PENUTUP Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) sebagai alternatif lembaga keuangan dalam pemberdayaan ekonomi rakyat

fiskal yang dilakukan Rasulullah, Rasulullah pun sanagt memperhatikan distribusi pendapatan antara kaum anshar yang rata-rata merupakan orang yang mampu, dengan kaum muhajirin yang pada saat itu hijrah dan keadaan keuangan mereka tidak baik. Di samping itu juga, Rasulullah Saw menerapkan kebijakan penyediaan lapangan kerja bagi kaum muhajirin agar mereka dapat keluar dari kemiskinan. 2 Setelah Rasulullah memberikan contoh konsep mengenai kehidupan sosial, kemudian banyak ekonom muslim fase awal yaitu pada abad pertama hijriah sampai abad keempat hijriah yang mengembangkan konsep-konsep yang telah di contohkan oleh Rasulullah, seperti Abu Yusuf yang menyoroti tentang tanggung jawab ekonomi penguasa terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat, keadilan dan pemerataan dalam pajak. Ada juga Imam al-Ghazali yang merumuskan konsep fungsi kesejahteraan sosial Islami, artinya setiap manusia yang melakukan kegiatan ekonomi harus mengacu kepada konsep maslahah kesejahteraan, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Lebih jauh lagi, Imam al-Ghazali mengidentifikasi tiga alasan mengapa seseorang harus melakukan aktifitas ekonomi, yaitu untuk memenui kebutuhan hidup yang bersangkutan, mensejahterakan keluarga, dan membantu orang lain yang membutuhkan. 3 Dari fase awal kita beranjak ke fase pertengahan. Pada masa ini para ekonom Islam lebih jauh lagi membahas mengenai permasalahan ekonomi yang terjadi di 2 Kadim As-Sadr, Fiskal Policies in Early islam, dalam Euis Amaliaed., Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Dari Masa Klasik Hingga Kontemporer, h.19. 3 Adiwarman A. karim, Pemikiran Ekonomi Seorang Skolastik Arab, dalam Euis Amaliaed., Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Dari Masa Klasik Hingga Kontemporer,h.123-124. tengah masyarakat. Seperti Ibnu Hazm, yang mengemukakan konsep jaminan sosial bagi orang tak mampu. Menurut pandangannya, “Orang-orang kaya dari penduduk setiap negeri wajib menanggung kehidupan orang-orang fakir miskin di antara mereka. Pemerintah harus memaksakan hal ini terhadap mereka jika zakat dan harta kaum muslimin bait al-mal tidak cukup untuk mengatasinya. Orang fakir miskin itu harus diberi makanan dari bahan makanan semestinya, pakian untuk musim dingin dan panas yang layak, dan tempat tinggal yang dapat melindungi mereka dari hujan, panas matahari, dan pandangan orang-orang yang berlalu lalang”. 4 Selain Ibnu Hazm, ada juga ekonom muslim yang bernama Ibnu Taimiyah. Seperti halnya para pemikir Islam lainnya menyatakan bahwa pemerintah merupakan institusi yang sangat dibutuhkan. Menurut Ibnu Taimiyah, seseorang harus hidup sejahtera dan tidak tergantung pada orang lain, sehingga mereka mampu memenuhi sejumlah kewajibannya dan keharusan agamanya. Menjadi kewajiban sebuah Negara untuk membantu rakyatnya guna mencapai kondisi financial yang lebih baik. Ini berarti Negara harus bisa menghilangkan kemiskinan yang melanda rakyatnya. 5 Hingga saat ini, pemikiran-pemikiran yang di kemukakan oleh para ekonom muslim banyak dijadikan acuan dalam mengatasi masalah ekonomi di Negara tertentu. Indonesia menganut sistem ekonomi pancasila di mana seluruh kegiatan ekonomi yang dilakukan harus mengacu dan sesuai dengan pancasila yang lebih 4 Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Dari Masa Klasik Hingga Kontemporer,h.141. 5 Ibid.h.179-180.