FAKTOR PENGHAMBAT PRODUKSI SINETRON ISLAM KTP

Namun, proses selanjutnya tetap sama, yakni menyambung dialog, memangkas adegan yang dianggap tidak mempengaruhi cerita selanjutnya, melakukan pemadatan-pemadatan adegan agar sesuai dengan durasi yang dibutuhkan. Mixing dengan ilustrasi musik, lalu QC oleh pimpinan produksi, dan terakhir mastering. Pada episode ini, durasi menjadi lebih panjang dari episode yang lainnya, yakni menjadi 90menit, dengan rincian durasi persegmen sebagai berikut:  Segmen pertama : -+ 10 menit  Segmen kedua : -+ 11 menit  Segmen ketiga : -+ 12 menit  Segmen keempat : -+ 10 menit  Segmen kelima : -+ 11 menit  Segmen keenam : -+ 12 menit 20

E. FAKTOR PENGHAMBAT PRODUKSI SINETRON ISLAM KTP

Setiap kegiatan yang dilakukan, biasanya memiliki kendala yang bisa mempengaruhi proses yang tengah dijalani. Berikut ini akan dipaparkan kendala yang dialami kerabat kerja hingga pemain selama proses produksi sinetron Islam KTP, meskipun merupakan hasil 20 Durasi cerita episode ini adalah 66 menit dengan pembagian waktu persegmen seperti diungkapkan di atas dari durasi tayang program keseluruhan selama 90 menit. Karena 24 menit yang lain digunakan oleh stasiun televisi untuk commercial break atau iklan. wawancara dari segelintir orang saja, namun cukup menjelaskan kendala yang biasanya dialami dalam proses produksi ini, sebagai berikut: 1. Pimpinan Produksi Secara keseluruhan, pimpinan produksi mengaku tidak ada kendala yang terlalu berarti, termasuk juga hubungan dengan pihak stasiun televisi yang bekerja sama dalam menyangkan sinetron Islam KTP, semua berjalan lancar. Kendala yang terjadi sebatas hanya pada kendala alam, misalnya hujan yang terus menerus hingga mengakibatkan jadwal shooting menjadi molor tertunda. Selebihnya hanya pada perubahan-perubahan skenario. Meskipun, pimpinan produksi ini mengatakan bahwa sempat terjadi sedikit kesulitan dalam menentukan artis yang cocok untuk memerankan tokoh Mamad. 2. Sutradara Sutradara, sebagai pimpinan yang paling bertanggung jawab dalam proses pengambilan gambar, mengaku sama sekali tidak mendapatkan kendala selama proses shooting Islam KTP ini berlangsung. Ketika ditanya soal kendala yang dihadapi, sang sutradara menjawab santai: “Untuk kendala besar atau kecil? Kalau saya sendiri ini tipe orang yang suka membuat masalah besar menjadi kecil dan masalah yang kecil menjadi tidak ada. Untuk sampai saat ini saya rasa kendala yang terlalu besar tidak ada. Semuanya lancar-lancar saja ”. 3. Co. Sutradara Secara keseluruhan, co. sutradara yang mengetuai tim dua juga mengaku tidak mendapatkan kendala yang berarti. Menurutnya, kendala yang mungkin terjadi hanya persoalan alam, misalnya hujan. Selain itu, keterlambatan properties sebagai sarana penunjang untuk shooting yang terkadang menyebabkan sedikit kesal karena harus menunggu. 4. Camera Person kameramen Camera persons mengatakan kendala yang dialami biasanya lebih banyak berupa kendala alam atau cuaca, meskipun bukan berarti tidak ada kendala yang lainnya. Kendala alam yang sering dialami yaitu, hujan. Jika turun hujan, secara langsung set tempat shooting yang telah siap untuk digunakan, harus dibereskan kembali dan shooting diundur hingga hujan berhenti untuk menjaga keamanan kamera yang merupakan alat elektronik, dari terpaan air hujan dan kenyamanan kru serta pemain. Yang merupakan kendala alam juga berupa day for night atau usaha menampilkan malam seperti siang, dikarenakan berbagai hal. Salah satunya karena banyak pemain yang memiliki kesibukan lain, sehingga harus disesuaikan jadwal pemain, atau pembagian tim produksi menjadi dua juga menyebabkan tim yang satu dengan tim yang lain saling menunggu giliran artisnya, sehingga menjadi banyak waktu terbuang, bahkan jadwal yang molor tertunda sehingga tidak sesuai scene yang sudah ditargetkan. Namun di pihak lain, scene harus dituntaskan. Selain itu, kendala alat juga terkadang terjadi. Meskipun dengan frekuensi yang sangat jarang. Seperti, kerusakan kamera atau VTR. 5. Lightingman penata cahaya Tidak terlalu berbeda dengan camera persons, kendala yang dialami bagian lighting penata cahaya tidak lepas dari kendala alam. Hujan membuat suasana shooting menjadi tidak nyaman. Untuk waktu-waktu tertentu terkadang shooting tetap dilakukan meski diguyur air hujan. Keharusan day for night juga menjadi kendala yang cukup sulit bagi bagian penata cahaya, karena harus membuat suasana gelap malam menjadi terang benderang seperti siang hari untuk memenuhi tuntutan skenario. Terlalu banyak set juga menjadi salah satu kesulitan yang lumayan berarti, karena harus berkali-kali menata kembali set yang berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. 6. Soundman penata suara Menurut penata suara, kendala biasanya berasal dari crowded kebisingan lapangan. Seperti bunyi-bunyian „tototetot’, suara hujan, suara azan, atau suara-suara lainnya yang dapat mengaburkan suara pemain. Sebagai penata suara, ia harus bermain di mixer untuk menciptakan hasil vocal pemain yang jelas meski mendapat gangguan dari sekitar. 7. Artispemain a. Idrus Madani sebagai Bang Ali Nurdin Sebagai artis yang memerankan tokoh yang nyentrik, paham agama, dan seseorang yang memiliki indra ke-enam, Idrus mengaku bahwa sebagai manusia biasa ia mengalami kesulitan. Tetapi kesulitan tersebut menjadi tidak terlalu berarti karena ia berusaha selalu mendiskusikan perannya bersama sutradara, berkonsentrasi dalam setiap adegan, dan terus belajar untuk mendalami tokoh yang diperankannya. b. Lionil Hendrik sebagai Jami Onil, begitu ia kerap disapa, mengaku tidak mengalami kesulitan sedikitpun. Seperti pemain yang lainnya, Onil membiasakan diri berdiskusi dengan sutradara dan mendengarkan semua yang dikatakan oleh sutradara. Ia hanya membaca skenario yang diberikan, lalu menggunakan feeling ketika memerankannya di depan kamera. Selain itu, kendala yang mungkin terjadi adalah keterlambatan perpindahan dari satu set ke set yang lain. Sehingga terkadang mendapat teguran dari sutradara. c. Dian Ristiani sebagai Ibunda Jami Dian adalah salah satu pemain pendukung dalam sinetron ini, ia mengaku tak ada kesulitan dalam memerankan tokoh sebagai ibu di sinetron ini. Semua ia jalani dengan mudah, cukup dengan membaca skenario dan memahaminya. 8. Editor Editor mengaku banyak ditemukan kesulitan dalam editing, biasanya yang sering terjadi adalah penulisan time code yang tidak sesuai dengan hasil rekaman di video. Selain itu, meskipun jarang, kendala juga muncul dari kesalahan kostum yang dipakai pemain. Selain kendala yang berasal dari kesalahan manusiawi, terkadang kendala juga berasal dari alat, misalnya dari mesin atau dari VTR. 9. Penulis Skenario Penulis skenario dalam sinetron ini merupakan penulis dalam tim yang berjumlah enam orang. Ketua atau pimpinan penulis skenario sinetron ini mengatakan, bahwasanya tak ada hambatan dalam penulisan skenario. Yang ada hanya kebutuhan akan kesabaran yang lebih. Karena setiap dari mereka memiliki watak dan keinginan yang berbeda, sehingga terdapat sedikit kesulitan dalam menyatukan keinginan tersebut. Selebihnya, hanya kendala manusiawi yang bisa dirasakan oleh siapa saja, yakni bosan. Kebosanan terkadang mengganggu konsentrasi dalam menulis skenario, namun mas Warid memiliki kiat khusus, yakni menyelesaikan skenario pada pagi hari saat fikiran dan semangat masih fresh, namun pada saat bosan itu sangat mengganggu, disiasati dengan sholat. Dan yang terpenting adalah selalu menjaga wudhu selama proses penyelesaiannya, agar tidak terganggu konsentrasinya. 87

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dijabarkan dalam bab ini, merupakan kesimpulan yang didapat dengan merujuk kepada perumusan dan tujuan yang telah penulis uraikan pada bab awal, sebagai berikut: 1. Layaknya sebuah program yang lainnya, sinetron Islam KTP terlebih dahulu melalui tahap pra produksi atau perencanaan. Dalam proses perencanaan ini, ide awal muncul dari tim kreatif. Ide tersebut kemudian diajukan kepada produser, setelah disetujui, baru dilaksanakan pengembangan dari ide atau gagasan tersebut. Dalam perjalanannya tim kreatif terus memantau isi cerita untuk melakukan pengembangan-pengembangan ide. Namun, materi sepenuhnya muncul dari gagasan penulis skenario, yang berasal dari ulama, buku-buku Islam, serta al- Qur’an. Perencanaan dalam program sinetron Islam KTP ini, meliputi: penemuan ide, menetapkan organisasi pelaksana produksi, rancangan biaya produksi, pencarian artis, serta pencarian lokasi produksi.