Pengujian Asumsi Klasik Pembahasan

Kemudian untuk 96 responden dengan persentase 74,4 memilki persepsi setuju. selanjutnya 26 responden dengan persentase 20,2 memiliki persepsi sangat setuju.

4.2. Pembahasan

Melalui data yang telah terkumpul dan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini, maka dilakukan pembahasan yang meliputi pengajuan asumsi klasik dan pengujian hipotesa.

4.2.1. Pengujian Asumsi Klasik

Untuk melakukan pengujian hipotesa, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik yang meliputi pengujian normalitas, heteroskedastisitas, dan pengujian multikolinearitas. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi linear berganda dapat dipergunakan. 4.2.1.1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Menurut Ghozali 2005 ada dua cara yang dilakuakn untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal, yakni analisis grafik dan uji statistik. 4.2.1.2. Analisis Grafik Uji normalitas dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dapat juga dengan melihat histogram dari residualnya. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik Universitas Sumatera Utara histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, demikian sebaliknya. Pada penelitian ini hasil pengolahan data menampilkan grafik normal, plot yang ada menunjukkan titik menyebar sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, demikian juga dengan grafik histogram memberikan pola distribusi normal. Maka model regresi layak dipakai untuk memprediksikan penilaian kinerja berdasarkan masukan variabel independennya yaitu rekrutmen, pelatihan dan pengembangan, karir, dan kompensasi. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.2 . di bawah ini Gambar 4.2. Normalitas Pengembangan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Universitas Sumatera Utara 4.2.1.3. Analisis Statistik Besarnya nilai Kolmogorov – Smirnov adalah 0.513 dan signifikansi 0.955, artinya data residual berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.10. dibawah ini: Tabel 4.10. One – Sample Kolmogorov – Smirnov Test 129 .0000000 N Unstandardized Residual Normal Parameters Mean a,b Std. Deviation 2.67231972 Most Extreme Differences Absolute .045 Positive .045 -.036 .513 .955 Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed Calculated from data. b. Test distribution is Normal. a. 4.2.1.4. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya terhindar dari multikolinearitas. Dimana dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF. Menurut Ghozali 2005, hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel independent dengan nilai kurang dari 0,1 dan nilai VIF tidak lebih dari 10 maka disimpulkan tidak ada multikolinearitas antar variabel independent dalam model regresi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11. Nilai variance Inflation Factor VIF dan Tolerance Unstandardized Standardized 4.2.1.5. Uji Heteroskedastisitas Variabel independent signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependent, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Hasil tampilan output SPSS dibawah ini dengan jelas menunjukkan tidak satupun variabel independent yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi nya diatas tingkat kepercayaan 5, jadidisimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Tabel 4.12. Uji Gletser Sig. Dependent Variable: absut Dependent Variable: y a. 8.368 3.252 2.573 .011 .694 .184 .293 3.779 .000 .886 1.129 .289 .113 .244 2.561 .012 .588 1.702 .152 .149 .095 1.021 .309 .620 1.612 .402 .180 .184 2.239 . 027 .790 1.265 Constant x1 x2 x3 x4 Model 1 B Std. Error Coefficients Beta Coefficients t Sig. Tolerance Collinearity Statistics VIF Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t 1 Constant 6.930 1.874 3.698 .000 x1 -.113 .106 -.099 .288 -1.068 x2 .516 .034 .065 .059 .607 x3 -.086 .086 .321 -.110 -.997 x4 .104 .096 -.174 -.164 -1.679 a. Universitas Sumatera Utara 4.2.1.6. Uji Goodness of Fit Uji Goodness of Fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu model regresi, karena variabel penelitian lebih dari dua maka kelayakan tersebut dapat dilihat dari nilai Adjusted R square. Nilai R, R Square dan Adjusted R square yang diperoleh dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 4.13. dibawah ini : Tabel 4.13. Goodness of Fit Test Model R R Square Ajusted R Square Std. Error of The Estimate 1 .582a .338 .317 2.71508 a Predictors: Constant, x4, x1, x3, x2 Pada Tabel 4.13 . diatas dapat diketahui bahwa nilai R sebesar 0,582 menunjukkan bahwa korelasi antara kinerja karyawan dengan empat variabel independennya kuat karena diatas 0,5. Nilai R square sebbesar 0,338. hal ini menunjukkan bahwa variabel- variabel bebas yang diteliti yaitu rekrutmen, pelatihan, karir dan kompensasi dapat menjelaskan 33,8 pengaruh terhadap variabel terikatnya. Sedangkan sisanya sebesar 66,2 dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak diteliti.

4.2.2. Pengujian Hipotesis