PENUTUP Peran dan atrategi outsourcing PT. Duta Griya Sarana dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas pada bank syariah

dengan tenaga kerja, dimana perusahaan tersebut dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainnya melalui perjanjian pemborongan pekerjaan yang dibuat secara tertulis 2 . Outsourcing berasal dari kata out yang berarti keluar dan source yang berarti sumber. Dari pengertian-pengertian di atas maka dapat ditarik suatu definisi operasional mengenai Outsourcing yaitu suatu bentuk perjanjian kerja antara perusahaan A sebagai pengguna jasa dengan perusahaan B sebagai penyedia jasa, dimana perusahaan A meminta kepada perusahaan B untuk menyediakan tenaga kerja yang diperlukan untuk bekerja di perusahaan A dengan membayar sejumlah uang dan upah atau gaji tetap dibayarkan oleh perusahaan B. 2. Dasar Hukum Outsourcing Adapun bunyi pasal 64, 65 dan 66 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan adalah sebagai berikut: Pasal 64 Adalah dasar diperbolehkannya outsourcing. Dalam pasal 64 dinyatakan bahwa: Perusahaan dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainnya melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa pekerjaburuh yang dibuat secara tertulis 3 . 2 http:www.economic-law.netjurnalZulkarnainIbrahim.doc . 3 http:jurnalhukum.blogspot.com200705outsourcing-dan-tenaga-kerja.html . Perjanjian outsourcing dapat disamakan dengan perjanjian pemborongan pekerjaan. Ketentuan outsourcing di dalam UUK 2003 diatur dalam pasal 65: Pasal 65 1. Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain dilaksanakan melalui perjanjian pemborongan pekerjaan yang dibuat secara tertulis. Perusahaan dalam hal ini dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaannya kepada perusahaan lainnya melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa pekerja yang dibuat secara tertulis. 2. Pekerjaan yang dapat diserahkan kepada perusahaan lain sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a Dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama; b Dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi pekerjaan; c Merupakan kegiatan penunjang perusahaan secara keseluruhan; dan d Tidak menghambat proses produksi secara langsung. 3. Perusahaan lain sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus berbentuk badan hukum. 4. Perlindungan kerja dan syarat-syarat kerja bagi pekerjaburuh pada perusahaan lain sebagaimana dimaksud pada ayat 2 sekurang-kurangnya