b. Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran
Proses penganggaran daerah dengan pendekatan kinerja dalam kepmendagri nomor 13 tahun 2006 membuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang
dilaksanakan oleh tim anggaran eksekutif bersama-sama unit organisasi perangkat daerah atau unit kerja. Secara umum dapat diterangkan bahwa anggaran daerah
disusun berdasarkan rencana kerja daerah yang telah disusun baik rencana kerja jangka panjang RKJP, rencana kerja jangka menengah RPJM, dan rencana
kerja pembangunan daerah RKPD. Pada tingkat SKPD, anggaran juga disusun berdasarkan rencana jangka menengah SKPD yang sering disebut renstra SKPD.
Renstra SKPD dan RKPD menjadi acuan bagi SKPD untuk menyusun rencana kerja renja SKPD. Menurut Kepmendagri No. 13 Tahun 2006, Pasal 10, Kepala
SKPD selaku pejabat pengguna anggaranpengguna barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat 3 huruf c mempunyai tugas, yaitu :
a. menyusun RKA-SKPD,
b. menyusun DPA-SKPD,
c. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban
anggaran belanja, d.
melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya, e.
melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran, f.
melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak, g.
mengadakan ikatanperjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan,
h. menandatangani SPM,
i. mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggung jawab SKPD yang
dipimpinnya, j.
mengelola barang milik daerahkekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya,
k. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya,
l. mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya,
m. melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaranpengguna barang lainnya
berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah, dan n.
bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah.
Universitas Sumatera Utara
Supomo dan Indrianto 1998 menyatakan bahwa “partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan proses dimana individu terlibat dalam
penyusunan target anggaran, lalu individu terlibat dievaluasi kinerjanya dan memperoleh penghargaan berdasarkan target anggaran”. SKPD mengikuti
pedoman penyusunan rencana kerja dan anggaran dalam menyiapkan dokumen rencana kerja dan anggaran satuan kerja perangkat daerah RKA-SKPD. Isi dari
pedoman RKA-SKPD ini yaitu : 1
prioritas dan plafon anggaran PPA yang dialokasikan untuk setiap program SKPD berikut rencana pendapatan dan pembiayaan,
2 sinkronisasi program dan kegiatan antar SKPD dengan kinerja SKPD
berkenaan sesuai dengan standar pelayanan yang diterapkan, 3
batas waktu penyampaian RKA-SKPD kepada PPKD, 4
hal-hal lainnya yang perlu mendapatkan perhatian dari SKPD terkait dengan prinsip-prinsip peningkatan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan
akuntabilitas penyusunan anggaran dalam rangka pencapaian prestasi kerja,
5 dokumen sebagai lampiran meliputi KUA, PPA, kode rekening APBD,
format RKA-SKPD, analisis standar belanja, dan standar satuan harga. Dokumen pelaksanaan anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat DPA-
SKPD adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran. PPA
adalah program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan
Universitas Sumatera Utara
kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA- SKPD setelah disepakati oleh DPRD. Rencana kerja dan anggaran SKPD
selanjutnya adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan serta rencana pembiayaan
sebagai dasar penyusunan APBD.
4. Kinerja SKPD