Kerangka Konsepsi Perlindungan HUkum Terhadap Petugas Pemasyarakatan Di Dalam Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

Pound melihat dan memahami hukum sebagai pengatur dan pendamai dari konflik keinginan. Hukum merupakan alat untuk mengontrol keinginan sesuai dengan prasyarat kepatuhan sosial. 181 Pandangan modern tentang peranan hukum sebagai sarana pembangunan digambarkan oleh Mochtar Kusumaatmadja dengan mengatakan, bahwa hukum itu mempunyai dua fungsi yakni sebagai sarana ketertiban masyarakat menjamin adanya ketertiban dan kepastian dan sarana perubahan masyarakat. 182 Menurut Andi Matalatta hukum mempunyai peranan yang penting serta mempunyai arti sangat strategis dalam semua aspek kehidupan, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Oleh karena itu, hukum harus dibangun agar dapat menjadi sarana pembangunan dan pembaharuan masyarakat”. 183

2. Kerangka Konsepsi

Petugas Pemasyarakatan adalah pegawai pemasyarakatan yang melaksanakan tugas pembinaan, pengamanan, dan pembimbingan warga binaan pemasyarakatan. 184 Pemasyarakatan yang merupakan bagian akhir dari sistem pemidanaan dalam tata peradilan pidana adalah bagian integral dalam tata peradilan terpadu Integrated Criminal Justice System. 185 180 Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Bandung: Citra Aditya Bhakti, 2000, hal. 298. 181 Loc.Cit. 182 Loc.Cit. hal. 199. 183 Andi Matalatta, Tingkatkan Profesionalisme Aparatur Hukum, Pidato Pada Upacara Pemberian Remisi di LP Cipinang pada Tanggal 17 Agustus 2008. 184 Lihat Penjelasan Pasal 7 ayat 1 Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. 185 Ibid. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Gayatri Rachmi Rilowati : Perlindungan HUkum Terhadap Petugas Pemasyarakatan Di Dalam Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009. Narapidana adalah terpidana yang mengalami pidana hilang kemerdekaan di LAPAS. 186 Tahanan adalah setiap orang yang dimasukkan ke dalam rumah tahanan Rutan karena disangkadiduga melakukan tindak pidana guna kepentingan proses hukum penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di pengadilan, namun kasusnya belum memperoleh kekuatan hukum yang tetap dari pengadilan. 187 Perlindungan hukum adalah segala daya upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada petugas pemasyarakatan di bidang hukum pidana dalam melaksanakan tugas penegakan hukum. 188 Pemasyarakatan baik ditinjau dari sistem, kelembagaan, cara pembinaan, dan petugas pemasyarakatan, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari satu rangkaian proses penegakan hukum. Sistem peradilan pidana yang digariskan KUHAP merupakan “sistem terpadu” Integrated Criminal Justice System. Sistem terpadu tersebut diletakkan di atas landasan prinsip “diferensiasi fungsional” diantara aparat penegak hukum sesuai dengan tahap proses kewenangan yang diberikan undang-undang kepada masing-masing. 189 Menurut M. Yahya Harahap kegiatan “sistem peradilan” didukung empat fungsi utama yaitu: 190 186 Pasal 1 ayat 7 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. 187 Didin Sudirman, Reposisi dan Revitalisasi, Op.Cit, hal. 40. 188 Ibid, hal. 41. 189 M. Yahya Harahap, Op.Cit. hal. 90. 190 Ibid. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Gayatri Rachmi Rilowati : Perlindungan HUkum Terhadap Petugas Pemasyarakatan Di Dalam Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009. a. Fungsi pembuatan Undang-Undang law making function. b. Fungsi penegakan hukum law enforcement function. c. Fungsi pemeriksaan persidangan peradilan. d. Fungsi memperbaiki terpidana. Penegakan hukum ditinjau dari pendekatan tata tertib sosial social order, mempunyai tujuan objektif: 1. Penegakan hukum secara aktual the actual enforcement law meliputi tindakan: a. Penyelidikan – Penyidikan investigation. b. Penangkapan arrest – penahanan detention. c. Persidangan pengadilan trial dan d. Pemidanaan punishment – Pemenjaraan guna memperbaiki tingkah laku individu terpidana correcting the behaviour of individual offender. 2. Efek preventif preventive effect Fungsi penegakan hukum diharapkan mencegah orang anggota masyarakat melakukan tindak pidana, meliputi fungsi: 1. Fungsi pemeriksaan sidang pengadilan function of adjudication. Fungsi ini merupakan sub fungsi dari kerangka penegakan hukum yang dilaksanakan oleh jaksa penuntut umum dan hakim serta pejabat pengadilan terkait. 2. Fungsi memperbaiki terpidana the function of correction. Fungsi ini meliputi aktifitas, pelayanan sosial, dan lembaga kesehatan mental. Tujuan umum semua lembaga yang berhubungan dengan penghukuman dan pemenjaraan terpidana adalah merehabilitasi pelaku pidana to rehabilitate the offender. Agar dapat pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Gayatri Rachmi Rilowati : Perlindungan HUkum Terhadap Petugas Pemasyarakatan Di Dalam Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009. kembali menjalani kehidupan normal dan produktif return to a normal and productive life.

G. Metode Penelitian

Untuk keberhasilan suatu penelitian yang baik dalam memberikan gambaran dan jawaban terhadap permasalahan yang diangkat, tujuan serta masalah penelitian, sangat ditentukan metode yang digunakan dalam penelitian, dapat dikutip pendapat Soerjono Soekanto mengenai penelitian hukum, sebagai berikut: Penelitian hukum pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisisnya, kecuali itu maka juga diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta hukum tersebut kemudian yang ditimbulkan di dalam gejala yang bersangkutan. 191

1. Spesifikasi Penelitian

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hak Asasi Manusia Terhadap Narapidana Sebagai Warga Binaan Pemasyarakatan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan (Studi di LAPAS Labuhan Ruku)

1 87 162

Akuntabilitas Tim Pengamat Pemasyarakatan (Tpp) Pada Pelaksanaan Pembinaan Narapidana Dalam Prespektif Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2 75 143

Perlindungan Terhadap Narapidana Anak Ditinjau Dari Undang-Undang Pemasyarakatan Nomor 12 Tahun 1995

1 64 118

Pelaksanaan Pembinaan Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan (Studi Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Binjai)

1 41 122

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA LANJUT USIA DIHUBUNGKAN DENGAN TUJUAN SISTEM PEMASYARAKATAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN.

0 0 1

ANALISIS YURIDIS TERHADAP BENTUK PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN (Studi Kasus Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sidoarjo).

0 0 91

SISTEM PEMIDANAAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIB KABUPATEN TUBAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN.

0 1 90

PENGHAPUSAN REMISI BAGI KORUPTOR DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN

0 0 22

ANALISIS KEDUDUKAN HUKUM NARAPIDANA PENDERITA HIVAIDS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA PANGKALPINANG SKRIPSI

0 0 15

SISTEM PEMIDANAAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIB KABUPATEN TUBAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN SKRIPSI

0 0 40