Pengaturan Mengenai Pengelolaan Barang Milik Negara di Indonesia

dimulai dari tahap persiapan hingga pelaksanaan tender. Kerap kali perencanaan kebutuhan akan pengadaan barangjasa tidak sesuai dengan kebutuhan, bahkan terdapat penetapan kebutuhan yang ternyata adalah fiktif, serta pembagian paket pengadaan yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Menurut Larto Untoro Kepala Bagian Pengadaan ULP KPK terdapat 4 poin besar problem pengadaan, yaitu pasar pengadaan yang tidak terbuka, kurangnya kapasitas manajemen, bad governance dan banyaknya celah korupsi 22 .

a. Pengaturan Mengenai Pengelolaan Barang Milik Negara di Indonesia

Pengelolaan Barang Milik Negara sendiri diatur pada, dimana Maksud dari reformasi di bidang keuangan dituangkan dalam aturan-aturan tersebut diatas dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2007 tentang Tim Penertiban Barang Milik NegaraDaerah, dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29062010. Reformasi di bidang keuangan diatur tidak hanya secara administratif, namun juga secara pola pemikiran yang lebih maju dalam berpikir mengenai peningkatkan efisiensi, efektifitas dan nilai tambah lainnya dalam pengelolaan barang milik negara. 22 Majalah Pengawasan Solusi, Nomor 2 volume 1, Pengawasan Terhadap Pengadaan BarangJasa Pemerintah Kementrian Perindustrian: Jakarta, 2011 Untuk Pengelolaan BMN berupa Rumah Negara sendiri diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 tentang Pemukiman dan Perumahan, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 tahun 1994 tentang Rumah Negara, Undang-Undang tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah 23 tentang Pengelolaan Barang Milik NegaraDaerah, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pengadaan Rumah Negara, dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 138 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Rumah Negara. Aturan-aturan lain yang masih memiliki keterkaitan dengan Pengelolaan Rumah Negara ini adalah Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 yang merupakan perubahan dari Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah. Arah penertiban BMN menurut sendiri adalah bagaimana pengelolaan aset negara di setiap pengguna barang menjadi lebih akuntabel dan transparan, sehingga penggunaan dan pemanfaatan aset-aset negara mampu dioptimalkan untuk menunjang fungsi pelayanan kepada masyarakat atau stakeholder.

b. Pengertian Barang Milik Negara