pelindung utama. Kesanggupannya sebagai pemimpin domestik telah menjadi teladan generasi berikutnya sampai menghantarkannya pada kursi pemerintahan.
Solichah mewariskan semangat humanis, kesederhanaan, dan kehangatan sebagai dasar pembentukan emosional. Tentunya ini tidak terlepas dari pendidikannya
sedari kecil.
12
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Untuk lebih memudahkan dalam penulisan ini, penulis hanya membatasi dan lebih memfokuskan penulisan pada kiprah perjuangan Solichah A. Wahid
Hasyim dalam membangun dan mengembangkan perempuan melalui ormas Muslimat NU. Berkaitan dengan hal tersebut, maka masalah-masalah yang harus
dirumuskan dalam sebuah pertanyaan riset major research question ialah: 1.
Bagaimana kiprah perjuangan Solichah A. Wahid Hasyim dalam pemberdayaan ormas Muslimat NU?
2. Apa yang dilakukan Solichah A. Wahid Hasyim dalam upaya peningkatan
status dan peran perempuan melalui organisasi?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun tujuan yang ingin penulis capai adalah sebagai berikut. 1.
Untuk mengetahui eksistensi Solichah A. Wahid Hasyim dalam Muslimat 2.
Untuk memacu lahirnya penulis-penulis lain untuk menambah khazanah penulisan sejarah
12
Nurinwa Ki. S. Hendrowinoto, dkk, Ibu Indonesia dalam Kenangan, Jakarta: Bank Naskah Gramedia dan Yayasan Biografi Indonesia, 2004, h. 5-9.
3. Memberikan informasi yang terkait tentang berbagai aspek peranan
Solichah A. Wahid Hasyim dalam memajukan kaum perempuan Tentunya manfaat yang dapat penulis berikan dan harapkan dalam
penulisan ini adalah sebagai berikut. 1.
Menambah koleksi perpustakaan agar bermanfaat, mengenai sejarah tokoh Indonesia
2. Sebagai bahan penelitian awal untuk dapat dilakukan penelitian lebih
lanjut bagi yang ingin mengetahui sejarah Solichah lebih mendalam baik
kalangan akademika ataupun umum
D. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan
Tujuan studi ini adalah untuk mencapai penulisan mengenai kajian sejarah pergerakan perempuan Islam Indonesia. Oleh karenanya penulis akan
menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan sejarah feminisme, sehingga dapat menggambarkan dan menganalisa kiprah Solichah
A. Wahid Hasyim dalam ruang publik, yakni kiprahnya dalam perkembangan Muslimat NU. Maka hal inilah yang dapat penulis lakukan untuk mencari dan
meneliti data-data yang akan dijadikan sumber, baik primer atau sekunder. Dalam mengkaji permasalahan di atas penulis akan mengambil langkah
dalam menggali data yaitu sebagai berikut. 1.
Sumber Primer, yang dapat penulis lakukan dengan mengadakan kunjungan dan penelitian. Dalam hal ini, yang berupa informasi lisan yaitu
dari tokoh yang terkait. Metode sejarah ini dipergunakan sebagai metode
pelengkap terhadap bahan documenter.
13
Misalnya Ibu Asmah Syahroni selaku teman seperjuangan semasa di mengembangkan Muslimat Pusat
dan mantan Ketua Umum periode 1984-1995. Selain itu Aisyah Hamid Baidlowi yang merupakan putri kedua dari Solichah, aktif dalam Muslimat
dan mantan Ketua Umum Muslimat Pusat periode 1995-2004. 2.
Sumber Sekunder, berupa bahan pustaka yang diperlukan, yakni berisi informasi yang bersangkutan dengan sumber primer yakni dengan
menggali data-data dalam bentuk tertulis yakni informasi dari berbagai perpustakaan. Seperti perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah,
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, Perpustakaan PBNU, Perpustakaan Wahid Institute, Perpustakaan DPR RI, Data-data dari
Muslimat NU Pusat dan sebagainya. Dari data yang telah terkumpul dari berbagai sumber, kemudian
ditelaah kembali dan diklasifikasikan serta disusun sesuai jenisnya. Selanjutnya, di dalam metodologi sejarah bahwa sumber-sumber yang
telah didapat tersebut akan diverifikasi keabsahannya melalui kritik intern dan kritik ekstern.
14
Langkah berikutnya adalah menginterpretasikan data- data yang sudah dianalisa sehingga menjadi suatu karya yang utuh,
sistematis dan kronologis berdasarkan tema dari objek penelitian. Dalam teknik penulisan ini, penulis berpedoman pada buku
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang
diterbitkan oleh UIN Jakarta Tahun 2007, sehingga dalam penyajianya
13
Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1994, h. 23.
14
Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, Pamulang: Logos Wacana Ilmu, 1999, cet. Ke. 1, h. 58.
akan mendapatkan suatu karya tulis yang bernilai ilmiah baik dari segi isi maupun cara penulisannya.
E. Survey Pustaka