selama kegiatan program berlangsung baik yang berasal dari dana awal yang ditempatkan pemerintah maupun dana-dana simpanan milik KJKSUJKS
penerima.untuk itu bank pelaksana juga bertanggung jawab terhadap akurasi data hasil pengawasan dan monitoring.
32
Oleh karenanya, peran LPDB-KUMKM sebagai Badan Layanan Umum BLU Kementerian Negara Koperasi dan UKM harus bisa
menjadi solusi untuk masalah klasik mengenai permodalan koperasi dan usaha kecil menengah.
32 Ibid, h. 266
48
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Berdirinya LPDB-KUMKM
Peran Koperasi, Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Menengah KUMKM sangat penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi rakyat serta
dalam mewujudkan kehidupan demokrasi ekonomi yang mempunyai ciri-ciri demokratis, kebersamaan, kekeluargaan, dan keterbukaan. Pemerintah dalam hal ini
Kementerian Negara Koperasi dan UKM memiliki komitmen untuk memperkokoh permodalan KUMKM serta mengembangkan lembaga keuangan KUMKM,
mengingat bahwa permodalan merupakan salah satu sumber kekuatan bagi pengembangan usaha KUMKM. Untuk mencapainya, Kementerian Negara Koperasi
dan UKM melaksanakan program penyaluran dana bergulir dengan persyaratan yang mudah dan pemberian fasilitas penjaminan kredit, yang dikelola oleh unit organisasi
di lingkungan Kementerian Negara Koperasi dan UKM.
1
Jumlah pengusaha yang tergolong Usaha Mikro dan Kecil di Indonesia saat ini mencapai lebih dari 42 juta unit. Jumlah besar ini merupakan potensi yang sangat
signifikan untuk diberdayakan dalam rangka pengentasan kemiskinan serta menanggulangi pengangguran. Dalam masa krisis ekonomi beberapa waktu yang lalu,
di mana mayoritas pengusaha besar berjatuhan, ternyata Usaha Mikro dan Kecil dapat bertahan, sehingga mampu memberikan kontribusi dalam menggerakan roda ekonomi
1
LPDB-KUMKM, Rencana Strategis Bisnis, Jakarta: LPDB-KUMKM, 2006, h.1-2.
nasional. Hal ini menunjukkan bahwa potensi ekonomi rakyat tidak dapat diabaikan terutama daya tahannya dalam menghadapi situasi yang sulit.
Namun, permasalahan permodalan tampaknya masih menjadi ganjalan utama dalam pengembangan KUMKM di mana kemampuan pemupukkan modalnya relatif
masih sangat terbatas. Di lain pihak, akses KUMKM terhadap sumber-sumber permodalan dan pembiayaan juga masih sangat terbatas, akibat belum
berkembangnya usaha yang memiliki kelayakan ekonomi dan rendahnya kredibilitas dihadapan kreditur. Kondisi ini telah membelit KUMKM sebagai usaha ekonomi
yang terus-menerus berada pada posisi marginal. Pendirian Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah LPDB-KUMKM, merupakan babak baru dalam Sejarah Pengelolaan Keuangan Negara. Di awali dengan diterbitkannya Undang-Undang Keuangan
Negara Nomor 17 Tahun 2003 yang didalamnya terdapat hal-hal baru danatau perubahan mendasar dalam ketentuan Pengelolaan Keuangan Negara. Sejalan dengan
itu, pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang Perbendaharaan Negara Nomor 1 Tahun 2004, khususnya pasal 68 dan 69 yang secara spesifik mengatur tentang
perlunya peran Badan Layanan Umum BLU yang dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
2
2
LPDB- KUMKM, “Sejarah Singkat Dana Bergulir” artikel diakses pada 5 Januari 2009 dari
http:www.danabergulir.comsejarah_singkat_LPDB
Dalam rangkaian tersebut, pemerintah kemudian menerbitkan Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan R.I. dan Menteri Negara Koperasi Dan UKM Nomor
468aKMK.012004 dan Nomor 07SKBM.KUKMX2004 Tentang Pendirian Badan Layanan Dana Bergulir BLDB Kementerian Negara Koperasi dan UKM,
selanjutnya terbit Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pola Pengelolaan Badan Layanan Umum PPK-BLU.
Sebagai tindak lanjut dari perkembangan tersebut, Menteri Negara Koperasi Dan UKM kemudian mempersiapkan semua persyaratan yang diperlukan dalam rangka
pendirian Badan Layanan Umum, yang kemudian memperoleh persetujuan pembentukan satuan kerja dengan nama Lembaga Pengelola Dana Bergulir LPDB,
oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor B1955M.PAN82006. Selanjutnya
diterbitkan Peraturan
Menteri Negara
Koperasi dan
UKM No.19.4PerM.KUKMVIII2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja LPDB-
KUMKM. Sedangkan ijin Penerapan Pola Pengelolaan Badan Layanan Umum PPK- BLU bagi LPDB-KUMKM, telah ditetapkan dengan terbitnya Surat Persetujuan
Menteri Keuangan Nomor: KEP-292MK.S2006 tentang Penetapan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah pada
Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
PPK-BLU. Pendirian LPDB terutama bertujuan untuk mengembangkan dan menyediakan
akses pembiayaan bagi KUMKM melalui pola dana bergulir. Di samping itu, LPDB