Pra-Produksi Perencanaan Produksi Program Televisi

16 BAB II TINJAUAN TEORI

A. Perencanaan Produksi Program Televisi

1. Pra-Produksi

Produksi yang bernilai atau berbobot hanya dapat diciptakan oleh seorang produser yang memiliki visi. Dalam merencanakan sebuah produksi program televisi, seorang produser professional akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam, yaitu materi produksi, sarana produksi equipment, biaya produksi financial, organisasi pelaksana produksi, dan tahapan pelaksanaan produksi. 1 Dalam sebuah proses produksi program televisi,keberhasilan sebuah produksi program televisi sangat ditentukan oleh keberesan tahap perencanaan dan persiapan. Labib mengutip John Fiske dan John Hartley yang mengatakan bahwa “televisi dikonstruksi dan merupakan hasil dari pilihan manusia, keputusan-keputusan budaya dan tekanan- tekanan sosial….[Mereka] melihat televisi dari dua sudut pandang dari sudut isi dan cara penyajiannya. Dari sudut isi, keduanya setuju dengan pernyataan Marshal Macl uhan, bahwa televisi adalah “review mirrorism”, artinya televisi merupakan media baru yang mampu mengekspioitasi potensi-potensinya 1 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007, cet. I, h.23 dalam arti media ini melakukan proses penggantian terhadap realitas, dalam istilah Jalaluddin Rachmat disebut “realitas tangan kedua”. 2 Maka, pada tahapan perencanaan ini harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, agar proses selanjutnya dapat berjalan dengan baik dan lancer. Bermula dari timbulnya ide atau gagasan dan berpijak dari ide atau gagasan ini, produser mulai mengerjakan berbagai kegiatan untuk menghubungkan berbagai data yang diperlukan, untuk bahan pengembangan ide atau gagasan tersebut. Akhirnya produser yang bersangkutan bekerja sama dengan pengarah acara atau sutradara serta penulis naskah. Bahan-bahan yang terkumpul kemudian dirangkai oleh penulis naskah menjadi suatu naskah, sesuai dengan format program yang telah ditentukan. 3 Pra-produksi merupakan tahap paling penting dalam sebuah produksi televisi. Pra-produksi, merupakan semua tahapan persiapan sebelum sebuah produksi dimulai. Makin baik sebuah perencanaan produksi, maka akan memudahkan nantinya dalam produksi. Jika tahap ini telah terlewati, maka sebenarnya sudah tujuh puluh lima persen tahapan keseluruhan produksi. Pada perencanaan program melibatkan berbagai keputusan yang tidak hanya mengenai program itu sendiri namun juga 2 Muh. Labib, Potret Sinetron Indonesia Antara Realitas Virtual dan Realitas Sosial, Jakarta: PT Mandar Utama Tiga Books Divission, 2002, cet. ke-1, h. 14 3 Drs. Darwanto, S.S, Televisi sebagai Media Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007 h. 175 aspek yang terlibat seperti nama program, format acara yang akan disajikan, sasaran program, dan juga tujuan program. Menurut J.B Wahyudi, praproduksi perencanaan adalah semua kegiatan sampai dengan pelaksanaan liputan shooting. Yang termasuk kegiatan praproduksi antara lain, penuangan ide gagasan ke dalam outline, pembuatan formatskenariotreatment; script, storyboard, program meeting, hunting peninjauan lokasi liputan, production meeting, technical meeting, pembuatan dekor, dll. 4 Beberapa aspek tersebut harus dapat dipahami sebelum produksi dilaksanakan oleh kru-kru yang terlibat. Secara sederhana, tahap praproduksi dapat dibagi menjadi, sebagai berikut: a. Penemuan Ide Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah dalam mengembangkan gagasan menjadi sebuah naskah atau skenario. Naskah yang telah rampung inilah yang akan menjadi materi produksi yang akan dibuat visualnya. b. Perencanaan Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja Time Schedule, penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi dan 4 J.B. wahyudi, Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992, h. 97 crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya, dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti. Sudah menjadi keharusan bahwa suatu kegiatan diwali dengan langkah perencanaan. Perencanaan yang baik akan memperlancar proses kegiatan dan akan menuntun setiap langkah yang diambil menuju ke arah tujuan yang hendak dicapai. Awalnya ide atau gagasan. Bila kita sudah yakin bahwa suatu ide atau gagasan adalah baik dan pantas untuk diangkat menjadi informasi audiovisual garak, langkah selanjutnya adalah menentukan terlebih dahulu apa yang menjadi tujuan dari kegiatan yang akan dilakukan. Bila tujuan telah diketahui dengan pasti, rencana terhadap idegagasan tadi dapat segera dituangkan di atas kertas. Perencanaan di atas kertas ini merupakan imajinasi yang dituangkan di atas kertas yang nantinya akan diproduksi di lapangan. Apa yang direncanakan di atas kertas itulah yang akan dibuatkan audiovisualnya, sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. 5 c. Persiapan Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perizinan, dan surat menyurat. Latihan para artis dan 5 JB. Wahyudi, Teknologi Informatika dan Produksi Citra Bergerak, h.93 pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang dibutuhkan. Perencanaan yang dibuat di atas kertas, berupa outline, skenariotreatment, script, story board, perencanaan lokasi, dekorasi, lighting, biaya, peralatan pendukung, transportasi, jadwal kegiatan, pemainartis pendukung, dan perencanaan lain yang mendukung proses produksi dan pasca produksi. Dalam perencanaan tersebut sangat diperlukan dibuat daftar: 6 1 Daftar utama yang memuat segala sesuatu yang diperlukan untuk shooting dan untuk keperluan sebelum produksi. 2 Outline, yang berisi tanggal, topik, tujuan, pemeran, jalan cerita; 1 inti cerita, 2 sub inti cerita, 3 klimaks, 4 sub klimaks, 5 penutup, 6 credit title, 7 situasi pembuka, 8 model, 9 musik, 10 efek suara, 11 unsur khusus, 12 lokasi 13 durasi. 3 Jadwal waktukegiatan, yang memuat jadwal praproduksi, produksi, hingga pascaproduksi yang dibuat dengan perencanaan yang matang. Agar tidak menyimpang dari waktu yang ditentukan. 4 Rencana pembiayaan. 5 Daftar peralatan, yang berisi alat-alat produksi yang digunakan selama proses produksi dilakukan. 6 JB. Wahyudi, Teknologi Informatika dan Produksi Citra Bergerak, h.94 6 Daftar kerabat kerja, berisi tentang orang-orang yang terlibat langsung dalam sebuah produksi produksi, misalnya sutradara, penulis skenario, kamerawan, soundman, dll. 7 Daftar artis. 8 Daftar lokasi. 9 Daftar properties. Daftar ini memuat semua sarana penunjangatau pendukung yang digunakan oleh artis, artis pendukung, dan tamu.

2. Produksi