BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Pada pemeriksaan pulasan imunohistokimia COX
-2 terhadap 48 sediaan blok parafin jaringan biopsi lambung yang didiagnosa histopatologi dengan
pulasan Haematoksilin Eosin sebagai lesi gastritis, gastritis atrofi, metaplasia intestinal, displasia serta kanker lambung. Adapun perincian distribusi
diagnosa histopatologi dari 48 sampel sediaan blok parafin jaringan biopsi lambung dengan pulasan Hematoksilin Eosin seperti tertera dalam tabel 1.
Tabel 4.1. Distribusi Diagnosa Histopatologi Blok Parafin Jaringan Biopsi Lambung Dengan Pulasan Hematoksilin Eosin.
Diagnosa Jumlah tase
Gastritis 8 16,7
Gastritis Atrofi 17
35,4 Metaplasia intestinal
4 8,3
Displasia Ringan 13
27,1 Displasia Berat
4 8,3
Karsinoma Lambung 2
4,2 Jumlah 48
100
Diagnosa terbanyak dari 48 sampel blok parafin dengan pulasan Hematoksilin Eosin adalah
lesi pre-kanker berjumlah 38 kasus, yang terdiri
dari gastritis atrofi 17 dari 38 kasus 44,7, metaplasia intestinal 4 dari 38
Betty : Tampilan Imunohistokimia COX-2 pada Lesi Gastritis, Pre-Kanker dan Kanker Lambung. USU e-Repository © 2008.
kasus 10,5; serta displasia ringan dan berat masing-masing 13 dari 38 kasus 34,2 dan 4 dari 38 kasus 10,5l.
Lesi gastritis sebanyak 8 dari
48 kasus 16,7, dan karsinoma
hanya 2 dari 48 kasus 4,2.
Tabel 4.2. Distribusí Kasus Menurut Umur
Umur Tahun Frekuensi
tase 40 4
8,3 40 – 49
8 16,7
50 – 59 17
35,4 60 19
39,6 Jumlah 48
100
Jumlah kasus yang terbanyak ditemukan pada umur 60 tahun yaitu 19 dari 48 kasus 39,6, sedangkan umur 40 tahun hanya 4 dari 48 kasus
8,3.
Tabel 4.3. Luas Tampilan Pulasan Imunohistokimia COX-2 Pada Sel Epitel Foveolar Permukaan
Skor Luas Tampilan COX-2
Frekuensi tase
0 Negatif 19 39,6
1 10 0,0
2 10 – 49
27 56,3
3 ≥50 2
4,2 Jumlah 48
100
Betty : Tampilan Imunohistokimia COX-2 pada Lesi Gastritis, Pre-Kanker dan Kanker Lambung. USU e-Repository © 2008.
Sel epitel foveolar permukaan sebagian besar menunjukkan tampilan COX
-2 sedang luas tampilan 11-49 yaitu 27 dari 48 kasus 56,3; tampilan
COX -2 kuat luas tampilan
≥50 sebanyak 2 dari 48 kasus 4,2; sedangkan tampilan
COX-2 lemah luas tampilan 10 tidak ditemukan
pada sampel penelitian ini 0,0. Yang tidak menampilkan COX-2
terdapat pada 19 dari 48 kasus 39,6.
Tabel 4.4. Luas Tampilan Pulasan Imunohistokimia COX-2 Pada Sel Epitel Kelenjar Lambung.
Skor Luas Tampilan IHK COX-2
Frekuensi tase
0 Negatif 12 25,0
1 10 2 4,2
2 10 – 49
20 41,7
3 ≥50 14
29,2 Jumlah 48
100
Pada penelitian ini, 20 dari 48 kasus 41,7 menunjukkan tampilan COX-2
sedang luas tampilan 10-49 pada sel epitel foveolar permukaan. Tampilan
COX-2 kuat
≥50 dijumpai pada 14 dari 48 kasus 29,2 dan tampilan lemah hanya ditemukan pada 2 dari 48 kasus 4,2. Sedangkan
12 dari 48 kasus tidak menampilkan COX-2
pada sel epitel pelapis kelenjar.
Betty : Tampilan Imunohistokimia COX-2 pada Lesi Gastritis, Pre-Kanker dan Kanker Lambung. USU e-Repository © 2008.
Tabel 4.5. Tampilan Pulasan Imunohistokimia COX-2 Pada Sel Stroma.
Tampilan COX-2 Frekuensi
tase Negatif 23
47,9 Positif 25
52,1 Jumlah 48
100
Dari 48 sampel blok parafin, 25 kasus 52,1 diantaranya menunjukkan tampilan
COX -2 positif dan 23 kasus lainnya 47,9 tidak menunjukkan
tampilan COX
-2 pada stromanya.
Tabel 4.6. Hubungan Antara Luas Tampilan Hasil Pulasan Imunohistokimia COX-2 Pada Sel Epitel Foveolar
Permukaan Dengan Derajat Progresif Lesi Lambung.
Luas Pulasan Imunohistokimia COX-2 Diagnosa
Neg Lemah Sedang Kuat
Jumlah
Gastritis 1 5,3
0,0 7
25,9 0,0
8 16,7
Gastritis Atrofi 9
47,4 0,0
7 25,9
1 50,0
17 35,4
Metaplasia Intestinal
1 5,3
0,0 3
11,1 0,0
4 8,3
Displasia Ringan
5 26,3
0,0 7
25,9 1
50,0 13
27,1 Displasia Berat
3 15,8
0,0 1
3,7 0,0
4 8,3
Karsinoma O
0,0 0,0
2 7,4
0,0 2
4,2 Jumlah 19
100,0 100,0
27 100,0
2 100,0
48 100,0
Betty : Tampilan Imunohistokimia COX-2 pada Lesi Gastritis, Pre-Kanker dan Kanker Lambung. USU e-Repository © 2008.
Luas tampilan pulasan imunohistokimia COX-2
yang terbanyak pada tabel di atas menunjukkan tampilan
COX-2 sedang 10-49 sebanyak 27
dari 48 kasus.
Analisa statistik dengan uji X
2
, diperoleh p=0,489 å p 0,05, maka
hipotesa gagal ditolak yang artinya tidak terdapat perbedaan proporsi derajat progresif lesi lambung dengan luas tampilan hasil pulasan imunohistokimia
COX -2 pada sel epitel foveolar permukaan.
Tabel 4.7. Hubungan Antara Luas Tampilan Hasil Pulasan Imunohistokimia COX-2 Pada Sel Epitel Kelenjar
Dengan Derajat Progresif Lesi Lambung.
Luas Pulasan Imunohistokimia COX-2 Diagnosa
Neg Lemah Sedang
Kuat Jumlah
Gastritis 1 8,3
1 50,0
2 10,0
4 28,6
8 16,7
Gastritis Atrofi 4
33,3 0,0
11 55,0
2 14,3
17 35,4
Metaplasia Intestinal
2 16,7
0,0 2
10,0 0,0
4 8,3
Displasia Ringan
3 25,0
0,0 3
15,0 7
50,0 13
27,1 Displasia Berat
1 8,3
0,0 2
10,0 1
7,1 4
8,3 Karsinoma
1 8,3
1 50,0
0,0 0,0
2 4,2
Jumlah 12 100,0
2 100,0
20 100,0
14 100,0
48 100,0
Betty : Tampilan Imunohistokimia COX-2 pada Lesi Gastritis, Pre-Kanker dan Kanker Lambung. USU e-Repository © 2008.
Luas tampilan COX-2
pada sel epitel kelenjar yang terbanyak adalah tampilan
COX -2 sedang 10-49 sebanyak 20 dari 48 kasus
41,6, dengan lesi pre-kanker adalah 18 dari 20 kasus 90. Tampilan COX-2
kuat sebanyak 14 dari 48 kasus 29,1 dengan lesi gastritis atrofi 10 dari 14 kasus 71,4 . Dan 12 dari 48 kasus 26,6 sel epitel kelenjar
tidak menampilkan COX
-2.
Analisa statistik dengan menggunakan uji X
2
, diperoleh p=0,027 å p
0,05, maka hipotesa hipotesa nol ditolak jadi terdapat perbedaan proporsi derajat progresif lesi lambung dengan luas tampilan hasil pulasan
imunohistokimia COX
-2 pada sel epitel kelenjar.
4.2. Pembahasan