Anju Ciptani Putri Manik : Peranan Dan Tanggung Jawab Penjamin Personal Guarantee Di Dalam Permohonan Perkara Pailit, 2007.
USU Repository © 2009
diperoleh tersebut diharapkan dapat melunasi hutang-hutangnya yang sekaligus mempercepat proses pailit berakhir, dan selanjutnya pengembalian hak untuk
mengurus harta kekayaan sendiri sebagaimana sebelum adanya pernyataan pailit.
70
Pada dasarnya istilah jaminan itu berasal dari kata, “jamin” yang berarti, “tanggung”, sehingga jaminan dapat diartikan sebagai tanggungan.
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG JAMINAN
A. Pengertian Jaminan Dan Penjamin
1. Pengertian Jaminan
71
70
Victor Situmorang. Loc. Cit., h. 99.
71
Kwik Kian Gie, Loc.Cit , h. 15.
Istilah jaminan merupakan terjemahan dari bahasa Belanda, yaitu zekerheid atau cautie.
Zekerheid atau cautie mencakup secara umum cara-cara kreditur menjamin dipenuhinya tagihannya, disamping pertanggung jawaban umum debitur terhadap
barang-barangnya atau dapat dikatakan pengertian jaminan adalah “menjamin
Anju Ciptani Putri Manik : Peranan Dan Tanggung Jawab Penjamin Personal Guarantee Di Dalam Permohonan Perkara Pailit, 2007.
USU Repository © 2009
dipenuhinya kewajiban yang dapat dinilai dengan uang yang timbul dari suatu perikatan hukum”.
72
1. Difokuskan pada pemenuhan kewajiban kepada kreditur bank;
Konstruksi jaminan dalam defenisi ini ada kesamaan dengan yang dikemukakan oleh Hartono Hadisoeprapto dan M. Bahsan, dimana Hartono
Hadisoeprapto berpendapat bahwa jaminan adalah sesuatu yang diberikan kepada kreditur untuk menimbulkan keyakinan bahwa debitur akan memenuhi kewajiban
yang dapat dinilai dengan uang yang timbul dari suatu perikatan. Kedua defenisi yang jaminan dipaparkan di atas adalah :
2. Wujud jaminan ini dapat dinilai dengan uang jaminan materiil;
3. Timbulnya jaminan karena adanya perikatan antara kreditur dengan debitur.
Sedangkan M. Bahsan menggunakan istilah jaminan, dimana ia berpendapat bahwa jaminan adalah segala sesuatu yang diterima kreditur dan
diserahkan debitur untuk menjamin suatu utang piutang dalam masyarakat.
73
Menurut Pasal 2 ayat 1 Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 2369KEPDIR tanggal 28 Februari 1991 tentang jaminan pemberian kredit
dikemukakan bahwa Jaminan adalah suatu keyakinan bank atas kesanggupan debitur untuk melunasi kredit sesuai dengan perjanjian.
74
Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia memang tidak secara tegas merumuskan tentang apa yang dimaksudkan dengan jaminan itu.
72
Salim, H.S, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, h. 21.
73
Ibid.
74
Ibid.
Anju Ciptani Putri Manik : Peranan Dan Tanggung Jawab Penjamin Personal Guarantee Di Dalam Permohonan Perkara Pailit, 2007.
USU Repository © 2009
Namun demikian dari ketentuan Pasal 1131 dan Pasal 1132 KUH Perdata dapat diketahui arti dari jaminan tersebut.
Ketentuan Pasal 1131 KUH Perdata menyatakan bahwa : “Segala kebendaan si berhutang debitur, baik yang bergerak maupun
yang tidak tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang baru akan ada dikemudian hari, menjadi jaminan suatu segala perikatan pribadi
debitur tersebut”.
Pasal 1131 KUH Perdata tersebut mengandung asas bahwa setiap orang bertanggung jawab terhadap utangnya, tanggung jawab yang mana berupa
penyediaan kekayaannya baik benda bergerak maupun benda tak bergerak, jika perlu dijual untuk melunasi utang- utangnya.
Dalam ketentuan Pasal 1132 KUH Perdata menyatakan bahwa : “Kebendaan tersebut dalam Pasal 1131 menjadi jaminan bersama bagi
para kreditur, dan hasil pelelangan kebendaan tersebut dibagi diantara para kreditur seimbang menurut besar kecilnya piutang mereka masing-
masing, kecuali alasan- alasan yang sah untuk mendahulukan piutang yang satu daripada piutang yang lain ”.
Dari Pasal 1132 KUH Perdata tersebut dapat diketahui bahwa apabila seorang
debitur mempunyai beberapa kreditur maka pada prinsipnya kedudukan para kreditur itu adalah sama asas paritas creditorum. Dalam pasal ini juga
menunjukan bahwa asas keseimbangan ini dapat dikecualikan atau dikesampingkan apabila ada alasan- alasan yang sah. Alasan-alasan yang sah ini
dapat berbentuk karena undang-undang atau karena ada perjanjian.
75
75
Ibid.
Anju Ciptani Putri Manik : Peranan Dan Tanggung Jawab Penjamin Personal Guarantee Di Dalam Permohonan Perkara Pailit, 2007.
USU Repository © 2009
Jaminan atas hutang adalah salah satu model pembayaran, biasanya dibuat bersama sama dengan agreement lainnya seperti loan atau leasing agreement,
Pasal 1820 KUH Perdata:
76
Menurut H. Salim H.S dalam bukunya Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia menuliskan bahwa Jaminan adalah keseluruhan dari kaidah-kaidah
hukum yang mengatur hubungan hukum antara pemberi dan penerima jaminan dalam kaitannya dengan pembebanan jaminan untuk mendapatkan fasilitas
kredit. Pada dasarnya hukum jaminan adalah hukum yang mengatur tentang hak
jaminan kebendaan yang mencakup hak jaminan benda tak bergerak dan hak jaminan benda bergerak. Hak jaminan benda tak bergerak dikenal dengan Hak
Tanggungan, sedangkan hak jaminan benda bergerak adalah Gadai dan Fidusia.
77
Penjamin adalah debitur dari kewajiban untuk menjamin pembayaran oleh debitur.
2. Pengertian Penjamin Menurut Rasjim Wiraatmadja seorang advokat senior mengatakan bahwa :
“Penjamin adalah pihak yang menjamin dan berjanji serta mengikatkan diri untuk dan atas permintaan pertama dan kreditur membayar utang
secara tanpa syarat apapun dengan seketika dan secara sekaligus lunas kepada kreditur, termasuk bunga, provisi dan biaya-biaya lainnya yang
sekarang telah ada dan atau dikemudian hari terutang dan wajib dibayar oleh debitur.”
78
76
Herna Pardede, Guarantee, dikutip dari situs internet
httpwww.hernathesis.multiply.com., diakses tanggal 25 April 2007.
77
Salim,H.S, Op.Cit, h. 6.
78
Imran Nating, Op.Cit, h. 33.
Seorang Penjamin berkewajiban untuk membayar utang debitur kepada
Anju Ciptani Putri Manik : Peranan Dan Tanggung Jawab Penjamin Personal Guarantee Di Dalam Permohonan Perkara Pailit, 2007.
USU Repository © 2009
kreditur manakala sidebitur lalai atau cidera janji, penjamin baru menjadi debitur atau berkewajiban untuk membayar setelah debitur utama yang utangnya
ditanggung cidera janji dan harta benda milik debitur utama atau debitur yang ditanggung telah disita dan dilelang terlebih dahulu tetapi hasilnya tidak cukup
untuk membayar utangnya, atau debitur utama lalai atau cidera janji sudah tidak memepunyai harta apapun. Maka berdasarkan ketentuan tersebut penjamin atau
penanggung tidak wajib membayar kepada kreditur, kecuali debitur lalai membayar.
Pemberi jaminan adalah orang-orang atau badan hukum yang menyerahkan barang jaminan kepada penerima jaminan, dimana yang bertindak
sebagai pemberi jaminan ini adalah orang atau badan hukum yang membutuhkan fasilitas kredit.
Penanggungan utang atau borgtocht adalah suatu persetujuan dimana pihak ketiga guna kepentingan kreditor, mengikatkan dirinya untuk memenuhi
kewajiban debitur apabila debitur bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajibannya Pasal 1820 KUH Perdata.
79
79
Ibid.
Mengenai pengertian penanggungan ditegaskan dalam Pasal 1820 KUH Perdata, yang menyatakan bahwa :
“Penanggungan adalah suatu persetujuan dengan mana seorang pihak ketiga, guna kepentingan si berutang, mengikatkan diri untuk memenuhi
perikatannya si berutang manakala orang ini sendiri tidak memenuhinya”.
Anju Ciptani Putri Manik : Peranan Dan Tanggung Jawab Penjamin Personal Guarantee Di Dalam Permohonan Perkara Pailit, 2007.
USU Repository © 2009
Dalam hal ini dapat dikatakan hakikat dari penanggungan adalah sebagai berikut:
1. Penanggung adalah jaminan perorangan security right in personam yang diberikan :
a. Oleh Pihak ketiga dengan sukarela b.
Guna kepentingan kreditur c. Untuk memenuhi kewajiban debitur bila ia tidak memenuhinya Pasal
1820 KUH Perdata 2. Penanggung adalah perjanjian asesor accesoir, oleh karena itu:
a. Tidak ada penanggungan tanpa perjanjian pokok yang sah Pasal 1821
KUH Perdata b.
Cakupan penanggungan tidak dapat melebihi kewajiban debitur sebagaimana dimuat dalam perjanjian pokok pasal 1822 KUH Perdata.
B. Tujuan Adanya Jaminan dalam Kepailitan