Pekerjaan Status Perkawinan Sumber Biaya

6.1.5 Pekerjaan

Proporsi penderita fraktur yang dirawat inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2009 berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada grafik di bawah ini : 26.3 14.9 5.3 27.2 7 4.4 4.4 10.5 5 10 15 20 25 30 Pljr M hs PNS P.Sw as ta Ws wa sta IRT Lai n2 Td k b krja Td k t rct at Pekerjaan P ro p o rs i Grafik 6.5 Diagram Bar Proporsi Penderita Fraktur Rawat Inap Berdasarkan Pekerjaan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2009 Pada grafik 6.5 dapat dilihat bahwa proporsi penderita fraktur berdasarkan pekerjaan yang paling tinggi adalah wiraswasta dengan proporsi 27,2 diikuti oleh pelajarmahasiswa 26,3. Sedangkan yang paling rendah adalah lain2 dan yang tidak bekerja masing – masing 4,4,, serta terdapat proporsi yang tidak tercatat 10,5. Tingginya kasus fraktur kemungkinan disebabkan aktivitas di usia muda dan kelompok produktif yang lebih tinggi dalam melakukan mobilisasi sehingga berisiko mengalami kecelakaan. Menurut penelitian Juita, proporsi terbesar pekerjaan penderita fraktur adalah pelajarmahasiswa yaitu 27,0, wiraswasta 15,4. 14 Universitas Sumatera Utara

6.1.6. Status Perkawinan

Proporsi penderita fraktur yang dirawat inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2009 berdasarkan status perkawinan dapat dilihat pada grafik di bawah ini : 50 50 Kawin Tidak kawin Grafik 6.6 Diagram Pie Proporsi Penderita Fraktur Rawat Inap Berdasarkan Status Perkawinan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2009 Pada grafik 6.6 dapat dilihat bahwa proporsi penderita fraktur berdasarkan status perkawinan antara yang kawin dan tidak kawin sama besar masing – masing 50. Berbeda dengan penelitian Juita di RS St.Elisabeth Medan tahun 2002, bahwa proporsi penderita fraktur lebih besar dengan status perkawinan tidak kawin yaitu 63. 14 Universitas Sumatera Utara

6.1.7. Sumber Biaya

Proporsi penderita fraktur yang dirawat inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2009 berdasarkan sumber biaya dapat dilihat pada grafik di bawah ini : 57.9 42.1 Program Pemerintah Umum Grafik 6.7 Diagram Pie Proporsi Penderita Fraktur Rawat Inap Berdasarkan Sumber Biaya di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2009 Pada grafik 6.7 dapat dilihat bahwa proporsi penderita fraktur berdasarkan sumber biaya, yang paling besar adalah program pemerintah 57,9 dibandingkan dengan umum 42,1. Hal ini bukan berarti risiko penderita fraktur dengan sumber biaya program pemerintah lebih tinggi, tetapi karena pasien yang datang banyak memanfaatkan program bantuan kesehatan dari pemerintah di RSUD Dr.Pirngadi Medan yang merupakan rumah sakit pemerintah daerah dengan menjalankan program bantuan kesehatan, mengingat biaya pengobatan fraktur yang cukup mahal. Universitas Sumatera Utara

6.2. Penyebab Fraktur