Hubungan Antara Kepuasan Nasabah Terhadap Peningkatan Dana Pihak

49

D. Hubungan Antara Kepuasan Nasabah Terhadap Peningkatan Dana Pihak

Ketiga DPK dan PembiayaanYang Diberikan PYD Berbicara mengenai kepuasan nasabah berarti kita berbicara mengenai perilaku konsumen. Konsumen dengan perilakunya terutama perilaku beli adalah wujud dari kekuatan tawar yang merupakan salah satu kekuatan kompetitif yang menentukan intensitas persaingan dan profitability perusahaan 24 . Perilaku konsumen juga adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu: o Tahap perolehan acquisition: mencari searching dan membeli purchasing o Tahap konsumsi consumption: menggunakan using dan mengevaluasi evaluating o Tahap tindakan pasca beli disposition: apa yang dilakukan oleh konsumen setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi Proses ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.1 Proses Perilaku Konsumen 24 Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, hlm: 11 Kebutuhan Konsumsi Menggunakan Mengevaluasi Mendapatkan produk Mencari: -Informasi -Alternatif -Keputusan membeli Pasca beli Perilaku pasca beli 50 Dari model lima kekuatan kompetitif yang disampaikan oleh Potter 1980 dapat dilihat bahwa pembeli buyer, customer memiliki kedudukan sebagai salah satu kekuatan kompetitif melalui daya tawarnya bargaining power. Daya tawar pembelipelanggan ini menjadi sangat penting karena merekalah yang mempunyai kebutuhan dan keinginan. Untuk memenuhi kebutuhan itu mereka jugalah yang mempunyai sarana pembelian waktu dan uang, menentukan pilihan dan mengambil keputusan membeli. Perusahaan yang gagal memahami kebuthan, keinginan, selera dan proses keputusan beli konsumen akan mengalami kegagalan dalam pemasaran dan penjualan produknya, sehingga akan gagal juga dalam kinerja keseluruhannya Cravens, 2000 25 . Carpenter dkk 2001 mengatakan bahwa mengerti dan memahami seluk beluk perilaku beli konsumen penting untuk mencapai keunggulan kompetitif. Pemaham ini merupakan inti setiap kegiatan pemasaran dari suatu customer driven organization. Bahkan dia mengemukakan bahwa perusahaan yang mempunyai keunggulan kompetitif dapat mempengaruhi konsumen ataupun prospek calon pelanggan untuk dengan mantap menjatuhkan pilihan pada produknya. Ries dan Trout 1986 mengatakan bahwa pemasaran adalahpeperangan memperebutkan persepsi konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Berarti memenangkan persepsi konsumen dengan memberikan kepuasan akan kebutuhan konsumen. Apabila konsumen merasa puas terhadap 25 Ibid, hlm: 4. 51 produkjasa sebuah perusahaan maka mereka akan setia kepada perusahaan itu. Atau dengan kata lain apabila seorang konsumen merasa puas, mereka akan melakukan bisnis lebih banyak dan lebih sering lagi. Mereka akan membeli lebih banyak produkjasa yang ditawarkan, dan mereka juga merekomondasikan produkjasa tersebut kepada kerabat dan teman-temannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin puas seorang konsumen, maka semakin banyak uang yang akan dibelanjakannya, yang akan berdampak pada semakin meningkatnya keuntungan yang diperoleh perusahaan loyalitas konsumen akan semakin tinggi. Sedangkan ketidakpuasankeluhan konsumen terhadap suatu produkjasa pelayanan karena tidak sesuai dengan yang diharapkan dapat berdampak negatif terhadap keberhasilan penjualan produkjasa pelayanan tersebut 26 . Dalam hal ini produk yang dibahas adalah produk dari penghimpunan dana pihak ketiga DPK dan produk dari pembiayaan yang diberikan PYD secara keseluruhan. Sehingga peningkatan kepuasan pelanggan mestinya dapat meningkatkan produk bank syariah yaitu DPK dan PYD. Jika demikian maka baik langsung ataupun tidak langsung kepuasan nasabah mempunyai hubungan terhadap tingkat loyalitas nasabah. Berikut akan dijelaskan dalam bentuk gambar bagaimana faktor-faktor pengaruh itu menyebabkan seseorang membeli dan mengkonsumsi produk serta apa yang terjadi setelah mengkonsumsi. 26 Richard F. Gerson, Mengukur Tingkat Kepuasan Pelanggan,hlm: 3 52 Gambar 2.2 Model Perilaku Konsumen 27 Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa kepuasan konsumen merupakan faktor yang mempengaruhi faktor internal bagi konsumen dalam menentukan pilihan dan memutuskan untuk membeli suatu produk. Berbicara mengenai kepuasan konsumen erat kaitannya dengan konsep pemasaran, menurut Peter dan 27 Ibid, hlm: 14. Menentukan Pilihan dan memutuskan membeli Pengaruh Internal 1. Kebutuhan dan motivasi 2. Kepribadia 3. Psikografik 4. Persepsi 5. Pembelajaran 6. Sikap Konsumen  Kebutuhan o Pilihan atribut produk  Sikap  Persepsi  Gaya hidup Pengaruh Eksternal 1. Keluarga 2. Kelas social 3. Budaya dan Sub Budaya 4. Kelompok acuan 5. Komunikasi pemasaran Mencari dan mengevaluasi Menentukan alternatif-alternatif Membeli Puastidak puas Desonansi pasca beli Perilaku pasca beli 53 Olson 1999 strategi pemasaran sendiri dirancang unttuk meningkatkan peluang di mana konsumen akan memiliki anggapan dan perasaan positif terhadap produk, jasa dan merek tertentu, akan mencoba proudk, jasa atau merek tersebutdan kemudian membelinya berulang-ulang. Pengukuran kepuasan nasabah bisa disandingkan dengan pengukuran loyalitas nasabah dalam survei kepuasan, model pengukuran kepuasan akan menunjukkan bagaimana kepuasan tersebut bisa mempengaruhi loyalitas pelanggan, tentu besarnya pengaruh akan berbeda antara industri satu dan lainnya. Namun demikian, hubungan antara kepuasan dan loyalitas adalah sesuatu yang sangat kompleks dan dinamis. Karena pengaruh kepuasan terhadap loyalitas masih dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti switching cost, tipe industri, dan diferensiasi pada level kategori produk. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Alida Palilati tentang pengaruh nilai pelanggan, kepuasan terhadap loyalitas nasabah tabungan perbankan di Sulawesi Selatan mengungkapkan bahwa jika penilaian konsumen terhadap kualitas layanan tinggi superior, behavioral intentions konsumen tersebut akan bersifat favorable positif, yaitu berusaha memperkuat hubungan dengan perusahaan, misalnya: menyatakan hal positif tentang perusahaan, tetap loyal pada perusahaan, merekomendasikan perusahaan pada orang lain. Meningkatkan volume pembeliannya atau bersedia membayar harga premium. Behavioral intentions konsumen tersebut bersifat unfavorable negatif dan hubungannya 54 dengan perusahaan kemungkinan lemah. Richins 1983 menyatakan bahwa konsumen yang mempersepsikan kualitas layanan secara inferior kemungkinan menunjukan perilaku tertentu. Seperti, memutuskan hubungan dengan perusahaan, mengurangi belanja dengan perusahaan, dan mengkomplain. Hal ini menunjukkan bahwa seorang konsumen yang merasa puas terhadap suatu pelayanan yang diterimanya akan menjadi sumber iklan bagi konsumen lain sehingga proses pemasaran bisa terjadi secara alamiah yang biasanya terjadi dari mulut ke mulut, pemasaran yang seperti ini disebut juga dengan “word of mouth marketing ” 28 . Word of mouth marketing ini dapat diperkuat dengan membangun citra perusahaan, yang mana citra baik perusahaan akan tercipta bila konsumen nasabah telah merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan tersebut dalam hal ini adalah bank. Karena citra merupakan persepsi customer terhadap produk dan pelayanan yang ditawarkan.perusahaan peru membuat identitas yang tegas, brand image yang kuat dan merancang penetapan posisi untuk membentuk focal corporate dengan cara menyampaikan pesan tunggal untuk memantapka nilai dan kualitas produk, mengirimkankekuatan pesan yang dapat membangun emosi dan pikiran pelanggan atau calon pembeli, berisi pesan yang memenuhi ekspektasi pelanggan. Kriteria ekspektasi positif atau negative itulah yang menjadi arus balik feedback bagi perusahaan unggul, baik atau hancur. Jika konsumen merasa puas maka berita atau pesan yang akan disampaikan kepada konsumen lain adalah pesan baik sehingga dapat menarik 28 Ali Hasan, S.E.,M.M., Marketing dari Mulut ke Mulut, Media Presindo, Yogyakarta:2010, hlm: 237 55 konsumen lain untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan. Berikut adalah gambar tentang dinamika model reputasi perusahaan, dimana pelanggan yang merasa puas akan menjadi sumber iklan yang sangat berperan dalam word of mouth marketing sehingga akan menimbulkan feedback yang baik bagi perusahaan sehingga dapat membuat konsumen lain mengambil keputusan untuk membeli produk dari perusahaan yang paling banyak memberikan kepuasan terhadap para pelanggannya. Gambar 2.3 Dynamic Model Corporate Reputation dan Brand Image 29 Pada gambar tersebut word of mouth marketing dapat berpengaruh terhadap brand image yang diterima oleh calon pembeli, sehingga pelanggan yang merasa puas akan memberikan persepsi positif bagi perusahaan dan dapat memberikan feedback positif bagi perusahaan. Dengan kata lain dalam hal ini kepuasan nasabah akan membuat nasabah memberikan citra positif terhadap bank dan menyampaikannya kepada orang lain sehingga diperkirakan akan membuat orang 29 Ibid, hlm: 240 Corporate Reputation Focal Corporate Identity Agent Brand Image WOM CustomerProspek Expectation Feedback 56 lain tertarik untuk membeli produk perbankan yang terhimpun dalam produk penghimpunan dana dan produk pembiayaan. J.D. Power berpesan dalam sebuah buku yang berjudul “satisfaction” bahwasanya kepuasan konsumen sama artinya dengan keuntungan. Menjadi sukses selalu berarti mendengarkan konsumen dan memenuhi kebutuhan- kebutuhan mereka. 57

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG PT. BANK SYARIAH MANDIRI

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Efisiensi Operasional, Kecukupan Modal, Dana Pihak Ketiga Dan Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 64 82

Analisis Strategi Pemasaran Produk Pendanaan Untuk Peningkatan Dana Pihak Ketiga Pada PT. Bank Aceh Cabang Medan

2 67 111

Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Volume Kredit Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 29 79

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Analisis Pengaruh Total Aset Bank Syariah, Dana Pihak Ketiga Dan Prinsip Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Bank-Bank Umum Syariah Di Sumatera Utara

8 95 106

Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Rasio Risk Based Bank Rating terhadap Penyaluran Kredit Pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 48 139

Analisis Pengaruh Jumlah Dana Pihak ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF) dan Tingkat Inflasi terhadap Total Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia (Periode januari 2007-Oktober 2012)

2 24 142

Pengaruh DPK dan NPF terhadap pembiayaan yang disalurkan (pyd) serta implikasinya pada ROA : studi pada 3 bank umum syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 14 0

Pengaruh DPK dan NPF terhadap pembiayaan yang disalurkan (PYD) serta implikasinya pada Roa: studi pada 3 bank umum syariah di Indonesia periode 2010-2013

1 16 114

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DPK

0 0 27