SISTEMATIKA PENULISAN Penyimpangan dalam pengadaan perumahan negara kajian hukum pidana Islam

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Penulisan penelitian ini, dimulai dari kata pengantar, daftar isi, dan dibagi menjadi bab dan sub bab serta diakhiri dengan kesimpulan dan saran. untuk lebih jelasnya pembagian bab-bab sebagai berikut : BAB 1 Dalam bab ini dikemukakan tentang latar belakang masalah mengapa dipilih judul seperti tersebut di atas. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana penyimpangan dalam pengelolaan barang milik negara milik negara terjadi dan bagaimana bentuk serta faktor-faktor yang mendukung terjadinya tindakan penyimpangan. Selanjutnya dirumuskan beberapa masalah penelitian dan konsep- konsep yang digunakan. Ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian agar pembahasan terhadap hasil penelitian tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda. Disamping itu juga dikemukakan tentang tujuan penelitian yaitu selain untuk kegunaan yang bersifat praktis juga sebagai ilmu pengetahuan. Oleh karena itu dalam bab ini juga dikemukakan kerangka teori sebagai rujukan dalam pembahasan secara analisis.Kerangka teori ini berupa uraian teoritis dan pandangan para ahli khususnya tentang perilaku menyimpang dan kejahatan serta usaha-usaha penanggulangannya. Selanjutnya konsep-konsep ini dapat dipakai sebagai dasar dalam membahas penyimpangan yang terjadi dalam pengelolaan barang milik negara milik negara. Dalam bab ini juga dikemukakan tentang metodologi yang dipakai dan digunakan dalam usaha memperoleh data dilapangan. Dalam bab ini disajikan pula sistimatika penulisan hasil penelitian yang terbagi dalam 5lima bab, yang masing-masing bab disajikan uraian nya secara ringkas. BAB II Dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan demi terwujudnya tujuan negara, maka diperlukan suatu Sistem Pengelolaan Hak dan Kewajiban Negara yang bersifat terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu aspek yang menunjang pelaksanaan perbendaharaan negara seperti yang telah disebutkan diatas adalah pengelolaan barang milik negara, dimana memang telah menjadi salah satu aspek pengaturan dalam Undang Undang Republik Indonesia tentang Perbendaharaan Negara. BAB III Aturan dalam pengelolaan barang milik negara telah dirumuskan dan diberlakukan oleh pemerintah Republik Indonesia, dimulai dari definisi, tatakelola hingga penyimpangan-penyimpangan yang dapat dilakukan dan terjadi dalam pengelolaan barang milik negara khususnya rumah negara. Penyimpangan dalam pengadaan aset Negara bisa dikategorikan sebagai korupsi karena merupakan jenis kegiatan yang melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara BAB IV Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tidak mampu mengakomodasi pemberian sanksi terhadap pelanggar, karena kekuatan hukumnya jauh di bawah undang-undang, apalagi Peraturan Presiden dapat setiap saat diperbaharui. Pengadaan barang dan jasa pemerintah merupakan pengeluaran belanja tertinggi yang mencapai 60 enam puluh persen dari total anggaran belanja pemerintah. Di samping menjadi pengeluaran tertinggi dalam belanja Negara, pengadaan barang dan jasa ini juga menjadi yang tertinggi dalam hal kebocoran dana akibat longgarnya ruang mark up. Modus utama angka kebocoran diakibatkan pola penunjukkan langsung dari pemerintah terhadap salah satu rekanan kerja dalam hal pengadaan proyek, sehingga berdampak pada kebocoran karena sudah dilakukan mark up terlebih dahulu saat menunjuk pemenang tersebut dengan tujuan wajib memberikan kompensasi kepada lembaga yang menggolkan salah satu rekanan itu. Selain hal tersebut sebab terjadinya penyimpangan juga karena kontroversi Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010, hal ini karena timbul pertanyaan apakah BUMN terikat dengan Peraturan Presiden ini atau tidak, karena BUMN sudah punya aturan tersendiri yang mengacu kepada Undang- Undang No.19 Tahun 2003,yang kedudukannya lebih tinggi dari Peraturan Presiden BAB V Penutup dan kesimpulan 19

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGADAAN BARANG MILIK

NEGARA MENURUT HUKUM POSITIF

A. Tinjauan Umum Tentang Perbendaharaan Negara