Anju Ciptani Putri Manik : Peranan Dan Tanggung Jawab Penjamin Personal Guarantee Di Dalam Permohonan Perkara Pailit, 2007.
USU Repository © 2009
ketentuan yang dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan perkembangan hukum dalam masyarakat.
Undang-Undang Kepailitan No. 4 Tahun 1998 direvisi menjadi Undang- Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang. Undang-undang ini mempunyai beberapa pokok materi baru dari Undang-undang kepailitan yang lama, yaitu :
21
a. Agar tidak menimbulkan berbagai
penafsiran dalam Undang- Undang ini pengertian utang diberikan batasan secara tegas. Demikian juga pengertian jatuh waktu.
b. Mengenai syarat-syarat dan prosedur
permohonan pernyataan pailit dan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang termasuk di dalamnya pemberian kerangka waktu secara
pasti bagi pengambilan putusan pernyataan pailit danatau penundaan kewajiban pembayaran utang.
B. Pengertian Kepailitan
Secara tata bahasa kepailitan berarti segala hal yang berhubungan dengan pailit. Kata pailit menandakan ketidakmampuan untuk membayar seorang debitur
atas utang-utangnya yang telah jatuh tempo. Di negara-negara yang berbahasa Inggris, untuk pengertian pailit dan kepailitan digunakan istilah “bangkrupt” dan
21
Rahayu Hartini, Op.Cit, h. 14.
Anju Ciptani Putri Manik : Peranan Dan Tanggung Jawab Penjamin Personal Guarantee Di Dalam Permohonan Perkara Pailit, 2007.
USU Repository © 2009
“bangkruptcy”. Sedangkan terhadap perusahaan debitur yang berada dalam
keadaan tidak membayar utang-utangnya disebut dengan “insolvensi”.
22
Di dalam bahasa Perancis, istilah ”faillite” artinya pemogokan atau kemacetan dalam melakukan pembayaran. Oleh sebab itu, orang mogok atau
macet atau berhenti membayar utangnya di dalam bahasa Perancis disebut lefailli. Untuk arti yang sama di dalam bahasa Belanda dipergunakan istilah faillet
sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal istilah to fail dan di dalam bahasa Latin dipergunakan istilah fallire.
23
Dari pengertian yang diberikan dalam Blacks Law Dictionary tersebut, dapat di lihat bahwa pengertian pailit di hubungkan dengan ketidakmampuan
untuk membayar dari seorang debitur atas utang-utangnya yang telah jatuh tempo.
Salah satu pengertian kepailitan dapat di lihat seperti apa yang dikemukakan dalam salah satu kamus karangan Black Henry Campbell Blacks
Law Dictionary yang mengatakan bahwa: Pailit atau Bankrupt adalah the state or condition of aperson individual,
patnership, corporation, municipality who is unable to pay its debt as they are, or become due. The term includes a person against whom an
involuntary petition has been filed, or who has filed a voluntary petition, or who has been adjudged a bankrupt”.
24
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia juga di jumpai pengertian tentang kepailitan yang menyatakan bahwa kepailitan adalah suatu keadaan atau kondisi
22
Ahmad Yani Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis Kepailitan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999, h. 11.
23
Zainal Asikin, Loc.Cit, h. 26.
24
Ahmad Yani Gunawan Widjaja, Loc.Cit, h. 11.
Anju Ciptani Putri Manik : Peranan Dan Tanggung Jawab Penjamin Personal Guarantee Di Dalam Permohonan Perkara Pailit, 2007.
USU Repository © 2009
seseorang atau badan hukum yang tidak mampu lagi membayar kewajibannya dalam hal utang-utangnya kepada si piutang.
Selain itu didalam Kamus Hukum juga ditemukan pengertian pailit yang menyatakan bahwa pailit adalah suatu keadaan dimana seseorang debitur tidak
mampu lagi untuk membayar utang-utangnya
25
Dalam Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan disebutkan bahwa yang dimaksudkan dengan pailit atau bankrupt antara lain adalah seseorang yang
oleh suatu pengadilan dinyatakan bankrupt dan yang aktivanya atau warisannya telah di peruntukan untuk membayar utang-utangnya.
26
Kepailitan menurut Memorie Van Toelicting penjelasan umum adalah suatu penyitaan berdasarkan hukum atas seluruh harta kekayaan si berutang guna
kepentingannya bersama para yang mengutangkan.
27
1. Subekti dalam bukunya Pokok-pokok Hukum Perdata, berpendapat bahwa kepailitan adalah suatu usaha bersama untuk mendapatkan pembayaran semua
berpiutang Untuk lebih memahami dan memberikan kejelasan mengenai pengertian
kepailitan, maka dalam hal ini penulis akan mengutip beberapa pengertian dari beberapa sarjana antara lain:
28
2. J.C.T Simorangkir dan Woerjono Sastropranoyo, dalam bukunya Pelajaran Hukum Indonesia, menyatakan bahwa kepailitan adalah suatu beslah
25
J.C.T.Simorangkir, dkk, Kamus Hukum, Jakarta : Bumi Aksara, 1995, h. 119.
26
Munir Fuady, Hukum Pailit dalam Teori dan Praktek,Jakarta: Citra Aditya Bakti, 1999, h .8.
27
Victor M. Situmorang Hendri Soekarso, Op.Cit, h. 19.
28
Ibid.
Anju Ciptani Putri Manik : Peranan Dan Tanggung Jawab Penjamin Personal Guarantee Di Dalam Permohonan Perkara Pailit, 2007.
USU Repository © 2009
eksekutorial yang dianggap sebagai hak kebendaan seseorang terhadap barang kepunyaan debitur.
3. Kartono dalam bukunya Kepailitan dan Pengunduran Pembayaran bahwa kepailitan adalah suatu sitaan dan eksekusi atas seluruh kekayaan si debitur
untuk kepentingan seluruh krediturnya bersama-sama, yang pada waktu si debitur dinyatakan pailit mempunyai piutang dan untuk jumlah piutang yang
masing-masing kreditur miliki pada saat itu.
29
4. Siti Soemarti Hartono dalam buku nya Pengantar Hukum Kepailitan dan Penundaan Pembayaran mengatakan bahwa kepailitan adalah suatu lembaga
dalam Hukum Perdata , sebagai realisasi dari dua asas pokok dalam Hukum Perdata yang tercantum dalam Pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata.
30
5. Retnowulan dalam bukunya Kapita selekta Hukum Ekonomi dan Perbankan,
Seri Varia Yustisia 1996: 85, yang dimaksud dengan kepailitan adalah eksekusi misal yang ditetapkan dengan keputusan hakim, yang berlaku serta
merta, dengan melakukan penyitaan umum atas semua harta debitur yang dinyatakan pailit, baik yang ada pada waktu pernyataan pailit, maupun yang
diperoleh selama kepailitan berlangsung, untuk kepentingan semua kreditur, yang dilakukan dengan pengawasan pihak yang berwajib.
31
29
Ibid.
30
Ibid.
31
Rahayu Hartini, Op.Cit , h. 21.
Anju Ciptani Putri Manik : Peranan Dan Tanggung Jawab Penjamin Personal Guarantee Di Dalam Permohonan Perkara Pailit, 2007.
USU Repository © 2009
Jadi berdasarkan definisi atau pengertian yang diberikan oleh para sarjana di atas, maka dapatlah ditarik unsur-unsur sebagai berikut yaitu:
32
1. Kepailitan dimaksudkan utuk mencegah penyitaan dan eksekusi yang
dimintakan oleh kreditur secara perorangan. 2.
Kepailitan hanya mengenai harta benda debitur, bukan pribadinya. Jadi, ia tetap cakap untuk melakukan perbuatan hukum diluar hukum kekayaan.
Misalnya, hak yang timbul dari kedudukannya sebagai orang tua ayahibu. 3.
Sita dan eksekusi tersebut untuk kepentingan para krediturnya bersama- sama.
Menurut Undang-undang No. 37 Tahun 2004 tentang kepailitan dalam Pasal 1 butir 1 menyatakan bahwa :
“Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan debitur pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh kurator di bawah
pengawasan hakim pengawas sebagai mana diatur dalam Undang-undang ini”
33
Maka secara sederhana, kepailitan dapat diartikan sebagai suatu penyitaan semua aset debitur yang dimasukkan kedalam permohonan pailit. Debitur pailit
tidak serta merta kehilangan kemampuannya untuk melakukan tindakan hukum, .
Selanjutnya dari rumusan di atas jelaslah bahwa kepailitan itu merupakan suatu penyitaan yang dilakukan atas seluruh harta kekayaan yang dimiliki oleh si
debitur sebagai akibat dari pemenuhan utang-utangnya kepada para kreditur yang telah jatuh tempo waktu pembayaran.
32
Victor M. situmorang Hendri Soekarso, Loc.Cit, h. 20.
33
Undang-Undang No.37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Pembayaran Utang.
Anju Ciptani Putri Manik : Peranan Dan Tanggung Jawab Penjamin Personal Guarantee Di Dalam Permohonan Perkara Pailit, 2007.
USU Repository © 2009
akan tetapi kehilangan untuk menguasai dan mengurus kekayaannya yang dimasukkan didalam kepailitan terhitung sejak pernyataan kepailitan itu.
34
C. Syarat – Syarat Kepailitan