Teknik Analisi Data METODE PENELITIAN

28 Adapun rumus yang penulis gunakan untuk menganalis data yang telah didapat adalah rumus Tes “t” untuk dua sampel kecil yang saling berhubungan. Secara operasional analisis dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut : 1. Mencari D Difference = Perbedaan antara skor Variabel I dan skor Variabel II. Variabel I diberi lambang X dan Variabel II diberi lambang Y, maka D = X – Y. 2. Menjumlahkan D, sehingga di peroleh ∑ D. 3. Mencari Mean dari Difference, dengan rumus M D = ∑ 4. Menguadratkan D, setelah itu dijumlahkan sehingga diperoleh ∑ 2 . 5. Mencari Deviasi Standar dan Difference SD D , dengan rumus: 6. Mencari Standard Error dari Mean of Difference, yaitu 7. Mencari t o dengan menggunakan rumus 8. Memberikan interprestasi terhadap “t o ” dengan prosedur kerja sebagai berikut: a. Menguji signifikasi t o dengan cara membandingkan besarnya t o “t” yang tercantum dalam Tabel Nilai “t”, dengan terlebih dahulu menetapkan degrees of freedom nya df atau derajat kebebasannya db, yang dapat diperoleh dengan rumus: df atau db = N – 1. b. Mencari harga kritik “t” yang tercantum pada Tabel Nilai “t” dengan berpegang pada df atau db yang telah diperoleh, baik dari taraf signifikasi 5 ataupun taraf signifikasi 1. 29 Interprestasi Data Besarnya “t o ” Intrpretasi 0,0-0,1 0,1-0,4 0,4-0,7 0,7-0,9 0,9-10 Antara variabel Xdan Y memang terdapat perbandingan, akan tetapi perbandingan itu sangat lemah atau sangat rendah. Antara variabel X dan variabel Y terdapat perbandingan yang lemah atau rendah. Antara variabel X dan variabel Y terdapat perbandingan yang sedang atau cukup. Antara variabel X dan variabel Y terdapat perbandingan yang kuat dan tinggi. Antara variabel X dan variabel Y terdapat perbandingan yang sangat kuat. 9. Menarik kesimpulan hasil penelitian. 30

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Adzkar Pamulang yang beralamat di Jalan Pinang RT.214 kelurahan Pamulang Timur kecamatan Pamulang Tangerang Selatan. Sedangkan yang dijadikan sebagai kelas pelaksanaan penelitian adalah kelas VII Mts al-Adzkar yang berjumlah 50 orang. Fasilitas penunjang pendidikan terdiri dari satu ruang kepala sekolah, satu ruang guru, satu ruang tata usaha, empat ruang kelas, empat puluh toilet, dua mushola, satu kantin, lapangan dan area parkir.

1. Visi dan Misi Madrasah Tsanawiyah Al-Adzkar

a. Visi

Terwujudnya pesantren Al-Adzkar yang modern, Unggul dalam ilmu keislaman, pengetahuan umum dan teknologi, serta mengedepankan bahasa Arab dan bahasa Inggris dalam berkomunikasi.

b. Misi

1 Mengajarkan ilmu keislaman, pengetahuan umum dan tenologi secara terpadu 2 Menyelenggaraan pendidikan tahsin dan tahfizh Al-Qur’an, serta bahasa Arab dan Inggris secara berkesinambungan 3 Membiasaan siswa dengan adab dan akhlak Islami serta hidup mandiri, sederhana dan disiplin 4 Menyelenggarakan pendidikan pesantren yang sehat, bersih, tertib dan nyaman. Keadaan guru dan siswa MTs Al-Adzkar adalah: a. Guru dan Karyawan Jumlah tenaga pengajar berikut kepala sekolah, staf, pengurus tata usaha dan tenaga lainnya yang ada di MTs Al-Adzkar berjmlah 16 orang. Rinciannya adalah 12 tenaga pengajar termasuk kepala sekolah, 31 2 orang tenaga tata usaha, 2 orang pesuruh. Guru Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Al-Adzkar adalah bapak Roni Hidayat, Lc. MA yang mengajar pada kelas VII dan VIII. b. Siswa Jumlah keseluruhan siswa MTs Al-Adzkar saat ini berjumlah 88 siswa dengan perincian pada tabel sebagai berikut: Tabel. 1 Jumlah Siswa MTs Al-Adzkar Pamulang No. Tingkat Jumlah kelas Jumlah siswa 1 VII 1 24 2 VIII 1 40 3 IX 1 44 JUMLAH 3 108

B. Situasi Kelas Sebelum Diterapkan Quantum Learning

Sebelum diterapkan Quantum Learning situasi kelas pada proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kurang kondusif, hanya beberapa siswa saja yang terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan karena pembelajaran cenderung berpusat pada gru teacher centered dengan di gunakannya metode ceramah dalam menyampaikan materi kepada siswa, sehingga guru menentukan secara mutlak materi yang ia ajarkan dan siswa hanya sekedar mendapatkan informasi atas materi yang mereka pelajari. Interaksi antara guru dengan siswa kurang dengan pada saat guru berceramah menyampaikan materi, siswa banyak yang tida fokus memperhatikan penjelasan dari guru. Hal ini dapat terlihat dari adanya siswa yang asyik mengobrol dengan teman sebangkunya, melamun, mengantuk dan mencorat-coret kertas untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan. Dan pada saat guru mempersilakan siswa untuk bertanya tidak ada yang merespon karena mereka kurang konsentrasi dan mengerti benar terhadap materi yang telah di sampaikan guru.