Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian dan Pengupahan

3. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian dan Pengupahan

Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian dan pengupahan pada PTP. Nusantara IV Persero Medan Sumatera Utara juga cukup efektif dalam mendukung pengendalian intern gaji dan upah. Hal ini dapat terlihat sebagai berikut : a. Prosedur Personalia Prosedur personalia terdiri dari prosedur penerimaan karyawan dan prosedur pemutusan hubungan kerja. Dalam prosedur penerimaan karyawan, perusahaan telah mengadakan seleksi terhadap surat lamaran yang masuk. Setelah surat lamaran ini diseleksi maka mengadakan test penerimaan karyawan. Test ini berfungsi untuk mencari karyawan yang benar-benar cakap di bidangnya dan memilki sikap yang jujur. Dengan memilki karyawan yang bersikap jujur dan kompeten, maka pengendalian terhadap karyawan akan lebih mudah. Direksi perusahaan mengeluarkan surat pengangkatan karyawan bagi pelamar yang diterima bekerja serta membuat surat perjanjian kerja yang dibuat rangkap dua, yaitu untuk karyawan itu sendiri dan untuk perusahaan. Dalam prosedur pemutusan hubungan kerja, ada beberapa tahap yang perlu dilalui, yaitu karyawan diberikan peringatan baik secara lisan maupun tertulis. Jika tidak tampak perubahan maka perusahaan akan merundingkan dengan Serikat Pekerja Perkebunan SP Bun untuk melaksanakan hubungan kerja. Penulis melalui wawancara dengan bagian sumber daya manusia menyimpulkan bahwa pemutusan hubungan kerja ini Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009 jarang terjadi, karena sejak awal penerimaan karyawan, perusahaan telah benar-benar menyeleksi secara ketat setiap pelamar yang menghasilkan karyawan yang bertanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing. b. Prosedur Pencatatan Waktu Setiap hari karyawan mengisi dan menandatangani daftar absensi yang telah disediakan dan diawasi secara ketat. Penandatanganan dilakukan oleh karyawan itu sendiri dan diawasi langsung. Prosedur seperti ini sangat baik apabila pengawas adalah orang yang bertanggung jawab dan jujur. Sebaliknya pengawas yang tidak jujur bisa saja bekerjasama dengan karyawan melakukan penitipan absen. c. Prosedur Penggajian dan Pengupahan 1. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah Daftar gaji dan upah pada perusahaan dibuat oleh bagian sumber daya manusia. Data yang dipakai bagian Sumber Daya Manusia adalah surat- surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji dan upah bulan sebelumnya, daftar absensi. Apabila gaji karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak, maka informasi mengenai potongan PPh Pasal 21 dihitung oleh bagian kepegawaian ini, atas dasar data yang tecantum dalam kartu penghasilan karyawan. Semua data dimasukkan ke dalam komputer yang mempunyai data base setiap karyawan. Lalu akan diproses dan menghasilkan daftar gaji dan upah. Dari keterangan tersebut Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009 dapat diketahui bahwa prosedur pembuatan daftar gaji dan upah telah dilaksanakan dengan baik. 2. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah Pendistribusian gaji dan upah diberikan kepada tiap-tiap bagian yang menikmati manfaat tenaga kerja. Hal ini sangat baik untuk tetap dilaksanakan dalam rangka pengendalian yang lebih baik 3. Prosedur pembayaran gaji dan upah Pembayaran gaji dan upah oleh perusahaan dilakukan dengan cara mentransfer gaji dan upah kerekening masing-masing. Dengan cara pembayaran seperti ini maka perusahaan perlu menyiapkan rekonsiliasi bank sebagai pengendalian yang efektif untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya perbedaan diantara saldo kas menurut laporan bank dan saldo kas menurut pembukuan perusahaan. Dari hasil penelitian penulis, perusahaan telah melakukan rekonsiliasi bank setiap bulannya. Laporan slip gaji dan upah yang diberikan kepada karyawan harus disetujui oleh bagian keuangan, lalu diberikan kepada pihak yang berwenang pada masing-masing bagian. Kemudian pihak yang berwenang tersebut akan membagikan laporan slip gaji dan upah kepada setiap karyawan. Setiap karyawan harus menandatangani daftar gaji dan upah setelah menerima amplop gaji dan upah dari urusan cashier. Pencatatan setiap transaksi dibuat ke dalam buku jurnal lalu kemudian di Posting ke buku besar yang Irma Herliza Rizki : Peranan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Dalam Mendukung..., 2008 USU Repository © 2009 mana dasar pencatatannya adalah daftar gaji dan upah yang telah ditandatangani karyawan. Dari keterangan diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa secara umum perusahaan telah melakukan setiap prosedur dengan baik. Untuk itu, perusahaan perlu mempertahankan hal ini.

4. Sistem Pengendalian Intern Penggajian dan Pengupahan