60
16. Novi Andriani 4
6 -2
4 17. Refa Syahreza
6 8
-2 4
18. Rendhy Andriansyah 4
5.3 -1.3
1.7 19. Rifqi Fauzan
4.7 5.3
-1.3 1.7
20. Lisa Marseli 7.3
6 +2
4 21. Tita Ningtias
4 6
-2 4
22. Yunita Suryani 4
5.3 -1.3
1.7 23. Zaki Mubarok
4 6
-2 4
24. Zamzami 6 -
8 -2
4
24 = N -
- -27.9
∑ 61.3
∑
Mean dari Difference: ∑
Deviasi Standar Perbedaan Skor antara Variabel X dan Variabel Y: √∑
∑
√ √
√ Standard Error dari Mean Perbaridingan Skor antara Variabel X dan
Variabel Y: √
√
61
√ √
df = N-1
24-1 = 23 Dengan df sebesar 23 pada Tabel Nilai
“t” taraf signifikansi 5 diperoleh harga
“t” sebesar 2.07 sedangkan pada taraf signifikansi 1 diperoleh harga
“t” sebesar 2.81. Perbandingan besarnya
“t” yang diperoleh dari hasil perhitungan setelah penelitian sebesar to = 5,04 dengan besarnya
“t” pada Tabel Nilai “t” taraf signifikansi 5 dan 1 t
t
= 2.07 dan 2.81 maka dapat diketahui bahwa to adalah lebih besar daripada t
t
, yaitu;
2.07 5.04 2.81 Tabel. 6
Perhitungan Memperoleh “t” Untuk Menguji Perbandingan
Hasil Belajar SKI Antara Sebelum dan Sesudah Diterapkannya Metode
Quantum Learning Siklus II
No Nama Siswa
Skor Hasil Belajar D =
X.Y D
2
= X.Y
2
Sebelum COL
Sesudah V
1. Adam Rifaldi 6
8 -2
4 2. Ahmad Rizki
4 6-
-2 4
3. Ahmad Yasir Alfi 6
8 -2
4 4. Aviv Azami
6 7.3
-1.3 1.7
5. Bintang Nurrizkida 6
8 -2
4 6. Dendy Saputra
4 6
-2 4
7. Diah Tri Rahayu 4,7
6.7 -2
4
62
8. Dita Fitria 6.7
7.3 -0.6
0.4 9. Ghifary Zulfikar
6 6.7
-0.7 0.5
10. Hanifah 6
7.3 -1.3
1.7 11. Ifanny Maulida
6 8
-2 4
12. Muhammad Lutfi 6.7
8.7 -2
4 13. Muhammad Rifai
7.3 6.7
0.6 0.4
14. Nanda Ariyanto 6
8 -2
4 15. Nazia Ulfa
5.3 8
-2.7 7.3
16. Novi Andriani 4.7
6.7 -2
4 17. Refa Syahreza
7.3 8
-0.7 0.5
18. Rendhy Andriansyah 7.3
6.7 +0.6
0.4 19. Rifqi Fauzan
6 7.3
-1.3 1.7
20. Tisa Marseli 5.3
6 -0.7
0.5 21. Tita Ningtias
6 8
-2 4
22. Yunita Suryani 4
6.7 -2.7
7.3 23. Zaki Mubarok
6 8
-2 4
24. Zamzami 6.7
8 -1.3
1-7 24 = N
- -
-36.1 ∑
72.1 ∑
Mean dari Difference: ∑
Deviasi Standar Perbedaan Skor antara Variabel X dan Variabel Y: √
∑ ∑
√ √
√
63
√ Standard Error dari Mean Perbandingan Skor antara Variabel X dan
Variabel Y: √
√ √
df = N-1 24-1 = 23
Dengan df sebesar 23 pada Tabel Nilai “t” taraf signifikansi 5
diperoleh harga “t” sebesar 2.07 sedangkan pada taraf signifikansi 1
diperoleh harga “t” sebesar 2.81.
Perbandingan besarnya “t” yang diperoleh dari hasil perhitungan setelah penelitian sebesa
r to = 8.33 dengan besarnya “t” pada Tabel Nilai “t” taraf signifikansi 5 dan 1 t
t
= 2.07 dan 2.81 maka dapat diketahui bahwa t
adalah lebih besar daripada t
t
, yaitu:
2.07 8.33 2.81
64
Tabel. 7 Perhitungan Memperoleh
“t” Untuk Menguji Perbandingan Hasil Belajar SKI Antara Sebelum dan Sesudah Diterapkannya
Metode Quantum Learning Siklus III
No Nama Siswa
Skor Hasil Belajar D =
X.Y D
2
= X.Y
2
Sebelum X
Sesudah Y
1. Adam Rifaldi 8
8.7 -0.7
0.5 2. Ahmad Rizki
6 8
-2 4
3. Ahmad Yasir Alfi 7.3
8.7 -1.4
2 4. Aviv Azami
7.3 8.7
-1.4 2
5. Bintang Nurrizkida 6
8 -2
4 6. Dendy Saputra
6 8.7
-2.7 7.3
7. Diah Tri Rahayu 6
8 -2
4 8. Dita Fitria
6.7 8
-1.3 1.7
9. Ghifary Zulfikar 6
7.3 -1.3
1.7 10. Hanifah
6 8
-2 4
11. Ifanny Maulida 8
7.3 -1.3
1.7 12. Muhammad Lutfi
8.7 10
-1.3 1.7
13. Muhammad Rifa ’i
6 8
-2 4
14. Nanda Ariyanto 6
8 -2
4 15. Nazia Ulfa
6 9.3
-3.3 10.9
16. Novi Andriani 6
8.7 -2.7
7.3 17. Refa Syahreza
8 8
18. Rendhy Andriansyah 8.7
8 +0.7
0.5 19. Rifqi Fauzan
6 8.7
-2.7 7.3
20. Tisa Marseli 6
8 -2
4 21. Tita Ningtias
8 8.7
-0.7 0.5
22. Yunita Suryani 6
8.7 -2.7
7.3 23. Zaki Mubarok
8 9.3
-1.3 1.7
24. Zamzami 8
10 -2
4
24 = N -
- -40.1
∑
86.1
∑
65
Mean dari Difference: ∑
Deviasi Standar Perbedaan Skor antara Variabel Xdan Variabel Y: √
∑ ∑
√ √
√ √
Standard Error dari Mean Perbandingan Skor antara Variabel X dan Variabel Y:
√ √
√
df = N-1
24-1 = 23
66
Dengan df sebesar 23 pada Tabel Nilai “t” taraf signifikansi 5
diperoleh harga “t” sebesar 2.07 sedangkan pada taraf signifikansi 1
diperoleh harga “t” sebesar 2.81.
Perbandingan besarnya “t” yang diperoleh dari hasil perhitungan
setelah penelitian sebesar t = 5.04 dengan besarnya “t” pada Tabel Nilai “t”
taraf signifikansi 5 dan 1 t
t
= 2.07 dan 2.81 maka dapat diketahui bahwa to adalah lebih besar daripada t
t
, yaitu:
2.07 9.28 2.81
Pada siklus pertama t yang diperoleh lebih besar daripada t
t
yaitu 5.04, peningkatan hasil belajar tiap individu belum terlihat begitu jelas
walaupun nilai yang diperoleh siswa lebih besar dibandingkan sebelum menggunakan metode Quantum Learning. Siswa belum seluruhnya berperan
aktif dalam proses pembelajaran baru sebatas siswa yang pintar dan berprestasi saja.
Pada siklus kedua t yang diperoleh juga lebih besar daripada t
t
dan meningkat dari siklus pertama yaitu 8.33, peningkatan hasil belajar tiap
individu pun sudah semakin terlihat jelas, hampir suluruh siswa nilainya meningkat dibandingkan sebelum menggunakan Quantum Learning. Siswa
mulai berperan aktif pada saat proses pembelajaran. Pada siklus ketiga t
yang diperoleh juga lebih besar daripada t
t
dan semakin meningkat dari siklus pertama dan kedua yaitu 9.28, peningkatan
hasil belajar tiap individu pun sudah semakin terlihat lebih jelas, secara kesuluruhan nilai yang diperoleh siswa meningkat dibandingkan sebelum
menggunakan Quantum Learning. Semua siswa sudah berperan aktif pada saat proses pembelajaran dan kelas menjadi sangat produktif.
Berdasarkan teori hasil belajar yang dikemukakan oleh Bloom pada ranah kognitif yang meliputi pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis dan evaluasi. Melalui Quantum Learning, keenam aspek pada ranah kognitif dapat dicapai dengan baik. Antara lain siswa mampu
mengingat materi yang telah diberikan oleh guru dengan cepat melalui peta pikiran, hal ini terlihat pada saat siswa mampu menjelaskan materi di depan
67
kelas serta pada saat mengerjakan soal. Pada segi pemahaman siswa mampu memahami dengan cepat materi yang telah disampaikan guru, ini terlihat dari
siswa mampu memberikan jawaban dari setiap pertanyaan, serta siswa mampu memberikan kesimpulan pada setiap akhir pelajaran. Pada segi
aplikasi siswa mampu rnenciptakan AMBAK setiap materi dan berusaha mengaktualisasikan AMBAK nya di kehidupan nyata.
Berdasarkan hasil data dari uji coba pada Siklus I, II dan III dapat disimpulkan bahwa metode Quantum Learning terbukti efektif rneningkatkan
hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa kelas VII MTs As- Syafi’iyah
03 Bekasi.
Tabel. 8 Nilai Rata-rata Sebelum dan Sesudah Diterapkannya
Metode Quantum Learning
Nilai rata-rata Siklus I
Siklus II Siklus III
Sebelum X 5.05
5.83 6.86
Sesudah Y 6.27
7.34 8.53
Dari keterangan label di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas VII dapat ditingkatkan dengan menggunakan Quantum Learning. Pada
siklus I hasil rata-rata sebelum 5.05 sedangkan sesudah 6.27, siklus II hasil sebelum 5.83 dan sesudah 7.34 karena hasil belajar siswa berangsur-angsur
meningkat. Maka, penelitian dicukupkan pada siklus III dengan hasil sesudah diterapkannya Quantum Learning 8.53.
68
Gambar 4 Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata
Sebelum dan Sesudah Diterapkannya Metode
Quantum Learning Nilai Rata-rata Sebelum dan Sesudah Diterapkannya
Metode Quantum Learning
Sebelum X Sesudah Y
E. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini peneliti tidak mendapatkan kendala besar yang mempengaruhi pelaksanaan maupun hasil penelitian. Meskipun begitu, bukan
berarti dalam pelaksanaan penelitian ini tidak ada kendala sama sekali. Ada beberapa kendala teknis antara lain keterbatasan waktu, selain itu siswa
belum terbiasa menggunakan metode ini terlihat ada beberapa siswa yang masih lambat dalam menggunakan peta pikiran pada saat proses
pembelajaran. Serta kurangnya kerjasama antara seluruh masyarakat sekolah. Seperti adanya panitia pentas seni sekolah yang masuk pada saat pelaksanaan
proses pembelajaran sehingga menyebabkan konsentrasi anak berkurang dan
keadaan kelas semakin sulit dikendalikan.
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5 5
5.5 6
6.5 7
7.5 8
8.5 9
Siklus 1 Siklus 2
Siklus 3
69
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Quantum Learning terbukti sangat efektif untuk meningkatkan hasil
belajar Sejarah Kebudayaan Islam. 2.
Hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam dapat ditingkatkan dengan menggunakan
Quantum Learning.
Karena Quantum
Learning menerapkan PAIKEM Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, efektif dan
Menyenangkan. Sehingga mampu mengatasi siswa yang tidak memiliki semangat belajar atau tidak menyukai pelajaran tertentu menjadi siswa
yang aktif ketika proses pembelajaran. Quantum Learning memiliki konsep belajar dengan menciptakan kegembiraan menyenangkan.
Kegembiraan yang dimaksud adalah bangkitnya minat, adanya keterlibatan penuh, serta terciptanya makna, pemahaman penguasaan
atas materi yang dipelajari, dan nilai yang membahagiakan pada diri siswa. Sehingga menyebabkan siswa semangat mengikuti proses
pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. 3.
Dengan suasana yang menyenangkan siswa dapat dengan mudah mengingat, memahami, dan mengaktualisasikan pengetahuannya dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan cepat selain dapat lebih menikmati belajar dan meningkatkan
hasil belajar pada siswa serta meningkatkan interaksi antara guru dan siswa.
69