Kualitas Hidup Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik.

Pada penelitian terhadap 112 penderita PPOK berat yang stabil, perubahan kecil yang bermakna setelah latihan adalah 54 meter CI:95,37-71m 42 . Finnerty dkk membandingkan hasil uji jalan 6 menit pada kelompok yang mendapat rehabilitasi selama 6 minggu didapatkan hasil peningkatan pada perlakuan dari 245 m menjadi 304 m, dan pada kontrol 273 menjadi 266 m. Penelitian lain mendapatkan hasil peningkatan 238,2 m pada kelompok yang mendapat rehabilitasi selama 12 minggu. 43

2.7. Kualitas Hidup Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik.

Kualitas hidup adalah tingkat keadaan individu dalam lingkup kemampuan, keterbatasan, gejala dan sifat psikososial untuk berfungsi dalam berbagai peran yang diinginkan dalam masyarakat dan merasa puas akan peran tersebut. Kualitas hidup dapat dijadikan hasil pengukuran yang menggambarkan pandangan individu akan kesejahteraan dan penampilannya pada beberapa bidang misalnya kemampuan fisik, okupasi, psikologis, interaksi sosial, hobi dan rekreasi. 44 Kualitas hidup penderita PPOK merupakan ukuran penting karena berhubungan dengan keadaan sesak yang akan menyulitkan penderita melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari atau terganggu status fungsionalnya seperti merawat diri, mobiliti, makan, berpakaian dan aktivitas rumah tangga. 44 Konsep pengukuran kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan biasanya merujuk paling sedikit pada salah satu dari 4 pokok atau komponen penting yaitu sensasi somatik, fungsi fisik, status emosi atau psikososial dan interaksi sosial 45 Untuk mengukur kualitas hidup dapat digunakan kuesioner yaitu health-related quality of life HRQL dari Wijkstra, Vale dan kawan-kawan. Chronic Respiratory Disease Questionnaire CRDQ dari Guyat dan kawan-kawan dan St. George’s Respiratory Questionnaire SGRQ yang dikembangkan oleh Jones dan kawan-kawan. 46,47 Guyat dan kawan-kawan melakukan evaluasi rehabilitasi paru pada penderita PPOK yang rawat inap dan Vale dan kawan-kawan pada penderita PPOK rawat jalan dalam waktu satu bulan mendapatkan Universitas Sumatera Utara pengurangan gejala dan peningkatan kualitas hidup 44 . Wijkstra dan kawan-kawan melakukan evaluasi penderita PPOK yang melakukan rehabilitasi di rumah dan peningkatan kualitas hidup setelah lebih dari 18 bulan 46 . Jones dan kawan-kawan menggunakan SGRQ dalam mengukur kualitas hidup pada penderita PPOK yang rawat inap dan menunjukkan perbaikan setelah penderita PPOK mengikuti program rehabilitasi. 47 SGRQ terdiri atas 76 butir pertanyaan terbagi dalam tiga komponen yaitu : 1. Gejala penyakit symptom berhubungan dengan gejala sesak napas, frekuensi dan beratnya gejala tersebut. 2. Aktivitas activity, berhubungan dengan aktivitas yang menyebabkan sesak atau dihambat sesak 3. Dampak impact, meliputi suatu rangkaian aspek yang berhubungan dengan fungsi sosial dan gangguan psikologis akibat penyakitnya. Pada domain sensasi somatik biasanya dituliskan pertanyaan mengenai gejala sesak dan pada SGRQ ditambah pertanyaan mengenai batuk, produksi dahak dan mengi sehingga pertanyaan ini sesuai dengan gejala PPOK. Domain fungsi fisik ditentukan oleh kemampuan penderita melakukan aktivitas sehari-hari dan digambarkan dalam komponen aktivitas. Domain interaksi sosial menunjukkan kemampuan individu untuk melakukan aktivitas yang berhubungan dengan peran di masyarakat, rumah dan tempat kerja. 47,49 Universitas Sumatera Utara

2.7. Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Analisis Kualitas Hidup Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis Setelah Mengikuti Program Rehabilitasi Paru Yang Dinilai Dengan COPD Assessment Test (CAT) dan Uji Jalan 6 Menit

6 88 82

Analisis Kualitas Hidup Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik Setelah Mengikuti Program Rehabilitasi Paru Yang Dinilai Dengan COPD Assessment Test (CAT) dan Uji Jalan 6 Menit

8 116 108

Hubungan Keparahan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Stabil Dengan Disfungsi Ereksi

0 67 108

Profil Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik Stabil Berdasarkan Penilaian BODE Index di RSUP H.Adam Malik dan RS PTP II Tembakau Deli Medan

2 58 67

Efek latihan pernafasan terhadap faal paru, derajat sesak nafas dan kapasitas fungsional penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik stabil

8 60 77

Pengaruh Pemberian Inhalasi Kombinasi Salmeterol / Flutikason Propionat Dalam Bentuk Diskus Inhaler Terhadap Kualitas Hidup Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik Stabil

0 44 102

PERBANDINGAN NILAI FAAL PARU PADA PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK) STABIL DENGAN ORANG SEHAT

0 6 41

PENGARUH MEMBAWA BEBAN DI PUNGGUNG TERHADAP EKSPANSI DADA DAN FAAL PARU ORANG SEHAT DAN PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 76

Penyakit Paru Obstruktif kronik stabil

0 0 23

PENGARUH NCENTIVE SPIROMETRY DAN PURSED LIP BREATHING TERHADAP KAPASITAS INSPIRASI, GEJALA SESAK NAPAS, KAPASITAS EXERCISE, DAN KUALITAS HIDUP PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK STABIL - UNS Institutional Repository

0 1 24