenjang pendidikan serta kondisi lingkungan kerja dan fasilitas kerja. Selain itu besarnya tunjangan atau jasa dari jumlah jam mengajarnya juga berpengaruh terhadap motivasi kerja mereka yang ditunjukkan secara proporsi 86,2 dosen yang diberi kesempatan kepercayaan menjadi dosen pengampu menunjukkan motivasi kerja yang tinggi dan Hasil korelasi pearson menunjukkan bahwa faktor kebutuhan finansial merupakan faktor paling dominan mempengaruhi motivasi kerja mereka yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi paling tinggi yaitu sig=0,0024 p0,005. Berdasarkan hasil penelitian dan perbandingan penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja PLKB diidentifikasi dari motivasi intrinsik dan ektrinsik dan dipengaruhi oleh kebutuhan keuangan, pengembangan karir, pengakuan atas hasil kerjanya, pengakuan secara sosial baik dari rekan kerja maupun masyarakat, serta ketersediaan sarana kerja PLKB dalam melakukan tugas-tugasnya.

5.2. Pengaruh Finansial Terhadap Motivasi Kerja PLKB di Kota Medan

Dokumen yang terkait

Peranan Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kota Medan Dalam Pengendalian Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Medan

8 93 127

Peran Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dalam Meningkatkan Akseptor KB Aktif di Wilayah Kabupaten Padang Lawas Tahun 2012

6 83 99

Strategi Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Karo Dalam Pelaksanaan Pengendalian Laju Pertumbuhan Penduduk Di Kabupaten Karo.

8 126 81

Kinerja Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Hubungannya Dengan Keberhasilan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Di Kota Tebing Tinggi Tahun 2002

1 37 114

PERANAN PENYULUH LAPANGAN KELUARGA BERENCANA (PLKB) DALAM MENYAMPAIKAN INFORMASI PADA PROGRAM KELUARGA BERENCANA “DUA ANAK LEBIH BAIK”

7 14 24

KORELASI MOTIVASI DAN KINERJA PETUGAS LAPANGAN KELUARGA BERENCANA (PLKB) DENGAN KEBERHASILAN KELOMPOK USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA (UPPKS) KOTA MEDAN.

0 2 18

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2014 Tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana

0 0 5

Pengaruh Kredibilitas Komunikasi Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Terhadap Peningkatan Akseptor Keluarga Berencana Di Kota Medan

0 0 12

PENGARUH KOMPETENSI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PENYULUH KELUARGA BERENCANA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 3 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PLKB ( Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana ) 1. Definisi - FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PETUGAS LAPANGAN KELUARGA BERENCANA DALAM PELAYANAN SAFARI KB IMPLANT (Studi Pada Petugas Lapangan Keluarga Berencana (P

0 0 17