Pihak-Pihak yang Terkait Dalam Jaminan

Anju Ciptani Putri Manik : Peranan Dan Tanggung Jawab Penjamin Personal Guarantee Di Dalam Permohonan Perkara Pailit, 2007. USU Repository © 2009 Pemberian Jaminan oleh bank dan pemberian jamian oleh lembaga keuangan.

D. Pihak-Pihak yang Terkait Dalam Jaminan

Pihak – pihak yang terkait dalam jaminan di dalam perkara kepailitan yaitu antara lain : 1. Pihak Pemohon Pailit Salah satu pihak yang terlibat dalam perkara kepailitan adalah pihak pemohon pailit, yakni pihak yang mengambil inisiatif untuk mengajukan permohonan pailit ke pengadilan, yang dalam perkara biasa disebut sebagai pihak penggugat. Menurut Undang-Undang Kepailitan No. 37 Tahun 2004 Pasal 2 maka yang dapat menjadi pemohon dalam suatu perkara pailit yaitu: 92 a. Pihak debitur itu sendiri; b. Salah satu atau lebih dari pihak kreditur; c. Pihak Kejaksaan jika menyangkut dengan kepentingan umum; d. Pihak Bank Indonesia jika debiturnya adalah suatu bank; e. Pihak Badan Pengawas Pasar Modal jika debiturnya adalah suatu perusahaan efek. Yang dimaksud perusahaan efek adalah pihak yang melakukan kegiatannya sebagai penjamin emisi efek, dan atau manajer investasi, sebagai mana yang dimaksudkan dalam perundang-undangn di pasar modal. 92 Aria Suyudi, Op.Cit, h. 78. Anju Ciptani Putri Manik : Peranan Dan Tanggung Jawab Penjamin Personal Guarantee Di Dalam Permohonan Perkara Pailit, 2007. USU Repository © 2009 2. Pihak debitur pailit. Pihak debitur pailit adalah pihak yang memohon atau dimohonkan pailit kepengadilan yang berwenang. Yang dapat menjadi debitur pailit adalah debitur yang mempunyai dua atau lebih kreditur dan tidak membayar sedikitnya satu hutang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih. Dalam hal ada penanggungan, maka ada dua perjanjian yang berbeda tetapi berkaitan erat satu sama lain, yaitu perjanjian pokok yang dijamin dan perjanjian penanggungannya. Pada perjanjian pokok atas pelaksanaan mana diberikan jaminan melalui suatu perjanjian penanggungan yang terlibat adalah debitur dan kreditur dalam skema di bawah berturut-turut A dan B. 93 Debitur pada dasarnya bertanggung jawab atas kewajiban perikatannya, dengan seluruh harta bendanya Pasal 1131 KUH Perdata dalam arti bahwa, kekayaan debitur bisa dijual paksa dieksekusi untuk diambil sebagai pelunasan. Ini berarti, bahwa debitur disamping punya hutang schuld juga punya haftung tanggung jawab. Pihak Debitur B sebagai pihak yang berkewajiban untuk memenuhi perikatan berhutang sesuatu, ada schuldhutang dan karenanya ia sebagai debitur yang punya schuldhutang dapat ditagih oleh krediturnya. 94 A B A C Dapat digambarkan dengan skema berikut: 93 Teddy Taufik, Tesis Tanggung Jawab Penanggung Hutang borgtocht Terhadap Debitur yang Ingkar Janji, Medan: Magister Kenotariatan Program Pasca Sarjana USU, 2004, h. 33. 94 J. Satrio, Hukum Perikatan pada Umumnya, Bandung : Citra Aditya Bakti,1993, h..21. Anju Ciptani Putri Manik : Peranan Dan Tanggung Jawab Penjamin Personal Guarantee Di Dalam Permohonan Perkara Pailit, 2007. USU Repository © 2009 Pada perjanjian pokoknya adalah A-B, sedang A-C merupakan perjanjian penanggungannya, yang aceesoir pada A-B. 95 Karena ada dua debitur yang terlibat dalam kedua perjanjian tersebut di atas yang walaupun merupakan dua perjanjian sendiri-sendiri, tetapi mempunyai kaitan yang erat sekali, maka dalam hal seperti di atas untuk membedakan debiturnya. Debitur perikatan yang pertama disebut debitur, sedang disebut yang kedua disebut Borg. 96 Pihak pemberi jaminan atau penanggung hutang yang dikenal dengan Bogrtocht. Seperti yang telah diuraikan di atas, dalam hubungan hukum antara kreditur dengan debitur sebenarnya borg berkedudukan sebagai pihak ketiga, namun demikian borg dengan sukarela telah mengikatkan diri sebagai debitur kepada kreditur untuk prestasi yang sama paling tidak dengan nilai yang sama dengan debitur. 3. Pemberi Jaminan sebagai Pihak Ketiga 97 Skema seperti ini lebih dapat menggambarkan sebagai pemberi jaminan terhadap perikatan A-B: 98 A B C 95 Teddy Taufik, Loc.Cit, h. 33. 96 Ibid. 97 Ibid. Anju Ciptani Putri Manik : Peranan Dan Tanggung Jawab Penjamin Personal Guarantee Di Dalam Permohonan Perkara Pailit, 2007. USU Repository © 2009 Pada Perjanjian yang terlibat adalah pemberi jaminan dan kreditur dalam skema di atas berturut – turut A dan C, berdasarkan mana pemberi jaminan C kalau debitur wanprestasi bisa ditagih kreditur untuk memenuhi kewajiban penanggungannya. Jadi pemberi jaminan juga berkedudukan sebagai debitur yang berdasarkan perjanjian penanggungannya bertanggung jawab dengan seluruh harta kekayaannya. Ditinjau dari perikatan yang hendak ditanggung pemenuhannya yaitu perikatan pokok antara kreditur dengan debitur merupakan orang yang ada di luar perikatan tersebut karenanya disebut sebagai pihak ketiga dalam perjanjian penanggungan skema. Pemberi jaminan C dalam perjanjian penanggungan mempunyai kewajiban perikatan tersendiri di luar kewajiban perikatan debitur B hanya saja dengan sengaja disepakati, bahwa isi dan luasnya perikatan ditentukan oleh wanprestasinya debitur, yaitu apa yang oleh debitur tidak dipenuhi sebagaiman semestinya. Maka pemberi jaminan berkewajiban untuk memnuhi prestasinya yang seharusnya dipenuhi oleh debitur, kalau perlu termasuk untuk dan dengan cara memberikan ganti rugi. Berdasarkan hal tersebut dan ketentuan Pasal 1820 KUH Perdata serta apa yang telah diuraikan di atas, maka dapat dikatakan bahwa sesudah debitur asli melakukan wanprestasi, kreditur mempunyai dua orang debitur, yang sama-sama 98 Ibid. Anju Ciptani Putri Manik : Peranan Dan Tanggung Jawab Penjamin Personal Guarantee Di Dalam Permohonan Perkara Pailit, 2007. USU Repository © 2009 bisa ditagih untuk seluruh hutang, dan pembayaran yang satu membebaskan yang lain. 99 99 Teddy Taufik, Loc.Cit, h. 37.

BAB IV PERANAN DAN TANGGUNG JAWAB PENJAMIN