Hambatan dan Solusi Komunikasi Organisasi

- Pada tiap tingkat organisasi, sekalipun pada tingkat tertinggi, selalu terdapat anggota kelompok yang terisolasi atau menerima informasi sangat terlambat bahkan tidak menerima sama sekali. - Proses mekanisme formal untuk komunikasi seperti: pertemuan berkala, tatap muka, dan media formal lainnya dirasa cukup lambat dan tak lengkap. - Komunikasi interpersonal formal dan informal berlangsung terlalu sering dan sangat cepat. - Dalam struktur organisasi , terdapat pembatasan antara tingkat empat dan lima , dalam situasi demikian, aliran informasi terlambat. - Lebih dari setengahnya, informasi dimaksudkan sampai kepada karyawan melompat dari proses saluran formal yang ada. - Satu unit informasi cenderung lebih banyak bersifat mengalir searah daripada dua arah.

II.2.3. Hambatan dan Solusi Komunikasi Organisasi

Ada beberapa kendala yang menghambat efektifitas komunikasi organisasi antara lain: 1. Perbedaan kerangka acuan Differing Frames of Reference, yakni adanya perbedaan kompleks latar belakang dan pengalaman komunikatif sebelumnya. Orang akan mempersepsikan yang sama dengan cara yang berbeda. 2. Kredibilitas Sumber Source Credibility, mengacu pada bagaimana seorang pembicara dipersepsikan oleh receiver sebagai jujur, dapat dipercaya, menyakinkan dan tidak memanipulasi pesan. Orang yang dipersepsikan berkredibilitas rendah, maka receiver akan enggan mendengarkan perkataannya, apalagi menurutinya. Universitas Sumatera Utara 3. Persepsi selektif Selective Perception, berdasarkan kecenderungan kepentingannya, orang hanya mau menerima dan mempersepsikan berbagai rangsangan, informasi, berita dll yang sesuia dengan nilai kepercayaannya. 4. Penilaian Akhir Value Judgment. Terjadi bila seseorang terl;alu cepat mengambil kesimpulan akhir sementara keselurahn informasi belum selesai diterima 5. Keterbatasan atau Tekanan Waktu Time Pressures, seorang manajer terlalu sibuk, kurang waktu sehingga kesempatan berkomunikasi secara efektif dengan karyawan sangat terbatas. 6. Penyaringan Filtering merupakan upaya merubah arti dengan cara Melebihkan Arti Exaggeration dan Distorsi Distorton. Akibatnya arti yang dikirimkan dengan yang diterima sama sekali berbeda maksna dan pengertiannya. 7. Masalah Semantik, Bahasa dan kata- kata sangat terbatas menampung atau menggantikan makna realitas fisik, sosial dan psikologis. Kata yang sama memiliki arti yang berbeda bagi orang yang erbeda. 8. Komunikasi Berlebihan Communication Overload akibat seringnya komunikasi yang dilakukan oleh karyawan dengan kuantitas dan frekuensi yang tinggi, sehingga seorang karyawan menerima terlalu banyak informasi melebihi kebutuhan dan kemampuannya. Karywan tersebut cenderung untuk mengambil informasi yang penting baginya dan membuang informasi yang menurutnya tidak penting guna membuat keputusan ataupun mengurangi ketidak pastian. Padahal yang justru dibuang terkadang merupakan informasi yang sangat penting. 9. Kurangnya keterampilan atau mendengar yang efektif Poor Listening Skills Universitas Sumatera Utara Adapun beberapa usaha untuk mengatasi kendala komunikasi organisasi adalah sebagai berikut : 1. Mengikuti terus Following Up, usaha untuk terus menyimak dan mendengarkan dengan seksama, jika perlu menaya kembali hal yang tidak dimengerti, sehingga maksud, tujuan, makna dan pengertian yang dimaksudkan dapat dipahami secara efektif. 2. Memanfaatkan Umpan Balikan Utilizing Feedback, merupakan pemanfaatan optimal terhadap metoda komunikasi dua arah. 3. Empathy, usaha atau kemampuan source menempatkan diri secara imajiner posisi peran. 4. Penggunaan bahasa yang sederhana Simplifying Langguage, 5. Meningkatkan umpan balikan verbal dan Non verbal Utilizing Verbal and Nonverbal Feedback 6. Meningkatkan kemampuan menyimak yang efektif Effecting Listening Skills semua pihak baik manajer maupun karyawan perlu meningkatkan kemampuan ini agar efektifitas komunikasi lebih optimal.

II.3. Public Relations

Dokumen yang terkait

Media Internal Public Relations dan Produktivitas Kerja (Studi Korelasional antara Media Intranet sebagai Media Internal Public Relations dengan Produktivitas Kerja Karyawan di Kantor PT. Telkom Divre I Sumatra)

0 37 159

Public Relations Dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional Tentang Peranan Kegiatan Internal Public Relations Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Grand Swiss Bell Hotel Medan)

33 247 127

Public Relations dan Keharmonisan Kerja (Study Korelasional tentang peranan Public Relations dalam menciptakan keharmonisan kerja karyawan di Hotel Danau Toba Internasional Medan)

1 33 107

Internal Public Relations Dan Motivasi Kerja Karyawan (Studi Korelasional Tentang Peranan Kegiatan Internal Public Relations Dengan Motivasi Kerja Karyawan Pada HO PT. Wilmar Group Medan)

7 65 92

Peranan Public Relations Dalam Membina Komunikasi Internal Dan Eksternal Pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia-I

0 34 79

PENGARUH AKTIVITAS INTERNAL PUBLIC RELATIONS TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN ( Studi Pada Hotel Le Grandeur Balikpapan )

1 20 3

Peranan Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung Melalui Get Togethers Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan

1 11 108

BAGIAN PERSONALIA SOLO GRAND MALL SEBAGAI INTERNAL PUBLIC RELATIONS (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Karyawan terhadap Peranan Bagian Personalia Solo Grand Mall Sebagai Internal Public Relations)

0 4 92

Kegiatan Internal Public Relations dan Motivasi Kerja Karyawan (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Kegiatan Internal Public Relations PT. Pelabuhan Indonesia 1 Terhadap Motivasi Kerja) Karyawan Kantor Pusat PT. Pelabuhan Indonesia 1 (Persero), Medan )

0 15 160

Media Internal Public Relations dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Layanan Media Intranet Sebagai Media Internal Public Relations Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di PT Pertamina (Persero) RU III

2 27 116