Analisis Regresi Linear Berganda

Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008. USU Repository © 2009

C. Analisis Statistik

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis Regresi Linier Berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas ambient, social, design terhadap variabel terikat niat pembelian ulang pada Carrefour Plaza Medan Fair, yang dilakukan terhadap 100 orang responden. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.16, yang menunjukkan N = 100, dengan variabel niat pembelian ulang niat, ambient factors ambient, social factors social, dan design factors design. Tabel 4.16 Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Niat 11,76 1,770 100 Ambient 12,42 1,423 100 Social 11,28 1,688 100 Design 12,05 1,533 100 Sumber: Pengolahan SPSS Pada Tabel 4.17 dapat pula dilihat bahwa seluruh variabel independen dimasukkan dalam analisis ini, atau dengan kata lain tidak ada variabel independen yang tidak digunakan, atau yang disebut dengan metode enter. Tabel 4.17 Variables EnteredRemovedb Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Design, Ambient, Sociala . Enter a All requested variables entered. b Dependent Variable: Niat Tabel 4.18 Coefficientsa Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008. USU Repository © 2009 Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 6,239 1,695 3,681 ,000 Ambient ,334 ,127 ,268 2,628 ,010 Social -,247 ,110 -,235 -2,241 ,027 Design ,346 ,125 ,299 2,753 ,007 a Dependent Variable: Niat Sumber: Pengolahan SPSS Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.18, dapat dirumuskan model persamaan Regresi Linear Berganda adalah sebagai berikut: e X X X Y + + − + = 3 2 1 346 , 247 , 334 , 239 , 6 Interpretasi model Regresi Linear Berganda: Berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat dibuat suatu interpretasi terhadap model dan hipotesis yang telah diambil sebagai berikut: a. Konstanta a bernilai 6,239, artinya bahwa jika variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 yaitu faktor ambient, social, dan design tidak ada, maka akan ada keputusan niat pembelian ulang sebesar 6,239.. b. Koefisien regresi ambient factors adalah 0,334, artinya bahwa apabila ambient factors meningkat, maka niat pembelian ulang konsumen di Carrefour Plaza Medan Fair akan meningkat sebesar 0,334, begitu pula sebaliknya, dengan asumsi variabel lainnya tetap. c. Koefisien regresi untuk variabel social factors yang diperoleh adalah -0,247, artinya jika pada social factors terjadi peningkatan, maka niat pembelian ulang konsumen akan menurun sebesar 0,247, begitu pula jika terjadi penurunan pada social factors, maka niat pembelian ulang akan meningkat sebesar 0,247. Hal ini kemungkinan disebabkan karena semakin banyak jumlah orang baik Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008. USU Repository © 2009 konsumen maupun wiraniaga di dalam toko, akan mempengaruhi perilaku pembelian konsumen pada toko yang mengarah pada minat yang berubah. d. Koefisien regresi untuk variabel design factors sebesar 0,346, yang berarti bahwa jika terjadi peningkatan pada variabel ini, maka niat pembelian ulang konsumen juga akan meningkat sebesar 0,346, begitu pula sebaliknya. Pengujian dengan Analisis Regresi Linear Berganda juga perlu dilihat normalitas, multikolinieritas, heteroskedasitas, dan autokolerasi dari variabel yag diuji ynag dapat dilihat dari hasil pengolahan SPSS. Berikut ini diuraikan hasil pengujian berdasarkan pengolahan SPSS 14,0 yang telah dilakukan: a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat variabel bebas dan variabel terikat pada model regresi memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Pada grafik P-P Plot pada Gambar 4.1 terlihat titik-titik tersebar di sekitar garis diagonal, dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Walaupun memiliki sedikit penyimpangan, model regresi memenuhi normalitas mendekati normal, sehingg a layak untuk digunakan. Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008. USU Repository © 2009 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xpect ed C um P rob Dependent Variable: Niat Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Gambar 4.1 Normal P-Plot of Regression Standardized Residual Sumber: Pengolahan SPSS Selain itu, untuk memastikan data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorv Smirnov 1 sample KS dengan melihat data residual berdistribusi normal Syafrizal, 59:2008, dengan kriteria: Jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed 0,05 maka tidak mengalami gangguan distribusi normal. Jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed 0,05 maka mengalami gangguan distribusi normal. Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008. USU Repository © 2009 Tabel 4.19 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 100 Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 1,60549853 Most Extreme Differences Absolute ,072 Positive ,062 Negative -,072 Kolmogorov-Smirnov Z ,722 Asymp. Sig. 2-tailed ,675 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber : Pengolahan SPSS Pada Tabel 4.19 dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0,675 yaitu berada diatas nilai signifikan 0,05. Sehingga dengan kata lain variabel berdistribusi normal. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk melihat ada tidaknya korelasi antara variabel independen. Jika terdapat korelasi, maka disebut dengan multikol, yaitu adanya masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tisak terjadi korelasi diantara variabel independennya. Melihat ada tidaknya multikol, dapat dilihat dari hasil besaran korelasi antar variabel independen, seperti pada Tabel 4.19, variabel-variabel independen memiliki tingat korelasi yang tidak tinggi, atau berada di bawah 95 atau 0,95. Korelasi terbesar pada variabel social yaitu -0,377 atau hanya sebesar 37,7. Maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolonieritas. Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008. USU Repository © 2009 Tabel 4.20 Coefficient Correlationsa Model Design Ambient Social 1 Correlations Design 1,000 -,299 -,377 Ambient -,299 1,000 -,159 Social -,377 -,159 1,000 Covariances Design ,016 -,005 -,005 Ambient -,005 ,016 -,002 Social -,005 -,002 ,012 a Dependent Variable: Niat Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinieritas juga dapat dilakukan dengan melihat Variance Inflation Factor VIF dan Tolerance. Jika VIF 5 dan Tolerance 1, maka variabel memiliki masalah multiko. Pada Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa variabel X 1 , X 2 , X 3 memiliki VIF 5, yaitu masing- masing adalh 1,214; 1,288; 1,379. Ini menunjukkan bahwa tidak terdapat masalah multiko pada model regresi. Hasil Tolerance juga dapat dilihat ada atau tidaknya masalah multiko. Karena Tolerance yang diperoleh ketiga variabel lebih kecil dari satu, maka dapat dikatakan juga bahwa tidak terjadi multikolinieritas pada model regresi. Tabel 4.21 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 6,239 1,695 3,681 ,000 Ambient ,334 ,127 ,268 2,628 ,010 ,824 1,214 Social -,247 ,110 -,235 -2,241 ,027 ,776 1,288 Design ,346 ,125 ,299 2,753 ,007 ,725 1,379 a Dependent Variable: Niat Sumber: Pengolahan SPSS Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008. USU Repository © 2009 c. Uji Heteroskedasitas Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji terjadinya ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Heteroskedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varian yang konstan. Model regresi yang baik adalah jika tidak terjadi heteroskedasitas. Pemeriksaan terhadap gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar scatter plot yaitu grafik yang merupakan diagram pencar residual, yaitu selisih antara nilai Y prediksi dan Y observasi. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. Jika diagram pencar tidak membentuk pola yang atau acak maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008. USU Repository © 2009 3 2 1 -1 -2 -3 Regression Standardized Predicted Value 3 2 1 -1 -2 -3 -4 R egressi on S tudent iz ed R esi dual Dependent Variable: Niat Scatterplot Gambar 4.2 Scatterplot Sumber : Pengolahan SPSS Pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa diagram pencar tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, atau dengan kata lain titik-titik pada grafik menyebar secara acak di atas maupun di bawah nol pada sumbu Y. Gambar tersebut menunjukkan bahwa model regresi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas sehingga layak dipakai untuk mengukur niat pembelian ulang di Carrefour Plaza Medan Fair berdasarkan masukan variabel-variabel bebasnya ambient factors, social factors, design factors. Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008. USU Repository © 2009 Tabel 4.21 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant ,686 1,104 ,622 ,536 Ambient ,111 ,083 ,149 1,342 ,183 Social -,029 ,072 -,046 -,404 ,687 Design -,044 ,082 -,064 -,541 ,590 a Dependent Variable: res_2 Sumber: Pengolahan SPSS Selain dengan melihat diagram pencar, uji heteroskedasitas juga dapat dilihat dengan melakukan Uji Glijser, yaitu dengan melakukan regresi pada nilai absolut residual terhadap variabel bebas. Jika pada hasil pengolahan regresi tersebut, variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi vaiabel terikat, maka terjadi heteroskedasitas, begitu pula sebaliknya. Pada Tabel 4.21 dapat dilihat bahwa tidak satupun variabel bebas yang signifikan, yaitu memiliki signifikansi lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heteroskedasitas. d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk melihat adanya hubungan antara data yang diperoleh dalam penelitian. Autokorelasi terjadi karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Tabel 4.22 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,421a ,177 ,152 1,630 1,265 a Predictors: Constant, Design, Ambient, Social b Dependent Variable: Niat Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008. USU Repository © 2009 Sumber: Pengolahan SPSS Mengetahui adanya gangguan autokorelasi dapat diketahui dengan melihat nilai Durbin-Watson DW pada Tabel 4.22 Model Summaryb, dengan ketentuan: Jika angka DW lebih kecil dari -2, maka terdapat autokorelasi positif. Jika angka DW di antara -2 sampai dengan 2, tidak terdapat autokorelasi. Jika angka DW lebih besar dari +2, maka terdapat autokorelasi negatif. Hasil pengolahan data dengan SPSS 14,0 pada Tabel 4.20 menunjukkan angka DW adalah 1,265, yang berada di antara -2 dan 2, maka model yang digunakan tidak terdapat autokorelasi.

2. Pengujian Koefisien Determinan R