e. Editing Online dengan teknik digital
Editing online dengan teknik digital sebenarnya tinggal penyempurnaan hasil editing offline dalam komputer, sekaligus
mixing dengan musik ilustrasi atau efek gambar misalnya perlu animasi atau wipe effect dan suara sound effect atau
narasi yang harus dimasukkan. Sesudah semua sempurna, hasil online ini kemudian dimasukkan kembali dari file menjadi
gambar pada pita Betacam SP atau pita dengan kualitas broadcast standar. Setelah program dimasukkan pita, boleh
dikatakan pekerjaan selesai dan kelanjutannya adalah bagian dari pekerjaan di stasiun televisi.
Kelima langkah utama pasca produksi tersebut merupakan hal yang sangat penting bagi seorang produser, penulis naskah, dan sutradara.
Karena, hal tersebut dapat menghasilkan sebuah tayangan yang menarik dan enak ditonton.
9
B. Pengertian Program
Secara etimologi, Kata “program” berasal dari bahasa Inggris yaitu
Programme penulisan gaya bahasa Inggris atau Program penulisan gaya Amerika, yang berarti acara atau rencana.
10
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, program adalah acara seperti sebuah siaran, pagelaran, dsb.
11
Secara terminologis, Undang-
9
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, h. 44
10
Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio Televisi, Jakarta: Kencana, 2008 cet. ke-1, h. 97
undang Penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara, tetapi menggunakan “siaran” yang didefinisikan sebagai
pesanrangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata “program” lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia
daripada kata “siaran” untuk mengacu pada pengertian acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran
untuk memenuhi kebutuhan audiensnya.
12
Secara teknis penyiaran televisi, program televisi diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran
televisi dari hari ke hari, dari jam ke jam setiap harinya. Dalam program siaran dikenal berbagai istilah yang sering digunakan, diantaranya, sebagai
berikut: 1.
Siaran, yakni mata acara atau rangkaian mata acara berupa pesan-pesan dalam bentuk suara, gambar atau suara dan
gambar yang dapat di dengar dan atau dilihat oleh khalayak dengan menggunakan pesawat penerima siaran televisi
dengan atau tanpa alat bantu. 2.
Penyiaran, yakni seluruh kegiatan yang memungkinkan terselengaranya siaran radio dan atau siaran televisi yang
meliputi segi idiil, perangkat lunak dan perangkat keras melalui sarana pemancar atau sarana transmisi di darat atau
di antariksa
dengan menggunakan
gelombang
11
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998 cet. ke-1, h. 702
12
Morissan, M.A, Media Penyiaran, Strategi Mengelola Televisi, Tangerang: Pustaka Sinar Harapan, 1996, h. 62
elektromagnetik atau transmisi kabel, serat optik, atau media lainnya, dipancarluaskan untuk dapat diterima oleh
khalayak dengan pesawat penerimaan radio dan atau pesawat penerima siaran televisi dengan alat bantu.
3. Pola acara, yakni susunan mata acara yang memuat
penggolongan jenis, hari, waktu dan lamanya serta frekuansi siaran setiap mata acara dalam satu periode
tertentu sebagai panduan dalam penyelenggaraan siaran. 4.
Acara Siaran, yakni program siaran, jadwal, rencana siaran dari hari ke hari dan dari jam ke jam.
5. Format Acara, presentasi suatu program siaran. Misalnya,
talkshow, variety show, features, format reportase, sinetron drama, musik, dll.
6. Kelompok Acara, yakni pengelompokkan acara di
Indonesia berpedoman pada klasifikasi Unesco, yang pengelompokkannya didasari oleh maksud dan tujuan
acara-acara siaran. Pembagian itu meliputi: pemberitaan dan penerangan, pendidikan, kebudayaan, dan hiburan.
7. Judul Acara. Nama title dari suatu mata acara; misalnya:
Liputan 6, Lenong Rumpi, Rumah Masa Depan, Mega Sinetron, Lintasan Berita, dan lain-lain.
8. Judul Cerita, yakni judul dari nama-nama cerita tiap
episode.
9. Jenis Acara Siaran, yakni jenis-jenis acara yang terdapat
dalam kelompok acara; seperti: pemberitaan Liputan 6, pendidikan Pembinaan Bahasa Indonesia, penerangan
Siaran Pedesaan,
hiburan variety
music, dan
kebudayaan Jejak Rasul, dll.
13
Di atas merupakan istilah-istilah yang paling sering digunakan dalam sebuah programa siaran baik pada stasiun radio yang menampilkan
siaran berbentuk suara, maupun pada stasiun televisi yang menampilkan siaran berbetuk suara dan gambar.
Pada umumnya isi program siaran di televisi maupun radio meliputi acara seperti diterangkan berikut dengan tentunya penggunaan
berbagai nama berbeda sesuai dengan keinginan stasiun televisi masing- masing. Yakni, News Reporting Laporan Berita, Talk Show, Call-in
Show, Documentair, MagazineTabloid, Rural Program, Advertising, EducationInstructional,
ArtCulture, Music,
Soap OperasSinetronDrama,
TV Movies,
Game ShowShow,
ComedySituation Comedy, dan lain-lain.
14
Berbagai jenis program siaran tersebut bukanlah sesuatu yang mutlak harus ada semuanya. Acara-acara tersebut sangat bergantung dari
kepentingan masing-masing stasiun penyiaran televisi yang bersangkutan.
13
RM. Soenarto, Programa Televisi dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran, Jakarta: FFTV-IKJ Press, 2007, cet. ke-1, h. 3-5
14
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi; Menjadi Reporter Profesional,Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008 h. 9
Pada umumnya memang sebagian besar dari contoh jenis program di atas tersebut adalah acara-acara disiarkan oleh stasiun penyiaran televisi.
C . Pengertian Sinetron
Istilah sinetron merupakan singkatan dari sinema elektronika. Elektronika dalam sinetron itu lebih mengacu pada mediumnya, yaitu
televisi atau televisual yang merupakan medium elektronik selain radio. Sinema elektronik atau yang lebih popular dalam akronim sinetron
adalah sandiwara bersambung yang disiarkan oleh stasiun televisi. Dalam bahasa Inggris, sinetron disebut soap opera opera sabun, sedangkan
dalam bahasa Spanyol disebut telenovela.
15
Istilah sinetron lazimnya digunakan oleh masyarakat luas. Bahkan istilah itu telah menjadi istilah
baku dalam perfilman Indonesia. Sinetron bersifat pendagogik pendidikan dan propagandis bagi masyarakat.
Adapun pengertian sinetron sendiri menurut Undang-undang Perfilman ayat 1 pasal 1 adalah:
Pengertian sinetron sama dengan pengertian film, yaitu karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi pandang dengan yang
dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada seluloid, pita video, piringan video, dan bahkan hasil penemuan teknologi lainnya dalam
segala bentuk, jenis dan ukuran melalui kimiawi, proses elektronik atau
15
http:id.wikipedia.orgwikiSinetron , diakses tanggal 30 Agustus 2010, pukul 11:45
WIB
proses lainnya dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik atau yang
lainnya.
16
Dramasinetron memiliki berbagai jenis cerita, setiap jenis tentunya memiliki cirinya masing-masing. Beberapa jenis itu antara lain:
1. Drama Tragedi
Cerita drama yang termasuk jenis ini adalah cerita yang berakhir dengan duka lara atau kematian.
2. Drama Komedi
Komedi merupakan salah satu jenis sinetron yang paling digemari oleh penonton. Komedi menyajikan cerita lucu
semua konflik untuk menimbulkan kesan lucu. Jenis drama ini dapat digolongkan menjadi beberapa jenis lagi:
a. Komedi Situasi, cerita lucu yang kelucuannya bukan
berasal dari para pemainnya, melainkan karena situasinya. Antara lain, Kecil-kecil jadi manten.
b. Komedi Slapstik, cerita lucu yang diciptakan dengan
adegan menyakiti para pemainnya, atau dengan gerakan vulgar dan kasar. Antara lain, Jinny Oh
Jinny.
16
Draft Naskah Akademis Rancangan Revisi UU Perfilman. Dept. Kebudayaan Pariwisata. Dirjen Nilai Budaya Seni dan Film. Direktorat Perfilman. 2006. H.7
c. Komedi Satire, cerita lucu yang penuh sindiran
tajam. Antara lain, Wong Cilik. d.
Komedi Farce, cerita lucu yang bersifat dagelan, sengaja menciptakan kelucuan-kelucuan dengan
dialog dan gerak laku lucu.
17
3. Drama Horor
Jenis ini menampilkan cerita dan pengadeganan dengan tujuan menimbulkan rasa takut melalui hal-hal yang
menyeramkan. Misalnya sinetron Di sini Ada Setan dan Sunder Bolong.
4. Laga
Cerita laga berisi tentang kisah yang menampilkan banyak adegan perkelahian atau pertempuran. Sinetron dengan
cerita laga, misalnya Misteri Gunung Merapi. 5.
Melodrama Jenis ini bersifat sentimental dan melankolis. Ceritanya
cenderung terkesan mendayu-dayu dan mendramatisir kesedihan. Tokoh protagonis dibuat semenderita mungkin.
Sinetron jenis ini antara lain, Bidadari. 6.
Drama Sejarah Drama sejarah adalah cerita jenis drama yang menampilkan
kisah sejarah masa lalu, baik tokoh maupun peristiwanya.
17
Elizabeth Lutters, Kunci Sukses Menulis Skenario, Jakarta: PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia, 2004, h.35
Selain jenis yang telah disebutkan di atas, sinetron di Indonesia memiliki tema-tema yang bisa dikatakan hampir semuanya sama. Tema itu
sendiri adalah pokok pikiran dalam sebuah karangan. Atau dalam sinetron, tema juga dapat dikatakan sebagai dasar cerita yang ingin disampaikan
oleh pemilik ide atau penulis skenario. Tema yang cukup laris dalam sinetron-sinetron Indonesia saat ini,
antara lain sebagai berikut:
18
1 Percintaan
Tema seperti ini banyak menghiasi sinetron atau film di Indonesia. Tema ini ditandai dengan pembubuhan kata
„cinta’ itu sendiri pada judul sebuah sinetron. Seperti: Cinta Fitri, Cinta Indah, Siapa Takut Jatuh Cinta.
2 Rumah Tangga
Tema ini biasanya bercerita tentang problema rumah tangga atau keluarga. Seperti: Keluarga Cemara, Noktah Merah
Perkawinan. 3
Perselingkuhan Tema ini bercerita tentang seorang suami atau istri yang
tertarik pada laki-laki atau wanita lain. Yang biasanya berkisar pada masalah tentang sepasang suami yang
mengalami konflik dalam rumah tangganya lalu salah satu
18
Elizabeth Lutters, Kunci Sukses Menulis Skenario, h.38
atau keduanya berhubungan dengan wanita atau laki-laki lain.
4 Persahabatan
Tema ini biasanya bercerita tentang kehidupan anak atau remaja yang bersekolah dalam sekolah yang sama lalu
membentuk geng. Ceritayang selalu ditonjolkan seputar kehidupan tokoh utama dengan teman-teman satu geng-
nya. Seperti, Kepompong, Arti Sahabat, Get Merried The Series.
5 Kepahlawanan
Tema ini biasanya digunakan dalam sinetro yang ditujukan untuk anak-anak. Tokoh utama digambarkan sebagai
seseorang yang
hebat serta
memiliki kelebihan
dibandingkan tokoh yang lainnya. Seperti, Panji Manusia Milenium, Anak Ajaib.
6 Religius
Sinetron jenis ini berorientasi pada tema-tema keagamaan dan tidak melulu berpihak pada agama mayoritas saja.
Konflik-konflik dan plot banyak disisipi pemikiran- pemikiran keagamaan, demikian pula dengan tokoh-
tokohnya. Seperti, Do’a Membawa Berkah, Para Pencari
Tuhan.
Selain jenis sinetron yang dominan ada di Indonesia, berikut akan dituturkan unsur-unsur yang selalu ada dalam sebuah produksi, sebagai
berikut: a
Produser Produser adalah orang bertanggung jawab atas pembuatan
sinetron baik bersifat hidup atau rekaman video. Ia juga bertanggung jawab atas pembiayaan produksi sebuah
sinetron. b
Sutradara Sutradara adalah orang yang memimpin pertunjukkan atau
pementasan di
bidang artistik.
Ia merencanakan,
memutuskan, mengarahkan, mewujudkan, dan bertanggung jawab secara artistik dari sinetron yang telah dibuat.
c NaskahScript
Naskah merupakan idegagasan suatu cerita. Naskah memuat penjelasan serta perkembangan sebuah ide atau
konsep yang secara operasional dapat dibuat visualnya. Oleh karena itu, penulis naskah dituntut untuk dapat
berimajinasi secara kreatif, dengan didukung oleh fakta berupa visual yang operasional, artinya dapat dijabarkan
dalam bahasa gambar yang jelas.
d ArtisAktor
Artis atau aktor adalah orang yang memerankan peran atau tokoh dalam cerita. Mereka memainkan peran sesuai
dengan naskah yang telah dibuat. e
Engineering Mereka adalah orang yang harus menyiapkan segala hal
yang berkaitan dengan alat-alat produksi, seperti kamera, mik dan listrik.
f Kostum
Walaupun kostum bukan sesuatu hal yang paling penting dalam sebuah produksi pembuatan sinetron, kostum juga
harus diperhatikan. Orang yang bekerja di bagian kostum, menentukan kostum para pemain agar sesuai dengan cerita
sinetron tersebut. g
Make-upTata rias Hal ini juga harus diperhatikan. Mereka merias para pemain
atau artis sesuai dengan karakter yang harus dimainkan. Di atas merupakan unsur-unsur yang harus ada dalam sebuah
proses produksi, baik yang formatnya sinetron drama, talk show, maupun yang lainnya.
Memproduksi sebuah sinetron, tata laksana kerjanya hampir sama dengan memproduksi film. Diperlukan perencanaan dan persiapan yang
matang sebelum produksi berlangsung. Produksi program sinetron
biasanya lahir dari sebuah gagasan. Lewat suatu riset, gagasan diolah menjadi suatu skenario. Ketika skenario sudah siap, maka produser
–orang yang bertanggung jawab pada sebuah program- kemudian mengumpulkan
staff untuk memilh sutradara, menentukan jadwal kerja, dan menetapkan estimasi biaya produksi.
19
Program sinetron dalam televisi memliki berbagai corak. Sinetron lepas adalah sinetron yang satu kali tayang selesai, sementara itu terdapat
sinetron serial. Sinetron serial memiliki format yang berbeda-beda pula. Yang disebut telenovela adalah bentuk sinetron yang corak sajiannya
bagaimana novel. Sinetron bercorak telenovela episode-episodenya berjumlah banyak, tetapi bisa juga berjumlah sedikit atau sering disebut
miniseri, biasanya jumlahnya tidak lebih dari 6 episode. Telenovela sebagaimana sebuah novel adalah sinetron dengan
cerita bersambung. Jadi apabila penontonnya tidak mengikuti 2 atau 3 episode meskipun tokoh utamanya sama, mereka akan kehilangan alur
cerita. Berbeda dengan sinetron serial, penonton dapat mengikuti episode secara meloncat-loncat tanpa kehilangan alur cerita.
Sinetron serial
biasanya memliki
benang merah
untuk menghubungkan episode yang satu dengan episode yang lain. Benang
merah ini dapat menggunakan tiga kemungkinan. Pertama, tempat
19
Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Siaran Televisi, Jakarta: Grasindo, h. 154-155
kejadian. Kedua, tokoh yang menjadi sentral figure atau tokoh utama. Ketiga, kejadian khusus yang selalu menjadi pokok permasalahan.
20
20
Fred Wbowo, Dasar-dasar Produksi Siaran Televisi, h. 159-160
38
BAB III PT. MULTIVISION PLUS DAN SINETRON ISLAM KTP
A. Sekilas Tentang PT. Multivision Plus
Sinetron Islam KTP merupakan sinetron produksi oleh PT. Multivision Plus Jakarta, maka terlebih dahulu akan dipaparkan sedikit
tentang Multivision Plus. PT. Tripar Multivision Plus atau Multivision Plus adalah sebuah perusahaan produksi film Indonesia yang didirikan
tahun 1990 di Jakarta setelah munculnya TVRI Jawa Barat dengan modal Rp. 250 Juta.
Multivision Plus didirikan oleh Raam Jethmal Punjabi yang lebih dikenal dengan nama Raam Punjabi. Dia adalah seorang anak keturunan
India yang lahir di Surabaya, 6 Oktober 1943. Anak ketiga dari tujuh bersaudara ini memang sudah tertarik pada dunia perfilman sejak kecil. Ia
dan saudara-saudaranya sering keluar masuk bioskop. Ia bahkan sampai hapal nama-nama artis dan jalan cerita dari semua film yang ditayangkan
pada waktu itu.