mengetahui apakah sumber daya manusia yang ada telah bekerja sesuai dengan standar – standar yang telah ditentukan sebelumnya.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari manajemen sumber daya manusia adalah menetapkan kebijaksanaan organisasi
untuk dapat meningkatkan kontribusi atau peranan lain. Manajemen sumber daya manusia berusaha untuk meningkatkan efektivitas perusahaan melalui
kebijaksanaan, prosedur dan metode yang digunakan untuk mengelola orang – orang dalam organisasi tersebut.
Menurut Martoyo 1992:84 Setiap organisasi apapun bentuknya senantiasa akan berupaya dapat
tercapainya tujuan organisasi yang bersangkutan dengan efektif dan efisien. Efisiensi maupun efektivitas organisasi sangat tergantung pada baik dan
buruknya pengembangan sumber daya manusiaanggota organisasi itu sendiri. Ini berarti bahwa sumber daya manusia yang ada dalam organisasi tersebut
secara proporsional harus diberikan pendidikan dan latihan yang sebaik – baiknya, bahkan harus sesempurna mungkin.
3. Partisipasi Anggaran
a. Pengertian Anggaran
Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis ; yang meliputi seluruh kegiatan lembaga, yang dinyatakan dalam unit kesatuan moneter, dan
berlaku untuk jangka waktu periode tertentu yang akan datang Warsito,2005:2. Mardiasmo 2002:61 menyatakan bahwa “anggaran merupakan pernyataan
mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial sedangkan penganggaran adalah proses
atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran”. Sementara menurut Bastian 2005:163 “anggaran dapat diinterpretasikan sebagai paket pernyataan perkiraan
Universitas Sumatera Utara
penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau periode mendatang.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005, “anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan pemerintah meliputi rencana pendapatan
belanja, transfer, dan pembiayaan yang diukur dalam satuan rupiah, yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara sistematis untuk satu periode”. Widjaja
1995:1 menyebutkan anggaran adalah : “ungkapan keuangan dari program kerja untuk mencapai sasaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan”. Penulis lain
mendefinisikan, “anggaran adalah rencana kegiatan keuangan yang berisi perkiraan belanja dalam suatu periode dan sumber pendapatannya” Bahtiar,
2002:14. Penganggaran budgeting merupakan aktivitas mengalokasikan sumber daya
keuangan yang terbatas untuk pembiayaan belanja negara yang cenderung tanpa batas. Penganggaran merupakan aktivitas yang terus menerus dari mulai
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pelaporan, dan pemeriksaan. Proses ini dikenal sebagai siklus anggaran budget cycle. Siklus ini tidak berjalan secara
estafet, tetapi mengalami proses secara simultan. Ketika anggaran masih dilaksanakan dan belum dibuat pelaporan, proses perencanaan dan penyusunan
telah dimulai. Disinilah terjadi kesulitan untuk memanfaatkan pelaporan dan hasil pemeriksaan untuk dipakai sebagai masukan dalam proses penyusunan anggaran.
Menurut Bastian 2005:164, anggaran berfungsi sebagai berikut : 1
anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja, 2
anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan di masa mendatang,
Universitas Sumatera Utara
3 anggaran sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai
unit kerja dan mekanisme kerja antara atasan dan bawahan, 4
anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja, 5
anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien dalam pencapaian visi organisasi,
6 anggaran merupakan instrumen politik,
7 anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal.
Beberapa fungsi anggaran dalam manajemen organisasi sektor publik menurut Nordiawan 2006:48 antara lain sebagai: alat perencanaan,
pengendalian, kebijakan, politik, koordinasi dan komunikasi, penilai kerja, serta komunikasi.
1 Anggaran sebagai alat perencana
Dengan adanya anggaran, organisasi tahu apa yang harus dilakukan dan ke arah mana kebijakan dibuat.
2 Anggaran sebagai alat pengendalian
Dengan adanya anggaran organisasi sektor publik dapat menghindari adanya pengeluaran yang terlalu besar overspending atau adanya
penggunaan dana yang tidak semestinya misspending.
3 Anggaran sebagai alat kebijakan
Melalui anggaran organisasi sektor publik dapat menentukan arah atas kebijakan tertentu. Contohnya adalah apa yang dilakukan pemerintah
dalam hal kebijakan fiskal, apakah melakukan kebijakan fiskal ketat atau longgar dengan mengatur besarnya pengeluaran yang direncanakan.
4 Anggaran sebagai alat politik
Dalam organisasi sektor publik, melalui anggaran dapat dilihat komitmen pengelola dalam melaksanakan program-program yang telah dijanjikan.
5 Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi
Melalui dokumen anggaran yang komprehensif sebuah bagian atau unit kerja atau departemen yang merupakan suborganisasi dapat mengetahui
apa yang harus dilakukan dan juga apa yang dilakukan oleh bagian unit kerja lainnya.
6 Anggaran sebagai alat penilai kerja
Anggaran adalah suatu ukuran yang bisa menjadi patokan apakah suatu aktifitas maupun terpenuhinya efisiensi biaya.
7 Anggaran sebagai alat komunikasi
Anggaran dapat digunakan sebagai alat komunikasi dengan menjadikan nilai-nilai nominal yang tercantum sebagai target pencapaian. Dengan
catatan, anggaran akan menjadi alat motifasi yang baik jika memenuhi “menantang tetapi masih mungkin untuk dicapai”. Maksudnya adalah
suatu anggaran itu hendaknya tidak terlalu tinggi jangan terlalu rendah.
Universitas Sumatera Utara
b. Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran