BAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PETUGAS
PEMASYARAKATAN DI DALAM UNDANG-UNDANG RI NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN
A. Konsep Perlindungan Hukum
Asas-asas perlindungan hukum terhadap petugas pemasyarakatan harus bersumber dari Pancasila sebagai landasan idiil filosofis, UUD 1945 sebagai asas
konstitusional struktural, dan Undang-Undang sebagai asas operasional teknis. Asas-asas tersebut memiliki tingkat-tingkat dilihat dari gradasi sifatnya yang
abstrak.
195
Dalam Pancasila konsep perlindungan hukum mempunyai landasan idiil filosofis hukumnya pada sila ke 5 yaitu “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia”. Pengertian keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia di dalamnya terkandung suatu “hak” seluruh rakyat Indonesia untuk diperlakukan sama equality
di depan hukum. Hak adalah suatu kekuatan hukum, yakni hukum dalam pengertian subyektif yang merupakan kekuatan kehendak yang diberikan oleh tatanan hukum.
Oleh karena hak dilindungi oleh tatanan hukum maka pemilik hak memiliki kekuatan untuk mempertahankan haknya dari gangguanancaman dari pihak manapun juga.
196
Apabila pihak lain melanggar hak tersebut, maka akan menimbulkan gugatan tuntutan hukum dari si pemilik hak, yang diajukan ke hadapan aparat penegak
195
Mariam Darus Badrulzaman, Mencari Sistem Hukum Benda Nasional, Bandung: Alumni, 1986, hal. 14-18.
196
Hans Kelsen, Teori Hukum Murni, Dasar-dasar Ilmu Hukum Normatif, Terjemahan Raisul Muttaqien, Bandung: Nusa Media, dan Muansa, 2006, hal. 152.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Gayatri Rachmi Rilowati : Perlindungan HUkum Terhadap Petugas Pemasyarakatan Di Dalam Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009.
hukum.
197
Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali berhak memperoleh keadilan. Petugas pemasyarakatan sebagai aparatur
negara yang melaksanakan pembinaan yang melaksanakan pembinaan dan pembimbingan warga binaan pemasyarakatan, juga berhak memperoleh keadilan
dalam konteks perlindungan hukum tersebut. Konsep perlindungan hukum juga memperoleh landasan konstitusional struktural dalam pembukaan UUD 1945 pada
alinea ke 4 setelah empat kali mengalami amandemen yang menyatakan sebagai berikut:
“ Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang didasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi atau keadilan sosial……”
Dari kutipan di atas, ada dua kata yang menjadi landasan konstitusional bagi lahirnya konsep perlindungan hukum yaitu kata “segenap bangsa” dan kata
“ melindungi”. Dari dua kata ini terkandung asas perlindungan hukum pada segenap
bangsa tanpa terkecuali, baik laki-laki ataupun perempuan, orang kaya atau miskin, orang kota atau desa, orang Indonesia asli atau keturunan, anggota TNIPolri, Jaksa,
Hakim, Pengacara, Petugas pemasyarakatan termasuk seluruh lapisan masyarakat dalam melaksanakan kegiatanpekerjaantugas sehari-hari.
198
Perlindungan hukum bagi seluruh lapisan masyarakat terdiri dari dua bagian besar yaitu:
199
197
Ibid.
198
Lihat AZ. Nasution, Hukum Perlindungan Konsumen Suatu Pengantar, Jakarta: Diadit Media, 2002, hal. 31.
199
Abdul Manan, Aspek-aspek Pengubah Hukum, Jakarta: Preneda Media, 2006, hal. 23.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Gayatri Rachmi Rilowati : Perlindungan HUkum Terhadap Petugas Pemasyarakatan Di Dalam Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009.
a. Perlindungan hukum aktif yang dimaksudkan sebagai upaya untuk
menciptakan suatu kondisi kemasyarakatan yang manusiawi dalam proses yang berlangsung secara wajar.
b. Perlindungan hukum pasif yang dimaksudkan mengupayakan pencegahan atas
upaya yang sewenang-wenang dan penyalahgunaan hak secara tidak adil. Usaha mewujudkan perlindungan hukum ini termasuk di dalamnya adalah:
1 Mewujudkan ketertiban dan ketentraman. 2 Mewujudkan kedamaian sejati.
3 Mewujudkan keadilan bagi seluruh warga masyarakat. 4 Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
Kedamaian sejati dapat terwujud apabila warga masyarakat telah merasakan baik lahir maupun batin penerapan perlindungan hukum yang berkeadilan sosial.
Begitu juga dengan ketentraman dianggap sudah ada jika warga masyarakat merasa yakin bahwa kelangsungan hidup dan pelaksanaan hak tidak tergantung pada
kekuatan fisik maupun non fisik belaka.
200
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konsep perlindungan hukum mempunyai makna yaitu “Segala daya upaya
yang menjamin adanya kepastian hukum dan keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa kecuali”.
201
Kesewenang-wenangan bertindak dalam pergaulan hidup di masyarakat merupakan musuh terbesar dari hukum yang bertujuan untuk
200
Dudu Dusuna, Mahjudin, Pengantar Ilmu Hukum, Sebuah Sketsa, Bandung: Refika Aditama, 2000, hal. 26-27.
201
Soerjono Soekanto, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Jakarta: Rajawali Grafindo Persada, 2007, hal. 23.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Gayatri Rachmi Rilowati : Perlindungan HUkum Terhadap Petugas Pemasyarakatan Di Dalam Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009.
menciptakan perdamaian dan keamanan dalam masyarakat.
202
Dengan terjadinya kesewenang-wenangan dalam pergaulan hidup di masyarakat, maka perlindungan
hukum dalam praktek pelaksanaannya tidak berjalan secara efektif dan efisien. Kesewenang-wenangan mengindikasikan adanya perbuatan melawan hukum
onrechtmatigedaad oleh pihak yang satu kepada pihak yang lain dalam interaksi sosial. Semakin tinggi frekuensi kesewenang-wenangan yang terjadi dalam
masyarakat maka semakin menipis kepercayaan masyarakat terhadap hukum sebagai suatu rangkaian peraturan yang mengatur tingkah laku dan perbuatan manusia dalam
hidup bermasyarakat. Perlindungan hukum dapat berlangsung efektif dan efisien apabila hukum
diposisikan sebagai panglima dalam suatu negara. Artinya hukum sebagai panglima mengandung unsur supremasi hukum dalam praktek pelaksanaannya dan aparatur
penegak hukum menjadikan supremasi hukum sebagai landasan penyelenggaraan negara termasuk memelihara dan melindungi hak-hak warga negaranya. Jhon Locke
menyatakan bahwa untuk menjadikan hukum sebagai supremasi dalam melindungi hak-hak masyarakat dalam suatu negara harus berisi 3 unsur penting yaitu:
203
a. Adanya hukum yang mengatur bagaimana anggota masyarakat dapat
menikmati hak azasinya dengan damai.
202
Koento Wibosono Siswonihardjo, Supremasi Hukum dalam Negara-negara Demokrasi Menuju Indonesia Baru Kajian Filosofi, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000, hal. 67-69.
203
Jhon Locke, Second Treatise of Governement, 1690, hal. 214.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Gayatri Rachmi Rilowati : Perlindungan HUkum Terhadap Petugas Pemasyarakatan Di Dalam Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009.
b. Adanya suatu badan yang berwenang untuk menyelesaikan sengketa yang
timbul antara pemerintah vertical dispute atau sesama anggota masyarakat horizontal dispute.
c. Masyarakat tidak lagi diperintah berdasarkan kediktatoran, tetapi
diperintah berdasarkan hukum. Inti dari gagasan Jhon Locke ini menyiratkan bahwa penghormatan terhadap
supremasi hukum tercermin dari adanya hukum secara substantif Law and paper dan kondisi hukum oleh badan-badan peradilan Law in action. Suatu negara dapat
dikatakan negara hukum yang berhasil melaksanakan perlindungan hukum bagi seluruh lapisan masyarakatnya apabila supremasi hukum telah dijadikan landasan
dalam penyelenggaraan negara, dan peraturan perundang-undangan tidak hanya sebatas hukum yang dibuat secara teori di atas kertas, tetapi bagaimana hukum
tersebut telah dilaksanakan dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
B. Perlindungan Hukum dalam Berbagai Peraturan Perundang-undangan